After Being Happy, Then? [TER...

By Kagaminetiv

488K 48.5K 34.4K

(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah mem... More

Prolog 💤
1. Awal Mula 💤
2. Beginilah Misya 💤
3. Surprise? 💤
4. Si Kepo dan Si Gak Pekaan 💤
5. Ocha apa Bocah? 💤
6. Quin apa Drama Queen 💤
7. Hukum Bareng 💤
8. Si Ular 💤
9. Kenapa Nangis? 💤
10. Kiss? 💤
11. Kapan Bisa Foto Cantik? 💤
12. Pencitraan 💤 + Cast
13. Menciptakan Salah Paham (1) 💤
Interupsi
14. Menciptakan Salah Paham (2) 💤
15. Hormat Sang Merah Putih 💤
16. Diteror 💤
17. Misya Ngamuk!! 💤
18. Ditinggal 💤
19. Munculnya Cowok Baru 💤
20. Cemburu 💤
21. Setelah itu .... 💤
22. Dipermalukan 💤
23. Kerja Sama 💤
24. Done! 💤
26. Terungkap 💤
27. Kenny Tahu Dari Mana? 💤
28. Balikan? 💤
29. Roda Kehidupan Berputar 💤
30. Sengaja 💤
31. Hilang Satu, diganti Satu 💤
32. MiNo 💤
33. Ke Rumah Ken 💤
34. Mesum? 💤
35. Kasih Pelajaran 💤
36. Misya Cape! 💤
37. Cowok Gila! 💤
38. Bersaing 💤
39. Pahlawan yang disangkal 💤
40. Dua Kubu dan Pembelaan 💤
41. Pengakuan Bu Ceci dan Jeno 💤
Cek ✔
42. Panen Novel dan Insiden Cicak 💤
43. Tertampar Fakta Lagi 💤
44. Minta Maaf?💤
45. I am With You 💤
46. He is Gone 💤
47. Piggyback 💤
48. Sulit Dilupakan 💤
49. Reuni 💤
50. Semua Sudah Berakhir? 💤
51. Identitas Janice dan Siapa Orang Itu? 💤
52. Karma (1) 💤
53. Karma (2)
54. Happier 💤
55. Mundur 💤
56. Pembubaran KURA 💤
57. Retak 💤
Epilog 💤
Unpublish I'm Second Lead (Sekuel)
Special Part (Readers Baru Jangan Baca Dulu Sebelum Baca Ending)
Cerita Baru: Love During Covid-19 + Info Terbit 💫
ALVIVA + Spoiler ABHT
Vote Cover + Giveaway 💤
OPEN PO 💤
Diskon 22%

25. Pembasmian Ular 💤

6.8K 672 260
By Kagaminetiv

Hi, update lagi.
Jangan lupa ramaikan lagi ya, dan bantu rekomendasikan ke grup2
✌✌

💤💤💤

Beberapa saat yang lalu, bel tanda pulang sekolah baru saja berbunyi. Angel bersiap untuk mencari Kenny, akan tetapi chat dari Misya untuk bertemu di gudang sekolah membuatnya segera meluncur ke sana.

Di lain sisi Robert yang baru saja balik dari kantin melihat Angel. Cowok itu tertarik sama Angel, ia datang mencekal Angel yang kini sudah berdiri di depan pintu gudang.

"Kamu mau ke dalam gudang? Ngapain??"

Angel yang dari tadi melamun tersontak. Gadis itu menoleh untuk menatap Robert. "E--iya, Kak. Angel baru ngeh, kenapa Kak Misya ajak aku ketemuan di dalam gudang ya? Kan horor Kak, di dalam gudang banyak kecoa. Angel takut."

Robert mengepalkan tangan meninju tembok. "Sialan! Pantesan aku bingung tadi lihat Misya sama Quin masuk ke dalam. Sekarang kamu disuruh masuk ke sana juga, pasti mereka mau buli kamu!"

"Ha?? Ada Kak Quin juga??" Badan Angel segera berguncang ketakutan. Memikirkan nasibnya yang akan dibuli Misya dan Quin membuat gadis itu ingin kabur terbirit-birit, akan tetapi Robert menahannya.

"Tunggu .... Kamu mau Kenny gak suka sama Misya lagi terus jadinya suka sama kamu?" tanya Robert membuat Angel mengangguk cepat. "Sekarang kesempatan yang baik. Tapi, kamu harus tahan sakit bentar."

BRAK!

Angel tertegun dari lamunannya ketika badannya didorong, dan sukses menghantam tembok sebelum akhirnya jatuh ke lantai. Angel mengerang kesakitan. Matanya terpancar sorotan amarah untuk melihat pelaku yang mendorongnya tadi.

"Gue muak sama muka sok polos lo, tai!" bentak Quin yang kemudian berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Angel. "Kenapa lo diam aja?! Mikirin apa? Bukannya tadi banyak gaya?"

Angel segera memelas ketika tangan Quin terulur, menjambak rambutnya hingga kepalanya harus mendongak untuk menatap Quin. "Ma--maaf, maaf Kak Quin. To--tolong ampuni Angel!"

PLAK!
PLAK!
PLAK!

Tiga tamparan bolak-balik membuat pipi Angel merah. "Makanya stop caper di hadapan ortu gue! Gara-gara lo, setiap hari gue dibandingi mulu, tai! Jijik gue sama lo! Muka dua!"

"I--iya, maaf. Angel gak akan cari tante lagi," melasnya kemudian menatap Misya yang entah lagi sibukin apa dari tadi. "Kak Misya, Angel gak nyangka Kak Misya ngebiarin Kak Quin tampar aku. Kak Misya gak mau nolongin aku? Nanti Kak Ken ma--KYA!! KECOA!!!"

Belum selesai bicara, Misya melempar beberapa mayat kecoa ke tubuh Angel membuat gadis itu merontah.

"Ops, kecoanya kepleset dari tangan gue," ucap Misya enteng.

"Good, Sya!" Quin tersenyum puas, melepas rambut Angel untuk beranjak berdiri.

Angel juga segera beranjak berdiri, membebaskan diri dari tubuh-tubuh kecoa yang menjijikkan. "Kak Misya, keterlalu--"

BYUR!

Angel memeluk tubuhnya yang menggigil hebat, karena siraman air pel. Quin bertepuk tangan melihat Misya yang melempar ember ke lantai.

"Siraman rohani supaya sifat jelek lo cepat hilang!" seru Misya dengan senyuman puasnya.

"Kak Misya jahat! Lihat aja kalau Kak Ken tau, Kak Misya pas--"

BRUK!

Angel tersungkur ke lantai, mencium tubuh kecoa yang kebalik. Kedua tangan Angel menekan beberapa mayat kecoa hingga gepeng. Gadis itu segera beranjak berdiri, menjerit jijik. Angel tak berhenti mengelap bibirnya dengan ujung lengan baju.

Melihat tingkah Angel, Misya dan Quin enggak berhenti ngakak. Mampus!

"Eh, kali ini gue gak dorong, loh, ya. Lo sendiri yang kesandung sapu," ucap Misya setelah ketawa puas.

"Murahan sih lo. Semuanya mau lo cipok. Kemarin Kenny, sekarang kecoa pun diembat," tambah Quin tak berhenti terkekeh.

Angel terdiam. Bulir air matanya sudah mengalir deras. Gadis itu berjongkok untuk menenggelamkan wajah di bawah lipatan tangan. Suara tangisan memekik membuat Misya dan Quin spontan menutup telinga.

"Sialan, berisik banget!" Quin melepas gesper dari roknya. "Sya, lo biasanya dituduh cambukin dia, kan? Kayaknya dia emang mau banget dicambuk sama lo. Kali ini lo nurut aja. Nih cambukin, suruh dia diam."

Misya menerima gesper dari Quin, menatap punggung Angel yang menangis sesenggukan. Sekesal apapun Misya terhadap Angel, ada rasa tidak tega untuk memukulinya. Misya kemudian menggeleng, menghempaskan gesper ke lantai. "Cukup untuk hari ini."

"Yah, gak asik. Yaudah, deh. Nanti kalau mantan lo atau Bu Ceci datang juga repot sih. Sekarang beres-beres segala bukti yang ada biar tuh anak gak ngelaporin kita," titah Quin kemudian menghampiri Angel. Dia berjongkok di sana, menjambak rambut Angel supaya Angel dapat menatapnya. "Semoga lo ingat sama pelajaran ini. Jangan caper sama ortu gue lagi!"

"I--iya. Le--lepaskan Angel!" lirihnya.

Quin melepaskan rambut Angel secara kasar, kemudian membantu Misya untuk membereskan semua benda yang ada.

Tanpa disadari, Angel telah berdiri di belakang mereka. Pembulian yang seharusnya sudah selesai, berkat Angel, situasi kembali memanas. Dengan lancangnya, Angel menutup kepala Misya pakai ember, kemudian memukul Misya pakai ujung sapu berkali-kali.

"Apaan lo najong?!" Quin segera merebut sapu, dan mendorong Angel kasar hingga gadis itu tersungkur ke lantai. Quin melepaskan ember dari kepala Misya. "Lo gapapa, Sya?"

Misya menggeleng, mengusap kepalanya. "Pusing sedikit. Moga-moga gue gak tambah bego." Masih sempatnya Misya terkekeh. Sejujurnya saja Misya kaget, karena Angel berani menyerangnya.

"Halah! Kak Misya mah emang udah bego! Kak Misya tuh iri sama aku! Kak Misya tuh lemah, makanya cari bantuan Kak Quin! Kak Misya pecundang, beraninya keroyok Angel diam-diam di sini! Pantesan aja Kak Ken lebih milih aku! Kak Misya gak pantas buat Kak Ken! Kata Kak Ugo, Angel itu ular. Padahal Kak Misya yang ular, yang suka ganggu hubungan aku sama Kak Ken!" bentak Angel, melotot Misya.

Gadis itu kemudian mengusap bibirnya sambil ketawa hambar. "Mau tau gak apa rasanya ciuman sama Kak Ken? Enak banget asli, kenyal-kenyal lembut gimana gitu. HAHAHA! Sayangnya Kak Misya gak bakalan bisa ngerasain! Kalian udah putus!" tambah Angel lagi membuat darah Quin dan Misya mendidih.

"Wah, gila gila. Tuh jalang mulutnya benar-benar butuh dijahit!" Quin mencari lakban di sekitaran sana. Akhirnya lakban ditemukan, akan tetapi terlambat. Misya telah memukul Angel dengan gesper saking geramnya.

"Najis! Lo tuh yang iri sama gue! Lo bahkan dengan lancangnya cium dia! Lo ngerusak hubungan gue sama dia! Lo murahan! Lo selalu ngedrama! Lo tuh yang ular!" Misya tak berhenti memukul Angel saking kesalnya.

"AW!" Entah berapa kali pukulan yang telah Angel terima. Misya seperti kerasukan setan, menghantam Angel bertubi-tubi. Angel hanya bisa mengerang dan menumpahkan air mata.

"CUKUP, SYA!" Quin mencekal tangan Misya.

"Dia mancing emosi gue, jir!" Misya menepis Quin.

"Ma--mancing gimana?! Emang faktanya begitu! Kak Misya jahat!" lawan Angel sambil mengusap tangannya yang kini kembali merah lebam.

Mata Misya memerah. Kata-kata Angel membuat darahnya mendidih. "Lo benar-benar ya, jadi orang munafik banget! Bokap lo gagal didik lo!" Misya hendak kembali memukul Angel, akan tetapi suara dobrakan pintu terdengar.

💤💤💤💤💤

Puas gak sama part ini?

Kasihan gak sama Angel yang dibuli Misya Quin?

Mau next gak mumpung part berikutnya udah diketik?

Cuci mata dulu ....

Continue Reading

You'll Also Like

653K 33.7K 66
•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih di...
15.2K 593 89
𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯! 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘳𝘢...
2K 1K 44
Terlahir sebagai anak yang tidak diketahui asal usulnya membuat Assa harus dibesarkan di panti asuhan. Ia diadopsi oleh keluarga kaya raya, hingga me...
51.6K 4.6K 61
BELUM DIREVISI Judul awal : Topeng ________-----_______ Sejak kepergian kedua orang tuanya, dan hilangnya sang kakak, CLARRISA harus tinggal bersama...