Jangan lupa untuk vote dan coment!
GRUP GHIBAH GENG KANSAS
David
Uwu keinginanku, enggak mau pacaran keadaanku~
Bobby
Uwu keinginanku, enggak ada yang mau masalahku~
Aldo
Uwu keinginanku, dengan siapa pertanyaanku~
Leo
Bct
Nakula
2
David
AJG
Leo
Brn lo sm gue?
David
Astagfirullah Jangan Gitu:)
Aldo
Semalem gue beli nasi goreng harganya 15 ribu. Penjualnya malah marah-marah gara-gara gue bayar 10 ribu. Dari situ gue belajar, nggak ada yang mau menerima kekurangan gue.
Leo
Bego
Aldo
Tapi, gue juga punya kelebihan loh. Tiap malem Jum'at, gue jaga lilin. Nah kalo si Bubu, gue jadiin babi ngepetnya.
Leo mengeluarkan Aldo dari grup
David
Si goblokkk ohh si goblok
Bobby
BIASALAH
Leo melempar asal ponsel miliknya diatas ranjang. Perlahan Leo duduk di sofa lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. Mata Leo terpejam, berusaha mengusir rasa khawatirnya pada Lea. Untuk apa Leo khawatir sedangkan Lea hanya pacar taruhannya saja.
Memang sejak kejadian Lea yang dibully di toilet, gadis itu tidak masuk sekolah selama 3 hari tanpa keterangan. Bahkan sahabat-sahabatnya pun tidak tahu apa alasan Lea tidak masuk sekolah selama itu.
Baru saja Leo hendak masuk ke alam mimpi, terdengar suara ketokan pintu yang cukup keras. Leo menggeram kesal, dengan malas Leo berdiri lalu membuka pintu.
Esha menyodorkan uang lima puluh ribuan pada Leo. "Pergi ke supermarket, beliin Mama pembalut yang ada sayapnya."
"Nggak!" Tentu saja Leo menolak, akan sangat memalukan bila seorang laki-laki membeli pembalut di supermarket.
Esha mendelik kesal pada Leo. "Pokoknya wajib beliin Mama pembalut!"
Setelah dengan paksa Esha menaruh uang diatas tangan Leo, Esha pergi masuk ke dalam kamarnya. Tidak lupa juga Esha membanting pintu dengan keras.
Leo mengumpat dalam hati. Jika mamanya sudah seperti ini, Leo akan sangat terpaksa harus menuruti perintah Esha.
Pada saat Leo sedang memakai hoodie, pintu kamarnya terbuka dan terlihat jika Esha menghampirinya dengan tergesa-gesa.
"Sekalian beli jamu kunyit asam pereda nyeri haid," ucap Esha tanpa dosa. Baru saja Leo hendak protes, Esha sudah terlebih dulu lari terbirit-birit keluar kamar Leo.
Leo memutuskan untuk memakai masker agar nanti dirinya tidak malu. Setelah itu, Leo mengambil kunci motornya diatas nakas lalu keluar kamar menuju garasi.
Malam ini, jalanan tampak sepi. Hanya ada beberapa pengendara motor dan pengemudi mobil yang berlalu lalang. Leo mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, menikmati angin malam yang menerpa tubuhnya.
Beberapa menit kemudian, Leo telah sampai ditempat tujuan. Setelah itu, Leo turun dari motornya lalu melepaskan helm yang dipakainya. Sebelum memasuki supermarket, Leo menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Dirasa telah siap, Leo mulai memasuki supermarket.
"Selamat datang dan selamat berbelanja," ucap seorang kasir ketika Leo masuk ke dalam supermarket.
Leo melirik kasir tersebut dengan tatapan malas. Tangannya meraih keranjang belanjaan yang ada di dekat pintu. Kemudian, Leo mulai mencari pesanan Esha.
Kini Leo berdiri menatap ke arah rak yang terdapat banyak pembalut dengan berbagai macam merk. Leo jadi bingung, pembalut mana yang memiliki saya?
Jika saja Leo tidak lupa membawa ponselnya, Leo akan menanyakan hal ini pada Esha atau google. Mungkinkah Leo harus menanyakannya pada penjaga kasir supermarket?
Lama berpikir, Leo memutuskan untuk menanyakan kepada penjaga kasir. Persetan dengan rasa malunya, Leo benar-benar ingin cepat pulang.
"Mba, ada pembalut yang bersayap?" tanya Leo pada penjaga supir. Mati-matian Leo berusaha menekan rasa malunya pada perempuan yang ada dihadapannya saat ini. Mendengar pertanyaan Leo, perempuan itu tampak tersenyum geli menatap kearahnya.
"Ada, buat siapa Mas?"
Leo menatap perempuan itu dengan tatapan tajam seolah tidak senang dengan pertanyaan yang dilontarkannya. "Tunjukkin sekarang!"
Perempuan itu mengangguk dengan kaku. Tangannya menunjukkan beberapa merk pembalut yang bersayap pada Leo. Dengan asal Leo mengambil salah satu pembalut.
"Jamu kunyit?" tanya Leo.
"Disitu Mas," jawab perempuan itu seraya menunjukkan ke arah rak minuman.
Tanpa mengucapkan kata terimakasih, Leo melangkahkan kakinya menuju rak minuman lalu mengambil dua botol jamu kunyit. Dirasa cukup, Leo pergi ke kasir.
Leo melangkahkan kakinya keluar supermarket setelah selesai membayar. Baru saja Leo hendak memakai helm, terdengar suara teriakan seseorang membuat Leo mengurungkan niatnya.
"Minggir, Lea mau lewat," ucap Lea pada dua preman yang ada dihadapannya saat ini.
"Jangan galak-galak dong manis," ucap preman berkepala botak. Banyaknya tato yang menghiasi wajahnya membuat Lea bergidik ngeri.
Ketika Lea memutuskan untuk membalikkan badannya, preman satunya menahan pergelangan tangan Lea.
"Lepasin Lea!" teriak Lea ketika kedua tangannya saat ini dipegang oleh dua preman. Sebisa mungkin Lea mencoba memberontak, tapi hasilnya nihil.
"Lepasin dia," ucap Leo yang datang menghampiri mereka.
"Ck, sana pergi. Bocah kayak lo nggak usah ikut campur urusan kita," ucap preman berkepala botak.
Tangan kanan Leo melempar helm miliknya hingga tepat mengenai kepala preman botak. Lea memekik saat preman tersebut jatuh di tanah seraya memegangi kepalanya.
"Gue bilang, lepas," desis Leo pada preman satunya yang masih memegangi tangan Leo.
Tanpa diduga, preman tersebut mengeluarkan pisau lipat dari balik jaket yang dikenakannya. Leo bersikap tenang saat preman yang ada dihadapannya saat ini menodongkan pisau lipat kearahnya.
Saat preman itu bersiap menusuk perutnya dengan pisau lipat, Leo berhasil menghindar. Pada saat serangan kedua, Leo menahan pergelangan tangan preman tersebut lalu memelintirnya. Dengan paksa Leo merebut pisau lipatnya lalu mengantongi ke saku celananya.
"Pergi," usir Leo seraya menghempaskan tubuh preman itu ke tanah.
Preman tersebut nampak ketakutan. Pada akhirnya kedua preman itu pergi dari hadapan mereka dengan tergesa-gesa.
Lea bersiap pergi demi menghindari Leo, tapi usahanya sia-sia saat Leo menahan pergelangan tangannya lalu membalikkan tubuhnya secara paksa agar menghadap Leo.
"Kenapa menghindar hm?" tanya Leo dengan nada datarnya seperti biasa. Tapi, auranya sukses mengintimidasi Lea.
Lea menggelengkan kepalanya, tidak tahu harus menjawab apa. Tanpa sengaja, pandangan Lea menatap ke arah tangan kanan Leo yang mengeluarkan darah. Sepertinya tergores pisau lipat karena menghindar dari serangan preman tadi.
"Ta-tangan Leo berdarah," ucap Lea dengan gugup.
Mendengar itu, Leo menatap ke arah tangan kanannya. Walaupun goresannya cukup panjang tapi tidak membuat Leo merasakan sakit sedikitpun.
Tiba-tiba, Lea menarik tangan Leo agar mengikuti langkah. Leo yang ditarik pun hanya mampu mengikutinya dari belakang.
"Duduk disini," titah Lea agar Leo duduk disebuah kursi yang tersedia di depan supermarket. Leo hanya menurut saja. Matanya menatap kepergian Lea yang memasuki supermarket.
Beberapa saat kemudian, Lea kembali menghampiri Leo dengan tangan yang menenteng plastik berwarna putih. Lea duduk di kursi tepat disebelah Leo. Tangannya mengeluarkan obat luka yang tadi beli olehnya.
"Sini tangannya," ucap Lea pada Leo.
Leo menyodorkan tangannya pada Lea. Perlahan, Lea mulai mengobati tangan Leo dengan hati-hati. Sesekali, Lea akan meniupnya dengan lembut agar Leo tidak merasakan sakit.
Setelah selesai, Lea membereskan obat-obatannya lalu memasukkannya kembali ke dalam plastik. Pipi Lea memerah ketika baru menyadari bahwa sedari tadi Leo terus menatapnya dengan intens.
"U-udah selesai," ucap Lea tidak bisa menyembunyikan bahwa saat ini Lea benar-benar dilanda malu dan gugup secara bersamaan.
"Lo mau pulang?"
Lea mengangguk. "Iya, kenapa?"
"Biar gue anter."
Ketika Lea hendak menolak, Leo melayangkan tatapan tajamnya membuat Lea mengurungkan niatnya.
"Leo beli pembalut?" tanya Lea ketika matanya tidak sengaja menatap ke arah plastik yang sedari tadi dipegang oleh Leo.
Leo memalingkan wajahnya ke arah lain. Tanpa menjawab pertanyaan Lea, Leo pergi begitu saja menuju motornya membuat Lea tidak bisa menahan tawanya. Sungguh, Leo begitu lucu ketika malu seperti itu.
▪️▪️▪️
TBC
Gimana sih pendapat kalian pas baca cerita ANTALEO? Jujur aku rada kurang pede gitu, takut ceritanya nggak seru:(
NEXT?