ZAREA (Black and White Side)

Bởi MeisKilo

2.6M 231K 14.8K

FOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalim... Xem Thêm

Zarea 01 | Hati yang Mati
Zarea 02 | Murid Baru
Zarea 03 | The Vagos
Zarea 04 | Kembali
Visual Cewek
Visual Cowok
Zarea 05 | Partner Balapan
Zarea 06 | Tertembak
Zarea 07 | Ada apa dengan Elang?
Zarea 08 | Gabung dengan The Vagos?
Zarea 09 | Bimbang
Zarea 10 | Bagian dari masa lalu
Zarea 11 | Holder Family
Zarea 12 | Bullying
Zarea 13 | Pertengkaran Hebat
Zarea 14 | Allice?
Zarea 15 | Hilang kendali
Zarea 16 | Holder?
Zarea 17 | Teror
Zarea 18 | Misterius
Zarea 19 | Drop Out?
Zarea 20 | Welcome Back
Zarea 21 | Liontin putih
Zarea 22 | Sahabat
Zarea 23 | Sad Moment
Zarea 24 | Brother
Zarea 25 | Queen Devil Angel's
Zarea 26 | Danau
Zarea 27 | Miranda
Zarea 28 | Cemburu?
Zarea 29 | Who?
Zarea 30 | Jagerdemon?
Zarea 31 | Aneh
Zarea 32 | Di Usir
Zarea 33 | My World Stopped
Zarea 34 | Love
Zarea 35 | Zarea VS Miranda
Zarea 36 | Pasukan
Zarea 37 | Perang
Zarea 38 | Big Boss?
Zarea 39 | Heart
Zarea 40 | Ungkapan
Zarea 41 | Pelukan
Zarea 42 | Elbarak?
Zarea 43 | Flashback
Zarea 44 | Takdir
Zarea 45 | Pelukan papi
Zarea 46 | Kejutan?
Zarea 47 | Flashdisk
Zarea 48 | Misteri
Zarea 49 | Pengkhianat
Zarea 50 | Kejutan
Zarea 51 | Hantaman Keras
Zarea 52 | Terbongkar
Pemeran cerita Zarea
Zarea 53 | Dia Kembali?
Zarea 54 | Siapa Dia Sebenarnya?
Zarea 55 | Khianat
Zarea 56 | King Jagerdemon
Zarea 58 | Masa kelam dulu
Zarea 59 | Good Day
Zarea 60 | End
Extra Part
Pengumuman
Pengumuman Sequle zarea
INFO GC ZAREA
Gc Zarea Opmem

Zarea 57 | Berpisah?

36.6K 3.5K 391
Bởi MeisKilo

"Jika jarak memisahkan jauh antara aku dan kamu, semoga jarak pula yang mempertemukan kita nanti. Kamu tau? Hati ini selalu merindu, terus bertanya kapan kita bertemu?"

-Mey

***

Di kediaman Holder malam ini, hanya tersisa anggota inti The Vagos, keluarga Holder dan Elbarak, Satrio dan Tasya, serta Gery dan Rio. Ahh jangan lupakan Sirla, Rana, Alfi, dan Salsa.

Anggota Devil Angel's, Jaguar, dan The Vagos yang lainnya sudah di perintahkan untuk pulang, entah pulang ke rumah masing-masing, atau pulang ke markas geng masing-masing.

Saat ini mereka yang tersisa, sedang berkumpul di ruang keluarga. Para pengawal di keluarga Holder juga sudah mulai berjaga kembali.

Terlihat Rafi berjalan perlahan menghampiri Philip yang sekarang tengah berdiri, entah apa yang ada di fikirannya saat ini.

"Pah, aku-"

Bughh

"KAKEK!"

"SAYANG!"

Teriak Zarea dan Elena bersamaan, pasalnya Philip langsung memberikan bogeman pada Rafi tanpa mau mendengar lanjutan ucapan mantan menantunya itu.

"SAYA SUDAH MEMPERCAYAKAN RINA PADA KAMU, TAPI APA YANG KAMU LAKUKAN SAMPAI ANAK SAYA MENDAPAT PELECEHAN SEPERTI ITU BAJINGAN?". Teriak Philip marah. Sudah cukup ia berdiam diri melihat kehancuran anak kesayangannya, anak tunggal di keluarga Elbarak.

"Maaf Pah, maaf". Racau Rafi yang sekarang tengah menitikkan air matanya.

"Saya salah menilai kamu Rafi, kamu bahkan lebih brengsek dari yang saya kira. Dasar tidak tau diri!, kamu fikir tanpa anak saya kamu bisa mencapai kesuksesan seperti ini?". Sarkas Philip membuat Rafi menundukkan kepalanya lebih dalam.

"Maaf Pah".

"Bangun Rafi, saya belum puas menghajar kamu!"

Rafi berusaha berdiri walau kesusahan, pukulan dari Philip-ayah dari mantan istrinya sangat kuat, hingga membuat sudut bibirnya pecah.

Zarea yang melihat ayahnya kesusahan, hendak membantu agar ayahnya bisa berdiri, namun belum saja Zarea memegang Rafi-ayahnya, suara tegas seseorang sudah menghentikan keinginannya.

"Biarkan dia Zarea, dia pantas mendapatkan itu!". Kecam Philip

"Tapi Kek-"

"Jangan buat kakek tambah marah Zarea, jangan dekati dia!". Ucap Philip dingin membuat Zarea memundurkan langkahnya, memang Zarea tidak pernah melihat kakeknya semarah ini.

"Biarkan itu urusan kakek sama ayah yaa sayang". Bisik Zaki sambil memeluk erat Zarea.

"Saya akui saya bodoh, saya tidak mengawasi Rina dengan ketat waktu itu, saya fikir kamu bisa melindunginya. Setelah saya melihat kalian sudah saling mencintai, saya mulai percaya pada kamu-". Jeda Philip yang kemudian menggeleng keras

"-saya salah, saya bodoh telah percaya pada orang seperti kamu". Lanjutnya

"Maaf Pah, maafkan saya, papah boleh mukul saya, asalkan say-"

Bughh

"Saya memang ingin menghabisi kamu, tanpa kamu suruh sekalipun!"

Rafi terhuyung kebelakang namun tetap berusaha bangkit berdiri, membuat Zarea dan Zalvin mengalihkan pandangan mereka, tidak mampu melihat kekerasan antara keluarga mereka.

"Pukul lagi Pah!"

Bughh

"Saya pasti akan memukul kamu terus"

Bughh

"Itu buat kamu karena sudah menghancurkan hati anak saya"

Bughh

"Kamu sering melakukan ini pada Zaki bukan?, sekarang saya yang akan membalaskan semua kesakitan yang cucu saya rasakan"

Bughh

Bughh

Philip terus memukul wajah dan perut Rafi, hingga pria itu meringis kesakitan. Darah keluar dari mulut dan hidung Rafi, memang tidak main-main pukulan yang dilayangkan oleh Philip.

Saat Philip hendak memukul Rafi kembali, Zarea langsung berlari dan memeluk Philip- kakeknya. Berusaha menenangkan kakeknya yang sekarang tengah mengamuk.

"Sudah Kek, hikss, sudah cukup, Rea takut". Ucap Zarea sambil menangis sesenggukan di pelukan kakeknya, membuat tangan Philip yang terkepal itu perlahan mulai merenggang.

Philip membalas pelukan Zarea dengan tak kalah erat. "Maafkan kakek yaa sayang, kakek menakuti kamu". Ucap Philip pelan yang kemudian mengecup puncak kepala Zarea.

"Jangan pukul ayah lagi Kek, hikss, Rea sayang ayah".

Rafi yang mendengar ucapan Zarea sangat senang dan juga sedih, ia menyesal kenapa dulu lebih memilih wanita ular itu, kenapa dulu ia tidak fokus mencintai keluarga kecilnya, kenapa dulu ia menghancurkan hati Rina-istrinya, bahkan ia sering memukul Zaki anak kandungnya sendiri. Semua sudah tidak bisa diperbaiki lagi, semua hanya akan sia-sia, ia tidak pantas mendapat maaf dari anak-anaknya.

"Kakek tidak akan memukul ayah kamu lagi_". Jeda Philip yang kemudian merenggangkan pelukan mereka. Dikecupnya kedua mata Zarea yang memerah, lalu kemudian kedua pipi, dan terakhir ia mendaratkan kecupan yang cukup lama di kening Zarea.

"_Asalkan Rea gak boleh nangis lagi, Rea kan udah janji sama kakek". Ucap Philip kemudian yang mendapat anggukan dari Zarea.

"Ayoo sayang, Rea sama abang yaa". Sanggah Zaki dan membawa Zarea kembali dalam pelukannya.

Philip menatap mantan menantunya dengan dingin, kalau bukan karena cucu kesayangannya yang meminta, tentu Rafi sudah babak belur di hajar olehnya.

"Saya akan membawa semua cucu-cucu saya ke Jerman"

Deg

Rafi mematung, napasnya tercekat. Ia mendekat dan langsung bersujud di depan Philip, membuat Zaki, Zarea, Zalvin, dan Zalvan tak mampu melihat hal itu.

"Jangan Pah, aku mohon. Papah boleh hukum aku yang lain, tapi jangan pisahin aku dengan anak-anakku Pah, aku bahkan baru bertemu Zarea dan Zalvan. Tolong, tolong Pahh, tolong jangan lakukan itu". Ucap Rafi dengan sangat parau, ia menangis. Yaaa, sungguh tak ada yang lebih sakit jika harus dipisahkan dengan anak-anaknya.

"Saya tidak peduli!, saya akan tetap membawa mereka ikut bersama saya_". Jeda Philip yang kemudian menatap Zaki, Zalvan, Zalvin, dan Zarea.

"_Kalian akan ikut kakek ke Jerman. Kamu Zaki akan mengambil alih perusahaan yang di pimpin Zarea. Dan Zalvan, Zalvin, Zarea harus kembali bersekolah, satu tahun lagi kalian lulus SMA kan?, biar satu tahun kedepannya kalian lanjut di Jerman. Kakek akan mengurus semuanya".

"TOLONG PAH, AKU MOHON JANGAN PISAHIN AKU DARI MEREKA!. AKU MOHON, PAPAH GAK BERHAK MEMBAWA ANAK-ANAKKU, AKU AYAH KANDUNG MEREKA!". Teriak Rafi yang tak rela jika harus berpisah dari semua buah hatinya.

"Heyy, bukannya kamu tidak menginginkan si kembar? Bukannya kamu tidak menganggap mereka anak kamu?, kamu juga sudah mengusir Zaki dari rumah ini. Kamu bilang saya gak punya hak?,_"

"_ mikir Rafi!. Saya yang besarin Zarea dan Zalvan, saya yang melindungi keempat anak-anak kamu, saya bahkan terus mengawasi mereka, melindungi mereka yang sebenarnya adalah kewajiban kamu. Lalu kamu? Dimana kamu selama ini? Kamu bahkan tidak tau kondisi mereka, kamu sibuk dengan jalang kamu yang satu itu". Sarkas Philip dengan dingin

"Iyaa aku sadar Pah, aku minta maaf. Harus dengan cara apa supaya aku bisa mendapat maaf dari papah dan mamah_". Ucap Rafi yang kemudian menatap Elena yang sekarang tengah menangis

"_Mah tolong, bilangin ke papah, kasih tau papah kalau aku gak mau pisah dari anak-anakku Mah. Aku bahkan... Aku bahkan baru bertemu dengan anak-anakku yang lain. Please Mah aku mohon". Lanjutnya sambil mengatupkan kedua tangan tanda ia sangat memohon bantuan.

Sebagai seorang wanita, seorang istri, seorang ibu, dan seorang nenek, tentu Elena tidak tega melihat Rafi yang sempat menjadi menantunya itu meraung-raung memohon.

"Sayang-"

"Elena, jangan termakan dengan omongan bajingan ini". Potong Philip cepat

"Sayang tolong, setidaknya kita bicarakan ini baik-baik. Kamu juga harus mendengar pendapat dari Zaki, Zalvan, Zalvin, dan Zarea. Tenangin diri kamu, ayo kita duduk, bicarakan baik-baik. Kamu juga berdiri Rafi, jangan seperti itu terus, kita bicarakan dengan kepala dingin.

Philip mengangguk. "Baiklah". Ucap Philip yang kemudian duduk di sofa ruangan itu, begitu pun dengan Elena dan yang lainnya.

Bagaimana dengan anggota inti The Vagos, Gery, Rio, Salsa, Rana, Alfi, dan Sirla?. Tentu mereka hanya jadi penonton tanpa mau menyanggah, mereka paham betul ini bukan area mereka, ini adalah permasalahan antara keluarga Holder dan Elbarak.

Namun yang membuat bingung adalah mengapa mereka belum di perintahkan untuk pulang oleh Tuan Philip Elbarak? Apa masih ada rahasia atau kebenaran yang harus di ungkap?










Hyy guysss, selamat malam, hari ini alhamdulillah aku bisa up yaaa. Selamat membaca, ini detik-detik menuju end yaa guyss. Pantau terus sampai tamat, dan rencananya author juga mau buat sequelnya.

Makanya buat kalian yang belum follow, langsung follow yaaa, supaya gak ketinggalan cerita-cerita author yang lainnya.

VOTE

KOMEN

Selamat membaca, semoga suka.

Makasih buat kalian yang selalu vote, spam komen, and yang selalu support aku yaa. Sumpah kalian keren banget, kalian hebat, dukungan kalian sangat berarti buat aku.

Love you kleannn💚💚💚

Salam dari pena penghujung bumi,
Mey

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

4.2K 844 26
SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT PROSPEC MEDIA Bagi Amarante Orva, Paris adalah segalanya. Tempat ia lahir, tumbuh, berkembang, melewati beberapa fase...
862K 25.5K 71
Follow sebelum baca Segera terbit di choko publisher "Sesuatu yang telah pergi jangan pernah ditangisi, karna ada sesuatu yang baru dan harus kau ter...
565K 27.2K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
41K 2.6K 15
Sialan, apa apaan ini?! kenapa malah Antagonis kesayangan gue sih yang mati!" Disaat sedang sibuk mengumpat, gadis itu tidak menyadari bahwa rumahnya...