Kalian sadar gak sih? Yang demen baca Wattpad itu Misya, tapi kok yang halu tingkat dewa itu Angel 🤣
💤💤💤
21 Mei 2021, cuap2 author.
Kangen banget sama dulu yang tiap update selalu rame komentarnya. Buat pembaca baru ayoo ramein komentarnya dong 😭
700 komentar double up yaa.
💤💤💤
Kenny berulang kali kucek mata untuk memastikan dirinya tidak salah lihat. Cowok itu tidak berhenti berdecak melihat tingkah Misya. Dia tidak sangka mantan pacarnya akan setega itu.
Akhirnya Kenny tidak tahan melihat tingkah Misya lagi. Cowok itu maju mencekal Misya. "Sya ... itu kenangan kita. Jangan dibuang," lirihnya.
Misya menarik tangannya segera. "Gue gak butuh kenangan ini. Semua perlu dibasmi!" Misya kembali melanjutkan aktivitasnya.
Gaya Misya terlihat keren. Ia membuang boneka panda, dan bunga pemberian Kenny satu per satu ke tong sampah sambil berucap sumpah serapah di hadapan Kenny. Kenny tersenyum miris.
"Jangan karena emosi sesaat lo buang barang-barang itu, Sya. Tuh semua kan barang kesayangan lo. Apalagi panda. Lihat aja nih, pandanya ngambek dibuang." Kenny memungut salah satu boneka panda yang bertopi lucu, kemudian menepuk-nepuknya supaya tidak kotor. Pahit rasanya Kenny melihat Misya membuang barang pemberiannya.
"Udah bukan kesayangan gue lagi!" Misya merebut kembali boneka panda itu dari Kenny, kemudian membuang ke tong sampah. Cewek itu mendorong Kenny supaya menjauh. Dengan sigap Misya menutup tong sampah besar itu, kemudian bertepuk tangan untuk memuji dirinya sendiri. "Buanglah mantan pada tong sampah! Misi selesai dilakukan! Good job, Misya Margaretha!"
"Jangan gitu dong, Sya ...," ucap Kenny dari tempatnya.
"Memang harus begitu. We are done! We are end! Lo gak usah ke sini lagi!" Telunjuk Misya mengarah ke jalanan. "Pulang!"
"No, Pan! We are not done! We are just break!" Kenny menghampiri Misya, menyentuh lengan tangan cewek itu. Misya menepisnya, enggan disentuh.
"Hari itu salah paham, Sya. Angel tiba-tiba cium gue di saat gue perhatiin keadaannya."
"Apaan?! Lo gak nolak, Ken! Lo malah bengong di tempat!" sahut Misya dengan nada tinggi. Cewek itu menuding-nuding dada Kenny dengan ujung telunjuknya. "Lo sendiri yang buka kesempatan buat si ular cium lo. Kalau lo gak perhatian sama dia, mana mungkin dia bisa punya kesempatan kayak gitu?"
"Sya! Dia itu adik kelas lo! Dia punya nama bagus-bagus. Bisa gak sih jangan panggil dia ular lagi?" Kenny malah salah fokus.
Misya berdecak, berusaha tersenyum sinis padahal dadanya terasa sesak, mendengar ucapan Kenny barusan. "Kenapa? Lo gak suka dia dipanggil ular? Lo kasihan sama dia? Lihat aja ... sampai sekarang lo masih bela dia."
"Bukan gitu, Sya. Ta--"
"Udah, gue gak mau dengar lagi. Pulang lo sana!"
"Kok pulang? Sekolah, Sya. Ayok kita berangkat bareng pakai angkot ... angkot transportasi kesayangan Panpanku. Romantis ya kita naik angkot bareng? Angkot mana angkot?" Ngeledek. Si Kenny celingak-celinguk cari angkot, tapi jalanan sepi.
Untuk yang bertanya mobil Kenny kemana? Mobil itu masih ada di bengkel.
"Ayok, Panpan," ajak Kenny lagi.
Misya masa bodoh, mengacuhkannya. Cewek itu mulai berjalan ke arah sekolah. Kenny mengejarnya, menyejajarkan langkahnya dengan langkah Misya.
"Angkotnya mana? Kenapa kita harus jalan kaki begini?"
"Angkot?" Misya memberhentikan langkahnya untuk menatap Kenny kesal. "Pagi-pagi angkot jarang lewat sini!"
"Jadi ...."
"Iya, jadi tiap saat lo gak bisa datang jemput gue, gue jalan kaki!"
Ucapan Misya membuat Kenny tertohok. Jadi selama ini dia telah membiarkan pacarnya jalan kaki di saat dirinya berangkat bareng Angel ke sekolah? Kenny merasa pacarnya kasihan. Cowok itu mengusap rambut Misya pelan, akan tetapi ditepis Misya.
"Jangan sentuh gue, Kentut!"
Bukannya dengarin, Kenny kembali melakukan kontak fisik. Cowok itu tumben pekaan. Ia menarik Misya ke sisi kiri hingga posisi mereka kini saling tertukar. Kenny berada di sisi luar, mendekati jalanan, dan mobil yang sesekali berlalu-lalang. "Ya udah, Sya. Yang penting bisa berangkat ke sekolah bareng lo, gitu aja gue udah bahagia."
Mereka pun berjalan menuju sekolah. Misya menampilkan senyuman kecil di saat Kenny tidak melihatnya. Jujur saja, rasa kangen Misya terhadap Kenny sedikit terobati.
💤💤💤
Murid-murid berbisik ketika melihat Misya dan Kenny masuk ke dalam sekolah bersamaan. Mereka bingung, bukannya Misya dan Kenny sudah putus?
"Palingan juga Misya caper ke Kenny, makanya Kenny terpaksa berangkat bareng Misya ke sekolah."
"Najis banget Misya, udah selingkuh masih gak tau diri."
"Kasihan Angel kita."
Misya berhenti di depan kelasnya. Cewek itu menatap Kenny dengan sorotan tajam. "Kelas gue udah sampai."
"Ya udah, met belajar, Sya. Fighting! Beberapa hari lagi mau PAS, lo pasti bisa." Kenny mengacak-acak rambut Misya.
Misya jadi geram sendiri. "Kenny Juandi, gue udah bilang jangan sentuh-sentuh gue!"
"Sorry ... sorry .... Habisnya lo menggemaskan. Gue sayang banget sama lo. Gu--"
"Kak Ken!!" teriak Angel spontan membuat Kenny menoleh.
"Tuh dicariin ular. Pergi sana!" Misya membalikkan badan, hendak masuk ke dalam kelas, akan tetapi Kenny mencekalnya.
"Habis PAS, kita balikan," ucap Kenny sebelum membiarkan Misya masuk ke dalam kelas.
"Kak Keeennn," panggil Angel lagi. Biasa dengan nada manja-manja cantik. "Kak Ken pagi-pagi kok udah gak kelihatan di rumah? Kata tante Lucy, Kak Ken udah berangkat duluan. Angel kok ditinggal?" protes gadis itu sambil mengerucutkan bibir.
"Aku ke rumah Misya."
"Buat apa Kak Ken? Semalam Kak Ken kan udah ke sana, tapi diusir juga. Buat apa pagi-pagi ke rumah Kak Misya lagi? Angel sedih, loh. Kasihan sama Kak Ken udah diselingkuhin, dan masih aja harus diusir."
"Bukan begitu, Ngel. Misya gak selingkuhin aku. Kan kemarin-kemarin katamu juga, Misya harus caper ke teman kerjanya biar bisa balik kerja. Terus tiba-tiba lagi kamu bilang Misya selingkuh. Omonganmu itu kok gak konsisten?" Kenny mengerutkan kening menatap Angel heran.
Angel tampak panik. "An--"
"Gak perlu dijelaskan lagi. Aku tau apapun yang kamu lakukan itu demi kebaikanku. Makasih, dedek Angel." Kenny mengacak rambut Angel gemas membuat Angel menghela napas lega. "Udah sarapan? Temenin aku makan yuk."
TAK!
"Sya, yang sabar," ucap Paula dari dalam kelas setelah menyaksikan Kenny dan Angel pergi. Sayangnya emosi Misya sudah meledak-ledak. Cewek itu mematahkan sumpit kayu yang tengah ia pegang.
"Dasar kentut!! Jijik woy jijik!! Baru aja tadi dia usap rambut gue, detik berikutnya udah usap rambut Angel. Apa coba katanya sayang sama gue? Bullshit!" Misya kesalnya minta ampun, merebut sendok Paula untuk menyuap mie ke dalam mulutnya.
"Selain sabar, gue bingung harus ngomong apa lagi. Udahlah, Sya. Jangan dipikirkan lagi. Kalian kan juga udah putus. Lama-lama cape hati sendiri kalau lo pikirin," ucap Paula menatap Misya yang sedang melahap mie seperti binatang kelaparan kemudian terkekeh. "Mulut lo ...."
"Apaan?" Misya berhenti dari aktivitas makannya.
"Hitam-hitam." Ugo yang habis menegur Kenny dan Angel, datang menyeka sudut bibir Misya dengan tissue. "Lo makan apaan jir ampe hitam begini mulutnya?"
"Jalangmion," jawab Misya santai.
"Jajangmyeon wew Jajangmyeon!" Paula menjitak kepala Misya.
💤💤💤
"Gimana? Udah aman?"
"Aman." Misya mengacungkan jempol ke arah Quin yang sedang duduk di kursi sambil bersilang kaki dan bersidekap. "Kata Ugo, Kenny lagi kerja kelompok di dalam kelas. Sementara waktu gak akan kemana-mana."
"Panggil Angel ke sini kalau gitu," titah Quin.
"Udah datang kayaknya." Misya menunjuk ke arah pintu yang terdorong pelan. Sesuai dugaan, Angel berdiri di ambang pintu setelah pintu terdorong.
"Kak Misya, ada apa? Angel sibuk, loh, ya. Angel harus siapin cemilan buat Kak Ken kerja kelompok," ucap Angel sambil berkacak pinggang di sana.
Misya memutarkan kedua bola mata malas. Angel sungguh caper pikirnya. "Lo gak tau ya kalau Kenny paling gak suka diganggu pas lagi kerja kelompok?"
"Ta--tau dong! Tapi, kalau Angel yang ganggu, Kak Ken mana mungkin marah sama Angel?" Entah kepercayaan dari mana Angel berucap seperti itu.
Quin yang dari tadi menyimak percakapan, mengusap bulu kuduknya yang merinding karena sikap Angel. Quin berdecak, beranjak dari duduknya menghampiri Angel. "Udahlah, Sya. Gak usah banyak bacot sama dia. Langsung mulai aja."
"E--eh?? Jangan tarik Angel! E--An--Angel mau diapain? Ja--jangan sentuh Angel! Nanti Kak Ken marah!"
💤💤💤💤💤
Jajangmyeon, mie khas Korea, warnanya hitam2 gitu. Kalian yang pengen coba, di restoran Mujigae ada jual kayaknya🤧
Okay ....
Sebuah rahasia besar akan terungkap.
Next 👉👉