Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
"Masuk"Teriak Theodore dari dalam ruangan miliknya
"Pak, saya ingin mengantarkan data anak magang tahun ini"Ucpa Sarah meletakan dokumen anak magang yang ada di kantor pusat Achilles Corp
Theodore menganggukan kepalanya, "Makasih, Sarah"Ucap Theodore
Sarah tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Terus kamu ngapain masih ada disini?"Tany Theodore
Sarah yang salah tingkah itu pun menundukan badannya meminta izin untuk pergi dan keluar dari ruangan tersebut
Kalea baru bangun dari tidurnya, karena alarm yang ia padang sudah beberapa kali berdering, menggapai alarm tersebut dan betapa terkejutnya Kalea
Ia telat hari ini, "Gila, Jam 7"Teriak Kalea membelalakan matanya
Kalea langsung menyambar handuknya, sebenarnya tak ada waktu untuk dirinya mandi, tapi tidak mungkin kalau Kalea pergi kekantor tidak mandi
Bisa-bisa ia bisa menjadi bahan omongan sekantor karena memiliki bau badan yang busuk
"Mati Kalea"Runtuknya di sepanjang perjalanan menggunakan motor
Ia segera berlari menuju meja kerjanya setelah absen di depan kantor Achilles Corp
"Kemana aja kamu Kalea?"Baru saja Kalea meletakan bokongnya
Dan Sarah memergokinya terlambat pada hari ini, habis sudah riwayat Kalea hari ini, ia akan dapt ceramah habis-habisan dari Sarah
"Anak magang udah berani telat ya?"Sindir Sarah pada Kalea
"Maaf Mbak"Lirih Kalea
Sarah menyunggingkan senyuman smirk miliknya, "Lo terlambat 15 menit, sedangkan toleransi keterlambatan di Achilles Corp hanya 10 menit"Ucap Sarah
"Gue ada kerjaan buat lo"Sarah meninggalkan meja kerja Kalea
Kalea menatap kepergian Sarah dengan Horor, "Nih, kerjain besok harus selesai"Ucap Sarah membawa setumpukan dokumen
"Ini rekapan dari departemen keuangan yang belum diinput, sekarang lo input"Perintah Sarah
Kalea menegak salivanya dengan kasar, "Kenapa? Gak sanggup?"Tanya Sarah
Kalea menatap sarah dengan nanar dan berusaha menganggukan kepalanya, "Sanggup Mbak"Ucap Kalea
Sarah menganggukan kepalanya, "Bagus"Setelah itu Sarah meninggalkan Kalea dengan santainya setelah memberikan setumpuk dokumen yang harus ia input
"Padahal laporan kemarin aja belum selesai, sekarang nambah lagi. Kalau kaya gini gue bisa mati muda"Runtuk Kalea sebal
"Halo"Ucap Kalea pada sambungan telfon yabg menelfon dirinya
"Iya maaf, kemarin kecapek an, hari ini lo ke kost gue aja deh"Uap Kalea dengan wajah yang muram
"Yaudah. Bye"Kalea mematikan sambungan dari Maria
Ia berjanji untuk bertemu dengan Maria kemarin, namun perjanjian itu batal sepigak karena Kalea tidak datang
Pasalnya laporan magangnya sama sekali belum tersentuh, bahkan untuk merevisi saya belum sempat ia ajukan pada dosen
Kalea mengucek beberapa kali matanya yang terasa pedas menatap layar komputer terus menerus
"Kenapa? Capek ya?"Sindir Sarah pada Kalea
Kalea hanya menatap perempuan itu tanpa berbicara apapaun atau menanggapi Sarah
"Emang lo fikir, jadi anak magang di Achilles Corp enak?"Ucapnya
Sarah tersenyum smirk pada Kalea, "Rasain"Balas Sarah pergi dari meja Kalea
"Sabar Kalea"Ucapnya dengan menarik nafasnya dalam dan mengeluarkannya dari mulut
Kalea bertekad untuk segera menyelesaikan dokumennya, ia harus kebut pada hari ini seluruh laporan itu harus selesai dan harus ia kirim ke Email Sarah
Kalea harus membuktikan pada perempuan itu bahwa ia tidak selemah apa yang difikirkan oleh Sarah
"Semangat Kalea, kamu bisa"Ucap Kalea yang mengambil salah satu map dimejanya untuk kembali ia input ke komputer
Theodore membuka lembar map yang diberikan oleh Sarah, data anak magang di Achilles Corp kantor pusat
Sebenarnya Theodore sudah menandatangani beberapa berkas dari universitas yang mengajukan mahasiswanya magang di kantornya
Ia mencari satu nama, "Kalea Chalondra"Lirih Theodore menatap identitas milik Kalea
Ia mengambil identitas Kalea dari dokumen tersebut, tak disangka Theodore tersenyum mengingat kejadian di pantry beberapa waktu lalu
"Pak?"Ucap Sarah yang tiba-tiba berada di hadapan Theodore
Dengan segera Theodore memasukan kemabsli kerta identitas milik Kalea kedalam Map, "Sarah, lain kali ketuk pintu dulu"Peringat Theodore
"Saya sudah beberapa kali mengetuknya Pak, tapi tetap tidak ada jawaban, makanya saya masuk"Ucap Sarah melirik dokumen yang tadi pagi ia serahkan pada Theodore
"Ada apa?"Tanya Theodore
Sarah mengalihkan pandangannya, "Ouyang Group sudah datang Pak, mereka ada diruangan meeting"Theodore menganggukan kepalanya dan beranjak dari kursi kebesarannya
Sarah menatap kertas yang keluar dari dokumen tersebut, tangannya sudah terjulur untuk mengambilnya
"Sarah, ayo. Kenapa diam disitu?"Tanya Theodore menatap Sarah
Sarah memundurkan tangannya menatap Theodore, "Ba-baik Pak"Ucap Sarah mengekor di belakang Theodore
Tepat jam 5 sore Kalea berhsdil menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya ia bisa bernafas lega kali ini
"Finally"Ucap Kalea merenggangkan tubuhnya
"Sesuatu yang dikerjakan dengan niat pasti bisa selesai"Ucap lelaki yang tiba-tiba menghampirinya
Lelaki itu adalah Arka, "Hai, Arka"Ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangannya
Kalea menatap uluran tangan Arka, "Kalea"Ucap Kalea
"Anak magang?"Tanya Arka
Kalea menganggukan kepalanya, "Kalau gitu, sampai ketemu"Ucap Arka pergi dari meja Kalea
Kalea menatap kepergian lelaki itu, "Gitu doang perkenalannya?"Lirih Kalea
Kalea melajukan motornya membelah jalanan Jakarta, ia sangat senang hari ini ia bisa menyelesaikan tugasnya yang sudah teramat bertumpuk-tumpuk di kantor tempat ia magang
Kalea tidak langsung pulang ke kostnya, ia berbelanja ke super market membeli beberapa buah cemilan, ice cream juga bahan-bahan makanan yang akan ia masak tadi
Pasalnya Maria pasti akan bermalam di kost Kalea, Kalea memilih sayur-sayuran fresh disana, tak lama matanya menangkap Arka dan Sarah sedang berada di super market yang sama
Dengan kehati-hatian Kalea mengikuti Sarah dan Arka yang sedang memilih bir
Kalea mengerutkan keningnya, "Katanya calon pacarnya Pak CEO, Sekarang jalan sama Mas Arka"Lirih Kalea bingung
"Udah deh, daripada ngurusin mbak Sarah balik aja"Ucap Kalea mendorong trolli belanjaannya menuju kasir
Setelah membayar, Kalea bergegas pulang untuk menata bahan makanan juga beberapa cemilan untuk menguguh Maria
Yap!
Kalea adalah anak tunggal, ia hanya memiliki seorang Mama, ia bahkan tidak tahu papanya, dan juga tidak mau tahu
Yang jelas pada saat usia Kalea 7 tahun, ia sering menatap ibunya di pukuli oleh sang ayah, itulah mengapa Kalea masih takut untuk memiliki hubungan dengan lawan jenis
Kost Kalea bukanlah kost yang biasanya ditempati oleh mahasiswa dengan satu ruangan petakan
Kost milik Kalea cukup luas seperti rumah kontrakan bisa dibilang, namum hanya ada kamar mandi dan satu kamar tidur beserta ruang tamu yang tidak cukup luas
Hobby Kalea adalah memasak, keberaniannya ambil managemen bisnis yang nantinya akan membuka sebuah rumah makan yang ia rintis sendiri
Menghidupi sang mama dan hanya ada mereka berdua
Menurut Kalea lelaki tidak terlalu penting, toh ketika ia sudah bisa melakukan semuanya sendiri tanpa laki-laki. Laki-laki tidak akan berguna lagi nantinya
Tapi Aretha, ibunda Kalea pernah berkata padanya.
"Tidak semua lelaki seperti ayahmu, dan semahir apapun perempuan solo karir, setinggi apapun prestasinya, tidak bisa disangkal ia menginginkan perlindungan dari sosok lelaki"
Kalea berhenti memotong wortelnya, setelah ia mengingat ucapan sang Mama
"Tanpa laki-laki, aku yakin aku bisa mandiri"Lirih Kalea kembali melakukan kegiatan memotong wortel yang sempat tertunda
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!