LAST LOVE

Per Kimocchii

64.8K 3.4K 80

Kehidupan asmara Kai dan Kyungsoo setelah resmi berpacaran. Akankah mereka mampu menjalani kisah cinta mereka... Més

Chapter 1
CHAP 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chap 7
chap 8
chap 9
chap 10
chap 11
chap 12
chap 13
chap 14
chap 15
chap 16-end

chap 6

2.8K 196 2
Per Kimocchii

Sehun merasa ada yang aneh dengan sikap Luhan. Luhan seakan mengacuhkannya dan menghindarinya. Sehun sudah berkali-kali membujuk rayu Luhan tapi Luhan hanya diam dan menganggap Sehun tak ada. Sehun lama-lama geram melihat kelakuan kekasihnya itu.

“Sebenarnya ada apa denganmu, Lu?!” geram Sehun dan menahan pergelangan tangan Luhan. Luhan hanya memandang Sehun sekilas dan membuang mukanya.

“Jika memang aku ada salah bilang saja, Lu! Jangan hanya diam seperti ini!” tegas Sehun. Luhan menatap tajam Sehun. Luhan mencoba melepaskan cekalan Sehun tapi Sehun semakin mempererat genggamannya.

“Jawab pertanyaanku dan tatap mataku, Lu!” ucap Sehun mulai emosi.

“Kau masih memperdulikanku? Oh...aku tersanjung” sarkastik Luhan dan menatap tajam Sehun.

“Apa maksudmu?” tanya Sehun bingung.

“Apa maksudku? Kau harusnya tau Tuan Oh. Kau pergi meninggalkanku tanpa alasan, kau tak membalas pesanku, dan saat pulang kau seakan-akan tak merasa bersalah” sengit Luhan.

“Aku sudah menitipkan pesan ke Chanyeol hyung jika appa memintaku pulang” tutur Sehun.

“Benarkah? Wah...tak kusangka kau pandai berakting, Tuan Oh. Seharusnya kau menjadi aktor saja” sindir Luhan. Sehun menaikkan sebelah alisnya.

“Apa maksudmu? Kau pikir aku berbohong?” tanya Sehun.

“Kau tak mau mengakuinya? Aku bahkan sudah menelepon appamu dan appamu bilang jika DIA TAK PERNAH MENYURUHMU KEMBALI KE SEOUL!!” teriak Luhan dan menyentakkan tangannya yang berhasil membuat cengkraman Sehun lepas. Luhan membelakangi Sehun.

“Selamat, Tuan Oh. Kau membuatku kehilangan kepercayaanmu” lirih Luhan dan melangkahkan kakinya. Sehun menggeram frustasi. Tak menyangka bahwa Luhan akan menelepon appanya untuk bertanya secara langsung.

Chanyeol dan Baekhyun yang sedari tadi menguping pembicaraan Sehun dan Luhan di ruang tengah villa hanya diam dan saling tatap. Baekhyun sudah tau perihal Sehun membohongi Luhan –dari cerita Luhan- akan tetapi Baekhyun tak mengira akan menjadi serumit ini. Chanyeol yang memang tak tau apa-apa hanya bisa mengamati keadaan saja. Chanyeol tak ingin ikut campur dalam masalah percintaan sahabatnya karena menurutnya itu privasi mereka.

“Yeol...eottohke?” tanya Baekhyun yang mendekap kekasih tingginya itu.

“Molla. Biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka. Kita hanya perlu memberi semangat” jawab Chanyeol menenangkan Baekhyun dan mengusap punggung gadisnya itu.

Sepertinya apa yang ditakutkan Chanyeol terjadi. Luhan sudah mengemasi semua barangnya begitu juga dengan Baekhyun. Luhan memutuskan untuk kembali ke Seoul dan tentu saja Baekhyun ikut dengan sahabatnya itu. Tak mungkin Baekhyun membiarkan Luhan pulang sendirian. Baekhyun dan Chanyeol saling pandang saat Baekhyun menyeret kopernya keluar villa. Chanyeol mengangguk dan tersenyum yang mengerti arti tatapan Baekhyun. Luhan memasukkan semua kopernya ke mobil.

“Jadi ini pilihanmu?” tanya Sehun dari belakang tubuh Chanyeol yang berada diambang pintu masuk. Luhan menulikan pendengarannya dan melanjutkan kegiatannya. Baekhyun membantu Luhan memasukkan barang-barang ke bagasi mobil.

“Bersikaplah dewasa, Lu” nasehat Sehun. Luhan menatap tak percaya kearah Sehun.

“Dan menganggap semua kebohonganmu hanya angin lalu dan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa? Aku tak bisa” ketus Luhan dan masuk kedalam mobil. Baekhyun melambaikan tangannya kearah Chanyeol lalu mengikuti Luhan masuk kedalam mobil. Mobil yang ditumpangi Luhan dan Baekhyun melaju meninggalkan villa.

Sehun mengacak rambutnya kasar. Baru kali ini Luhan semarah itu kepadanya. Chanyeol menepuk bahu Sehun guna menenangkan sahabatnya itu.

“Mau bercerita?” usul Chanyeol yang diangguki Sehun.

Chanyeol mengajak Sehun duduk ditaman belakang villa. Sehun menceritakan alasan kenapa dia kemarin pulang ke Seoul serta semua yang terjadi padanya selama dia berada Seoul. Chanyeol menepuk bahu Sehun.

“Hah...tak kusangka akan menjadi serumit ini” ucap Chanyeol lesu.

“Sebaiknya kita kembali ke Seoul dan bertemu Kai. Kau masih akan membunuhnya?” tanya Chanyeol.

“Aniya, hyung. Aku hanya bercanda waktu mengatakannya. Lagipula dia sahabatku, aku tak ingin menyakiti sahabatku sendiri” jawab Sehun.

“Tapi kau menyakiti pacarmu, Sehun-ah”

“Tak apa, hyung. Luhan Noona akan mengerti nanti. Dan kuharap kau tidak menceritakan pada siapapun termasuk Baekhyun Noona. Aku yakin jika Luhan Noona dan Baekhyun Noona tau keadaan Kyungsoo saat ini pasti mereka akan marah” jelas Sehun panjang-lebar.

“Arraseo”

Sehun dan Chanyeol melangkah menuju kamarnya untuk berkemas dan pulang kembali ke Seoul. Setelah selesai berkemas Sehun dan Chanyeol langsung melesat ke mobil. Kali ini Chanyeol yang mengemudi. Sehun masih terlalu lelah untuk mengemudi jarak jauh mengingat kemarin dia baru saja melakukan perjalanan jauh.

.

.

.

.

Beberapa hari berlalu dan tak ada tanda-tanda perubahan sikap Luhan ke Sehun. Sehun hanya santai saja menanggapi sikap Luhan yang kekanakan –menurut Sehun. Luhan dan Baekhyun masih belum tau masalah yang terjadi antara Kai dan Kyungsoo. Kyungsoo tiba-tiba saja menghilang begitu saja setelah dia memutuskan Kai secara sepihak. Chanyeol dan Sehun membantu Kai mencari keberadaan Kyungsoo tapi nihil. Kyungsoo bagaikan ditelan bumi. Kai masih saja menemani Krystal selama di Seoul tapi Kai tidak bisa berhenti memikirkan Kyungsoo.

“Kai...kau tau kan jika waktuku disini tak banyak lagi” ucap Krystal lirih.

“Aku tau. Kau selalu mengatakannya” jawab Kai cuek. Krystal tersenyum miris mendengar tanggapan Kai.

“Dihari terakhirku disini aku ingin memberikan kejutan untukmu” ucap Krystal bersemangat.

“Kau pasti akan suka” lajut Krystal.

.

.

.

Krystal membawa Kai kesebuah restoran mewah. Krystal sudah memesan sebelumnya dan sekarang Kai dan Krystal dibawa menuju ruang privat yang khusus dipesan Krystal. Kai dan Krystal menunggu didalam ruangan itu tanpa ada yang memulai percakapan. Tiba-tiba pintu diketuk dan dibuka dari luar. Seorang yeoja muncul dengan dress selutut berwarna peach.

“EONNIE!” teriak Krystal saat tamu yang ditunggunya sudah datang. Krystal menghampiri yeoja yang dipanggilnya eonnie itu.

“Lihat! Ini hadiahku untukmu. Sangat istimewa bukan?” ucap Krystal senang. Kai sedari tadi hanya diam dan memperhatikan yeoja yang barusan datang. Kai masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Kyungsoo berada disini.

“Duduklah, eonnie. Aku senang kau mau datang hari ini” ucap Krystal.

“Karena kau memintaku jadi aku tak bisa menolak” ucap Kyungsoo –tamu tadi. Kyungsoo duduk dihadapan Kai kemudian Krystal duduk disebelah Kai. Kyungsoo tersenyum kearah Kai yang sedari tadi memandanginya.

“Bagaimana kejutanku? Kau suka?” tanya Krystal ke Kai.

“Apa yang kau lakukan disini, Noona? Dan kemana saja kau?” tanya Kai dingin tanpa menjawab pertanyaan Krystal. Kyungsoo menundukkan kepalanya merasa bersalah karena menghilang begitu saja.

“Dia bersamaku seminggu ini” ucap namja paruh baya yang baru saja datang dan mendudukkan dirinya disebelah Kyungsoo.

Mata Kai melebar saat tau siapa yang baru saja datang. Tangan Kai mengepal kuat menahan amarahnya. Kai tak suka namja paruh baya itu berada dihadapannya. Kai sangat membenci namja itu. Kai berdiri menatap Krystal dan Kyungsoo bergantian.

“Kalian bersekongkol dengan orang tua ini?” tanya Kai dingin.

“Tak kusangka kau dihasut olehnya, Soo” ucap Kai datar dan dingin menyiratkan rasa kecewanya. Kyungsoo menatap Kai dan mencoba menggenggam tangan Kai. Tapi Kai menepis tangan Kyungsoo.

“Kai aku...”

“Tak usah berkata apa-apa lagi. Aku kecewa padamu” ucap Kai dan pergi meninggalkan ruangan itu. Krystal dan namja paruh baya itu hanya mengamati setiap gerak-gerik Kai dan Kyungsoo.

Kyungsoo menutup kedua matanya dan menangis. Kyungsoo merasa bersalah kepada Kai. Kyungsoo hanya ingin Kai bisa berhubungan baik lagi dengan halabeojinya tapi yang dilakukannya membuat Kai kecewa kepadanya.

“Eonnie...Mianhae” lirih Krystal dan memandang Kyungsoo dengan tatapan bersalah.

“Mianhae, Kyungsoo-ya. Halabeoji membuat hubunganmu dengan Kai menjadi buruk” ucap namja paruh baya –Yesung. Kyungsoo mengusap air matanya kasar dan tersenyum kearah Krystal dan Halabeoji Kai.

“Gwenchanayo. Setidaknya kita sudah mempertemukan Kai dengan halabeoji” ucap Kyungsoo.

“Maafkan keegoisanku, Kyungsoo-ya” ucap Yesung.

“Aniyo, halabeonim. Ini bukan salah halabeonim” ucap Kyungsoo dan memegang namja paruh baya itu.

“Dan ini juga bukan kesalahanmu, Krys” lanjut Kyungsoo saat Krystal membuka mulutnya.

“Aku rasa Kai tak salah memilih pendamping hidup” ucap Krystal.

“Kau sangat baik dan dewasa, eonnie. Kau mengorbankan perasaanmu demi memenuhi keinginanku dan halabeoji” lanjut Krystal menunduk.

“Aku tak apa-apa, Krystal-ah.  Aku akan bicara dengan Kai” hibur Kyungsoo.

“Aku ikut, eonnie. Aku akan menjelaskan semuanya” pinta Krystal.

“Apa halabeoji harus ikut juga?” tanya Yesung.

“Tak usah, halabeonim. Saya takut jika Kai semakin marah. Sebaiknya halabeonim pulang dan menunggu kabar dari saya dan Krystal. Saya akan coba membujuk Kai” usul Kyungsoo.

“Baiklah. Halabeoji mengandalkanmu, Kyungsoo-ya” ucap Yesung lesu.

.

.

.

Kyungsoo dan Krystal sudah berada didepan pintu apartemen Kai. Kyungsoo tak yakin jika Kai kembali ke apartemennya. Seharusnya Kyungsoo tanya saja ke satpam didepan apakah Kai ada dirumah atau tidak. Kyungsoo menghembuskan nafasnya dan mencoba untuk memencet bel apartemen Kai.

“Kita langsung masuk saja, eonnie. Jika memencet bel pasti dia tak mau membukakan pintu” cegah Krystal.

“Tapi Kai akan marah jika kita langsung masuk seenaknya saja” ucap Kyungsoo.

“Aku yang tanggung jawab” ujar Krystal dan langsung menekan password apartemen Kai. Mau tau bagaimana Krystal tau password apartemen Kai? Apa sih yang seorang Jung Krystal tak bisa lakukan. Menemukan apartemen Kai saja hal mudah apalagi password apartemennya.

Krystal masuk terlebih dahulu dan diikuti Kyungsoo. Krystal mencari sosok Kai. Kyungsoo hanya terdiam diruang tengah dan memperhatikan Krystal yang berjalan mondar-mandir menyusuri apartemen Kai. Sejujurnya Kyungsoo takut Kai akan bertambah marah bila ada orang yang diam-diam masuk apartemennya tanpa seijinnya. Apalagi sekarang Kai sedang emosi dan itu semakin berbahaya.

“Apa yang kalian lakukan disini?” tanya Kai datar dari arah pintu apartemen. Kyungsoo langsung menoleh dan mendapati Kai berdiri dan menatap dingin Kyungsoo.

“Ah...Kau baru saja pulang rupanya. Aku dan Kyungsoo eonnie...”

“Pulang” perintah Kai dingin dan ketus. Kyungsoo merasa de javu dengan kejadian ini.

“Aku akan menjelaskan apa yang...”

“Bukankah aku menyuruhmu pulang, Jung Krystal!” ucap Kai penuh penekanan tanpa memandang Krystal dan masih menatap Kyungsoo yang menunduk menyembunyikan wajahnya.

“Tapi Kai, kau salah paham. Aku...”

“PULANG!” bentak Kai kasar dan menatap Krystal penuh benci. Krystal mengepalkan tangannya. Sedari tadi Kai selalu memotong ucapannya.

“KAU TAU AKU AKAN...”

“Krystal-ah!” potong Kyungsoo lembut. Krystal memandang Kyungsoo penuh kesalan. Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya untuk tak mengatakan apa yang ingin Krystal katakan. Krystal mendecih dan keluar apartemen Kai dengan menahan amarah dan tangis.

“Dengarkan aku, Kai. Aku akan menjelaskan semuanya” ucap Kyungsoo lembut.

“Menjelaskan bahwa kau bersekongkol dengan ‘orang itu’?” ucap Kai remeh.

“Ini semua demi kau, Kai” ucap Kyungsoo sabar.

“Hah? Demi aku? Benarkah? Wah...Kau jenius, Do Kyungsoo. Membuatku tampak bodoh didepan ‘orang itu’” balas Kai dengan penekanan dibagian akhir. Kai melewati Kyungsoo dan duduk disofa ruang tengahnya. Kyungsoo mengamati setiap gerak-gerik Kai tanpa bergerak dari tempatnya.

“Kau harusnya tau seberapa bencinya aku kepada ‘orang itu’ tapi kau dibelakangku bersekongkol dengannya dan menjebakku untuk bertemu dengannya” ucap Kai.

“Aku tak butuh penjelasanmu. Pulanglah. Aku lelah dengan semua ini. Aku membencimu. Jangan pernah temui aku lagi” lanjut Kai final.

Pukulan telak untuk Kyungsoo. Seluruh tubuhnya mati rasa. Kata-kata Kai membuatnya membeku. Kyungsoo memegangi dadanya yang terasa sakit mendengar ucapan Kai. Air matanya mencoba keluar tapi ditahan oleh Kyungsoo. Kyungsoo mencoba berjalan menuju pintu apartemen Kai. Walaupun susah payah dia terus mencoba keluar dari apartemen Kai. Hatinya begitu sakit bahkan lebih sakit saat Kyungsoo menyuruh Kai menjauh sebelumnya. Semua kata-kata Kai masih terdengar jelas dikepalanya. Kyungsoo menangis dalam diam. Tak pernah ia bayangkan mencintai seseorang akan sesakit ini.

Kai masih diam ditempatnya. Lidahnya kelu saat mengatakan kata-kata itu ke Kyungsoo. Kai tak ingin mengatakan itu tapi Kai sudah merasa amat sangat kecewa dengan Kyungsoo. Seharusnya Kyungsoo paling tau keadaan Kai tapi kenapa Kyungsoo tega melakukan itu. Bahkan hyungnya saja tak pernah mempertemukan dirinya dengan ‘orang itu’. Semua hal yang terjadi beberapa hari ini membuatnya gila. Kai mengambil ponselnya dan melemparnya. Ponselnya hancur berkeping-keping menabrak dinding. Kai mulai memecahkan semua barang diapartemennya. Frustasi. Itulah Kai yang sekarang.

.

.

.

.

Suho berjalan cepat kearah pintu apartemen Kai. Setelah pulang dari Cina, Suho langsung menuju apartemen adiknya itu. Suho merasakan firasat buruk tentang adiknya itu. Beberapa hari ini Kai tak bisa dihubungi. Suho semakin khawatir. Suho langsung saja masuk ke apartemen Kai. Suho tecengang. Apa yang dilihatnya sekarang membuatnya syok dan bertanya-tanya. Apa yang terjadi? tanya Suho dalam hati. Suho melangkah masuk. Semua barang diapartemen Kai berantakan seakan ada badai yang habis mengacaukannya. Suho mencari Kai ditengah-tengah keadaan yang berantakan itu. Suho membuka pintu kamar Kai dan mengedarkan pandangannya kesegala penjuru tapi tak menemukan Kai.

Suho sudah mencari keseluruh apartemen Kai tapi tak menemukannya. Kemana anak itu pergi gumam Suho. Suho menghela nafas dan mulai membereskan kekacauan yang terjadi. Suho menemukan pecahan ponsel Kai yang berserakan dipojok ruangan. Pantas saja tak bisa dihubungi ponselnya saja hancur begini gumam Suho. Tanpa ambil pusing Suho langsung membereskan pecahan ponsel Kai.

Kai memasuki apartemennya dan mengernyit heran melihat apartemennya yang terlihat lebih rapi dari sebelumnya. Kai menggidikkan bahunya dan melenggang masuk. Kai menuju dapur dan mengambil minuman dari kulkasnya. Kai menegak kasar minumannya.

“Darimana saja kau?” tanya Suho.

“Cari udara segar” jawab Kai santai dan melewati Suho.

“Apa yang terjadi? Apa kau habis bertengkar, eoh?” tanya Suho lagi.

“Aku hanya merusak beberapa barang” acuh Kai yang menuju kamarnya.

“Mwo? Kau yang menghancurkan semua barang di apartemen ini?” tanya Suho mengekori Kai.

“Hm” dehem Kai.

“Wae?” tanya Suho –lagi.

“Hanya ingin saja” cuek Kai

“YA! Seriuslah sedikit!” kesal Suho karena pertanyaannya dijawab asal oleh adiknya.

“Aish...Kau cerewet sekali hyung!” kesal Kai juga yang sedari tadi diberi pertanyaan oleh Suho. Kai merebahkan tubuhnya dan membaca majalah yang ada dinakas meja sebelah ranjangnya itu.

“Bagaimana hubunganmu dengan Kyungsoo?” tanya Suho. Kai menghentikan kegiatan membalik majalahnya sebentar dan mengacuhkan pertanyaan Suho. Suho yang melihat hanya mampu mengerutkan dahinya. Ada yang tidak beres disini batin Suho.

“Yasudah. Istirahatlah” ucap Suho dan meninggalkan kamar Kai. Kai memandang pintu kamarnya yang dilewati Suho dengan pandangan sendu.

.

.

.

.

Liburan sekolah telah berlalu. Para murid kembali masuk sekolah. Hari pertama masuk sekolah merupakan hari teribut yang pernah ada. Banyak siswa yang heboh menceritakan pengalaman liburan mereka kepada teman-temannya. Ada juga yang saling berbagi oleh-oleh.

Kyungsoo berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya. Selama perjalanan Kyungsoo tersenyum dan membalas sapaan dari teman-temannya. Pundak Kyungsoo ditepuk dari belakang dan tiba-tiba saja dua yeoja mungil seperti dirinya muncul.

“KYUNGIE!” teriak kedua yeoja tadi heboh dan langsung memeluk Kyungsoo. Teriakan kedua yeoja tadi membuat para siswa melihat kearah mereka. Hal itu sudah biasa mengingat kedua yeoja itu sering berteriak-teriak. Kyungsoo tersenyum dan membalas pelukan sahabatnya itu.

“Aku merindukan kalian” ucap Kyungsoo.

“Aku juga” balas Luhan dan Baekhyun bersamaan.

“Bagaimana liburanmu, Kyung?” tanya Baekhyun.

“Menyenangkan” jawab Kyungsoo dan tersenyum manis.

“Baekie!” panggil Chanyeol dengan suara beratnya. Baekhyun menoleh dan langsung saja menghampiri kekasihnya itu.

Sehun dan Kai muncul dari balik punggung Chanyeol. Sehun menatap Luhan. Luhan membuang muka saat Sehun menatapnya. Kyungsoo hanya menunduk saat tau Kai ada disana. Kai hanya memandang Kyungsoo sekilas dan melanjutkan jalannya yang terhalang Chanyeol.

“Bagaimana liburanmu dengan Kyungsoo, Kai?” tanya Luhan antusias saat Kai mendekat kearahnya dan Kyungsoo.

“Tanyakan saja pada temanmu itu” jawab Kai ketus dan meninggalkan Luhan. Kyungsoo menatap Kai sendu. Chanyeol dan Baekhyun saling memandang karena kelakuan Kai yang acuh terhadap Kyungsoo. Sehun mengerutkan dahinya. Luhan menatap Kyungsoo yang sedang menatap kepergian Kai dengan tatapan...bersalah?

“Kita sebaiknya kembali ke kelas. Sebentar lagi bel masuk berbunyi” ucap Chanyeol memecah keheningan tiba-tiba itu. Luhan menggandeng tangan Kyungsoo diikuti dengan Chanbaek dan Sehun berada dibelakang.

.

.

.

.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Kyung?” tanya Luhan yang sudah penasaran dari tadi pagi.

“Apa kalian bertengkar?” tanya Baekhyun. Kyungsoo menatap kedua sahabatnya lalu mengalihkan pandangannya kearah taman yang berada dibelakang sekolah.

“Kami tak bertengkar” jawab Kyungsoo. Luhan dan Baekhyun menanti kelanjutan jawaban Kyungsoo.

“Dia membenciku dan tak ingin melihatku lagi” lajut Kyungsoo dan senyum yang dipaksakan. Baekhyun dan Luhan terdiam sambil menatap Kyungsoo.

“Tak apa. Kalian tak usah memandangiku seperti itu. Aku baik-baik saja” ucap Kyungsoo dan memandang kedua sahabatnya itu. Baekhyun dan Luhan memeluk Kyungsoo dan mengelus punggungnya.

“Apa yang terjadi Kyung hingga Kai bisa membencimu?” lirih Luhan.

“Aku mengkhianatinya, eonnie” isak Kyungsoo. Kyungsoo menangis dipelukan Baekhyun dan Luhan. Baekhyun dan Luhan ikut-ikutan menangis dan berakhirlah ketiga yeoja itu saling menangis.

Seorang pemuda memandang ketiga yeoja yang sedang menangis ditaman belakang sekolah. Bukan memandang ketiganya tapi lebih tepatnya memandang salah satu diantara mereka. Pandangan kecewa, sendu dan rindu itu ditujukan kesalah satu yeoja disana. Ingin sekali pemuda itu memeluk yeoja itu dan menenangkannya tapi rasa sakit hatinya menggerogoti semua akal sehatnya dan memilih untuk meninggalkan tempatnya.

.

.

.

.

.

Tebeceh

Continua llegint

You'll Also Like

410K 33.2K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
245K 3.1K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
55.4K 5.1K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
45.6K 4.4K 28
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...