Complete Husband ; ek

By naviworld_

133K 14.4K 4.4K

[Done] "Tidak ada pilihan lain, kita harus menikahkan Eunha." "Tapi, usia Eunha masih muda. Siapa yang mau me... More

|Hiji
|Dua
|Tilu
|Opat
|Lima
|Genep
|Tujuh
|Dalapan
|Salapan
|Sapuluh
|Sabelas
|Duabelas
|Tilubelas
|Opatbelas
|Limabelas
|Genepbelas
|Tujuhbelas
|Dalapanbelas
|Salapanbelas
|Duapuluh
|Duapuluhhiji
|Duapuluhdua
|Duapuluhtilu
|Duapuluhopat
|Duapuluhlima
|Duapuluhgenep
|Duapuluhtujuh
|Duapuluhdalapan
|Duapuluhsalapan
|Tilupuluh
|Tilupuluhhiji
|Tilupuluhdua
|Tilupuluhtilu
|Tilupuluhopat
|Tilupuluhlima
Kelebihan chapter
Kelebihan chapter
Kelebihan chapter
Kelebihan chapter

Kelebihan chapter

3.3K 255 41
By naviworld_


|complete husband|

"Kapten, kok malah pake pembersih lantai? Ini kan mau nyuci bajuuu."

"Macan, Kapten pecahin gelassss!"

"Kapten, lantainya kebasahan, untung Abi gak jadi jatuh, ihhh."

"Kapten, anter Abi mandiiiii."

"Kapten, ambilin handukkkk."

"KAPTENN DI LUAR HUJANNN, JEMURANNYA JADI BASAHHH."

Kepala Jungkook rasanya ingin pecah saat dia terus menerus melakukan kesalahan mengerjakan pekerjaan rumah.

Eunha hanya bisa tertawa mendengar suaminya yang terus kena perintah Abi. Seminggu setelah pulang dari rumah sakit, Jungkook menyuruh Eunha agar tetap diam saja dan mengurus Binar.

Ini baru pertama kali dia memegang pekerjaan rumah. Seminggu kebelakang ada Airin dan Sonya yang membantu. Tapi, untuk hari ini tidak, karena sudah seminggu mereka di rumah Jungkook dan Eunha. Mereka berdua juga memiliki urusan masing-masing.

Eunha tersenyum saat suaminya memeluknya erat. Binar tengah tidur di sampingnya. Datang-datang Jungkook langsung memeluknya erat.

"Abi mana?" tanya Eunha mengusap rambut suaminya.

"Di kamar, lagi main game," jawab Jungkook.

"Capek, ya?" tanya Eunha lagi yang diangguki Jungkook.

Eunha tertawa pelan, "Mau Nayang bantuin, tapi Kapten gak ijinin," ujarnya.

Jungkook melepaskan pelukannya, "Enggak, Nayang baru seminggu lebih ngelahirin, kasian juga."

Eunha tersenyum. "Binarnya tidur terus," gumam Jungkook.

"Ya iyalah, bayi seminggu lebih bisanya nangis sama tidur," jawab Eunha.

"Masih ada lagi kok," balas Jungkook.

"Apa?"

"Poop sama pipis." Eunha tertawa mendengarnya.

"Binar mirip Nayang banget ya." Komentar Jungkook yang menatap putrinya intens.

"Iya, ayahnya bucin ibunya banget."

"Ehh, berarti pas kamu ngandung Abi, kamu bucin banget sama by, ya?" Jungkook menatap istrinya yang tertawa pelan.

"Padahal biasa aja, malah ayahnya yang bucin, wleee."

Jungkook tertawa gemas, dia mencubit pipi istrinya gemas.

"Aura ibu-ibunya udah keliatan banget," ucap Jungkook.

Eunha menoleh pada Jungkook, "Ya iya, udah jadi ibu-ibu juga," balasnya.

Jungkook lagi-lagi tertawa pelan. "By emang gak kerja?" tanya Eunha.

"Udah minta ijin sayang, lagian aku udah minta tolong Igu buat handle, dan atasan ngerti," balas Jungkook.

"Oh gitu." Eunha mengangguk beberapa kali.

"KAPTENNNNNNN." Jungkook beranjak berdiri saat anaknya berteriak keras.

"Kenapaa?" tanya Jungkook.

"Kapten abis dari mana?" tanya Abi.

"Berduaan sama macan," balas Jungkook memeletkan lidahnya.

"IHHH MACANNYA ABIIII," teriak anak itu berlari ke arah kamar orang tuanya.

Eunha tersentak saat tiba-tiba Abi duduk di atas pangkuannya.

"Eh, Abang," sapa Eunha tersenyum.

Abi balas tersenyum, setelah itu memeluk ibunya erat.

"Ini, macannya Abi! Kapten cari aja Macan yang lain," ujar Abi pada ayahnya.

"Eh! Gak bolehh," sahut Eunha dengan wajah terkejutnya.

"Kenapa?" tanya Abi bingung.

"Nanti kalo Kapten disuruh nyari macan lain kesenengan dia, nanti dia malah ninggalin Abi, Macan sama dede Binar dong," balas Eunha.

Jungkook tertawa Mendengarnya. "Ah iya, Kapten mau nyari macan baru aja, macan yang ini pawangnya seremm," ucapnya jahil.

"IHH GAK BOLEHHH," teriak Abi.

Anak itu jadi senang berteriak sekarang, akibat tadi pagi karena ayahnya yang terus salah mengerjakan pekerjaan rumah.

"Eh, nanti dede Binar bangun," tegur Jungkook sembari menarik Abi dari pangkuan Eunha.

Abi menutup mulut dengan kedua tangannya. "Ihh, mau ke dede Binarr," bisiknya dan berusaha turun dari gendongan ayahnya.

"Dede Binarnya lagi bobo," bisik Jungkook.

"Ihhh, gak bakalan berisik. Abang mau liat dede," balas Abi mengerucutkan bibirnya.

Jungkook mencium bibir anaknya gemas, lalu dia menurunkan Abi. Dengan gerakan cepat Abi kembali naik ke arah ranjang dan melihat adiknya.

"Gemes banget, Abang. Mau nyubit pipinya," ujarnya.

"Eh gak bolehh," tegur Eunha langsung.

Abi meringis, "Hehehe... becanda macan," balasnya.

"Abi udah makan?" tanya Eunha.

"Belum," balasnya langsung.

"Mas udah makan?" tanya Eunha pada suaminya.

Jungkook menggeleng pelan, lalu meringis. Eunha menatap jam dinding, lalu menghela napas.

"Makan siang juga di lewat dong? Ini udah sore," ucap Eunha.

"Abi mau makan apa?" tanya Eunha.

"Apa aja," balas anak itu yang masih sibuk menatap adiknya.

"Mumpung Binar tidur, Macan mau masak," ucap Eunha dan beranjak turun.

Jungkook langsung menahannya, "Enggak usah, tadi supir bunda datang ke sini, kasih makanan," ujar Jungkook.

"Beneran? Gak boong kan?" tanya Eunha menyelidik.

Jungkook mengangguk mantap sembari tersenyum.

"Abi, makan dulu, yuk," ajak Jungkook pada anaknya.

Abi turun dari ranjang dan segera mendekati ayahnya. Jungkook segera menggendong Abi saat anak itu mengulurkan tangannya.

Eunha menghela napas pelan saat suami dan anaknya pergi dari hadapannya.

Jungkook menurunkan Abi, "Kapten mau masak dulu," ucapnya.

"Loh, katanya Nek Rin kirim makanan," ujar anak itu bingung.

"Enggak, hehehe, jangan kasih tau macan, ya?" pinta Jungkook meringis.

Abi mengangguk pelan sembari mengangkat jempolnya. "Tapi, bikinin mie instan, ya?" pintanya.

Jungkook mengangguk, dengan telaten dia membuat dua bungkus mie instan.

Untung Abi bukan tipikal anak yang rewel makanan, dia akan memakan apapun. Dan untungnya, anak itu hanya meminta mie instan saja.

Pukul delapan, Abi sudah tertidur bersama Jungkook di kamar anak itu. Keduanya kelelahan karena pekerjaan rumah, mungkin hanya si ayah yang benar-benar merasakan lelah.

Eunha tersenyum saat melihat ke kamar Abi melihat dua lelakinya tertidur sembari berpelukan.

Eunha berjalan mendekat, lalu menyelimuti tubuh keduanya sampai dada. Eunha mencium pipi Abi dan suaminya bergantian.

"Makasih," bisiknya pelan di telinga suaminya. Setelah itu beranjak pergi dari sana.

Pukul sebelas Binar bangun menangis karena popoknya basah. Dengan telaten Eunha mengganti popok putrinya.

Eunha tersenyum ke arah putrinya yang menatapnya dengan mata bulatnya.

Mendengar pintu kamar di buka, Eunha menoleh dan mendapati suaminya yang tersenyum ke arahnya dan berjalan gontai.

"Loh, kok pindah?" tanya Eunha yang sudah selesai mengganti.

"Mau pindah," balas Jungkook pelan.

Jungkook segera berbaring di samping Binar dan mencium pipi anak itu beberapa kali.

"Belum tidur?" tanya Jungkook.

"Udah, cuman bangun, Binar nangis," balas Eunha langsung.

"Abi bangun?" tanya Eunha balik.

Jungkook menggeleng, "Enggak, berisik dia, tidurnya ngorok," balasnya.

"Heh! Kaptennya kali yang ngorok," bantah Eunha tertawa pelan.

"Mana ada, aku enggak berisik, macannya suka ngorok, makany nurun ke Abi," sahut Jungkook.

"Kapan coba Nayang ngorok, gak pernah juga," gerutunya.

Jungkook tertawa pelan. "Eh, ade jangan tidur lagi," ucapnya saat melihat mata Binar akan menutup.

Eunha mencubit lengan Jungkook, "Apaan sih, udah sana tidur sama jenisnya lagi, disini khusus wanita," titah Eunha.

"Mentang-mentang udah ada kembarannya jadi gak mau gabung sama lawan jenis," ledek Jungkook.

"Oh iya dong," balas Eunha melipat kedua tangannya di dada.

Jungkook menarik istrinya ke dalam pelukannya karena merasa gemas.

Jungkook mencium pipi istrinya beberapa kali. "Aduh, kapten bau iler," ujarnya.

"Heh!" Jungkook melotot lalu kembali membumbuhi ciuman di pipi Eunha lagi.

Eunha tertawa pelan, lalu dia memeluk suaminya erat.

"Binar udah tidur lagi?" tanya Jungkook. Keduanya melirik ke arah Binar, ternyata anak itu sudah tertidur kembali.

Jungkook melepaskan pelukan itu, lalu dia mendekati anaknya dan memindahkan Binar ke box bayi.

Eunha menatap itu bingung, "Mau ngapain?" tanyanya.

"Mau peluk istriku, biar gak ada yang ganggu," balas Jungkook langsung.

Jungkook mencium pipi anaknya sekali setelah selesai memindahkan Binar.

Eunha tertawa pelan mendengarnya. "Jahat ya, anak sendiri di bilang pengganggu," katanya.

"Bukan begitu, mumpung Abang sama Adek lagi tidur, giliran ayahnya yang mau manja sama ibunya," balas Jungkook langsung menarik istrinya kepelukan.

Eunha tertawa pelan, "Giliran bayi gedenya," ucapnya.

Jungkook terkekeh. Lalu dia menutup matanya ketika dirasa sudah nyaman.

Eunha juga ikut membalas pelukan suaminya tak kalah erat, lalu ikut menutup mata untuk menyambut hari esok.

|complete husband|

Aku tak kuat dengan ke uwuw an yg aku buat sendiri🙂

Cr. Eunkookart
Cr. Aiidankim

Continue Reading

You'll Also Like

237K 18.4K 48
💕 (KIM SEOKJIN 31)-Terpaksa menikahi putri dari sahabat orang tuanya. Semua tak akan terjadi manakala hal tersebut bukanlah permintaan terakhir sang...
75.2K 6.6K 22
Kehidupan seorang lee jieun mendadak berubah 180° setelah ayahnya menikah lagi dengan seorang janda anak 1 yang seumuran dengannya, dan tidak hanya...
259K 24.6K 32
Jung Eunha. Gadis belia yang harus menjadi seorang Ibu dari anak laki-laki tampan bernama Jeon Jeongsan. Bukan hanya menjadi seorang Ibu, ia juga har...
1.1M 110K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...