HAPPY
READING
DEAR
"aku bisa pulang sendiri." Ucap Mina jengah
Andre dan Nara menatap gusar, mereka memang memaksa Mina agar pulang bersama. Tapi gadis itu tidak mau dengan alasan dirinya sudah dewasa dan bisa jaga diri. bahkan Andre yang sudah membujuk nya sedari di kelas tadi hanya pasrah dengan keras kepala gadis itu.
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik." Andre mengelus kepala Mina
Nara memeluk singkat "kalau ada apa-apa segera hubungi kami."
Mina tersenyum dan mengangguk "terimakasih.."
Bersyukur memiliki sahabat baik seperti mereka. Sebenarnya Mina orang yang mudah bergaul, dia gadis dengan banyak topik bicara. Siapapun yang dekat dengannya tidak akan merasa bosan atau sepi karena gadis itu akan selalu mengoceh, tapi semua itu hanya dia tunjukkan pada teman yang benar-benar dekat dengannya. Bukan sembarang..
Setelah melihat Andre dan Nara pergi dia pun bergegas berlari menuju bus yang kebetulan sedang berhenti di halte. Hari ini dia akan pergi menuju toko buku yang tidak jauh dari rumahnya. Novel di kamar sudah selesai di baca semua, jadi Mina ingin membeli beberapa lagi untuk teman malam harinya.
"Aku pergi dulu.." pamit Mina pada Rosa, teman kampus yang kebetulan satu bus.
"Hati-hati.." balas Rosa
Mina turun dan berlari-lari kecil memasuki toko buku dengan 2 lantai. Suasana hening menyambutnya, banyak anak berseragam sekolah sedang duduk di kursi membaca buku. Sejenak Mina menghirup dalam-dalam aroma buku yang menghampirinya.
"Hay, Mina.." sapa penjaga toko
Mina tersenyum ramah "Hay, Jody. Bagaimana kabarmu?" Tanyanya pada pria itu
Pria bertubuh tinggi itu tersenyum dan menghampiri "aku baik. Kau sudah lama tidak main kesini?"
"Iya, aku belum ingin membeli buku. Tapi kali ini aku mau memborong banyak novel" sembari tersenyum lebar
"Seperti biasa. Kau sangat suka novel yah?"
Mina mengangguk antusias "iya, apa ada buku keluaran terbaru?"
"Ayo aku tunjukan.."
Mereka pergi ke lokasi belakang dimana rentetan buku novel berjejer rapi. Senyum di bibir Mina semakin lebar. Matanya bergerak mencari-cari buku yang menarik sampai dia lupa kalau Jody masih ada di sampingnya.
"Kalau begitu aku tinggal dulu." Mengelus rambut Mina lalu pergi
Mina mengangguk dan mendekati rak buku. Tangannya menyentuh bagian batang setiap novel sembari membaca judul. Beberapa ada yang sudah dia baca, dan beberapa lagi belum pernah dia lihat. Lalu pandangan nya jatuh pada buku hitam bertulisan biru.
Mina mengambil buku itu dan membaca sinopsis yang ada di balik nya. Sampai dia tidak sadar kalau disamping itu dia sedang diawasi sepasang mata hitam milik seorang pria, sudut bibirnya senantiasa tersenyum walau hanya punggung yang dapat dia lihat.
Siapa lagi kalau bukan Jack.
Dia melihat tangan lentik Mina yang menyentuh tiap buku dengan bibir yang selalu bergerak membaca judul. Dia pun berjalan perlahan dari belakang menuju sisi yang lebih dekat dengan gadis itu. Mengendap-endap bagai pencuri pun Jack lakukan.
Dia bisa mendengar suara Mina yang sedang membaca. Dada Jack berdesir cepat saat telinganya kembali mendengar lembut suara itu, seakan rindunya mulai terobati. Sepi suasana membuat Jack bisa mendengar jelas bagaimana Mina berdecak karena tidak menemukan judul yang pas dengan selera nya.
Persetan dengan apapun. Nekat, Jack meloloskan tangannya dari pembatas rak dan meraih tangan Mina yang tadinya ingin mengambil buku. Tubuh gadis itu mendadak diam dan kaku. Bingung karena sebuah tangan dengan tiba-tiba menghentikan geraknya.
Jack menggenggam tangan Mina lembut, sesekali dia menekannya seolah belum bisa percaya kalau saat ini dia menyentuh tangan gadis itu dari sekian lama. Pun ketika Mina menarik tangannya Jack langsung terkesiap dan mudur.
"Apa-apaan?" Ucap Mina dengan mengernyit
Jack berjalan menuju Mina dan langsung menghampiri gadis itu dari belakang. Dia menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya. Apa kalau dia muncul Mina akan senang? Mungkin jawabannya, tidak. Yah! Mina pasti tidak akan suka kalau Jack muncul. Tapi apa boleh buat? Yang Jack lakukan selanjutnya adalah menyentuh bahu Mina ringan.
Gadis itu berbalik dengan kedua tangan di dada. Sepertinya dia sedang memegang tangannya yang tadi Jack pegang. Raut wajah bingungnya masih kentara namun langsung lenyap kala menatap wajah Jack. Bibir Mina bahkan terbuka sedikit seakan tidak percaya.
"H-hay?" Sapa Jack tanpa melepaskan maniknya dari mata Mina
Mina refleks memundurkan langkahnya dan menggelengkan kepala. Matanya menyapu tubuh pria itu dari atas hingga bawah, tidak percaya. Keadaannya cukup baik, bahkan lebih baik dari masa sekolah. Kesan buruk yang biasa Mina liat kini tergantikan dengan sesosok lelaki dewasa yang tampan.
"K-kau?"
Jack tersenyum "senang melihatmu, Mina."
Gadis itu meremat buku yang ada di tangannya. Entah apa yang sedang dia rasakan sekarang pun tidak tahu. Nafasnya mendadak berat. Mina seperti orang linglung, dia menatap kesana-kemari demi takut dirinya berhalusinasi.
"Kau tidak apa?" Tanya Jack khawatir
Mina menggeleng "em, t-tidak. Tidak apa.."
Jack menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "maaf, tadi aku ingin mengambil buku tapi malah menyentuh tanganmu. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini." Ucapnya lancar
Mina mengangguk "yah, aku cukup sangat terkejut."
Jack menatap dalam gadis itu. Seperti biasa, tatapan Jack masih sangat berefek bagi Mina. Tangannya mendadak berkeringat. Bahkan dia bisa merasakan kalau telapak kakinya mendingin.
"Em, kau sedang apa disini?" Mina berusaha mengalihkan perhatian
Jack menatap sekeliling "aku, emm.. sedang mencari- komik. Yah, aku sedang mencari buku komik."
Mina mengernyit "komik ada di lantai dua."
"Em, benarkah? Sebenarnya aku baru pertama kali kesini. Jadi aku tidak menghapal bagian mananya. Bisa antarkan aku kesana?"
Mina mengangguk, tidak masalah. Bukan berarti mereka harus bertengkar setelah sudah menjadi mantan bukan?
"Ayo.."
Mina jalan terlebih dahulu lalu diikuti Jack dari belakang. Sepanjang perjalanan matanya tidak lepas dari punggung Mina dan rambut nya yang bergerak kesana-kemari. Hidung pun dimanjakan harum manis yang keluar dari tubuh gadis itu. Kalau saja Jack hilang akal, mungkin dia akan langsung merengkuh tubuh itu ke dalam pelukan.
"Ini.."
Jack terkejut sejenak lalu menghampiri Mina. Dia menarik salah satu komik Naruto yang dekat dari jangkauan tangannya. Sebenarnya dia sudah menonton filmnya hanya saja dia belum pernah membaca komik semacam ini.
"Kau mencari komik Naruto? Serius?" Tanya Mina
"I-iya kenapa?"
"Benarkah? Setahu ku kau tidak suka hal semacam itu." Ucap Mina lalu sedetik kemudian dia tersadar dan berbalik badan menuju tangga.
Jack tersenyum sangat lebar hingga mata nya menyipit. Mina tahu tentang dirinya yang tidak suka komik? Setahu Jack, Mina itu sangat acuh dan tidak mau tau tentangnya. Tapi saat ini dia tau kalau ternyata, diam-diam Mina sering memperhatikannya.
Jack bergerak cepat menuju lantai bawah dan menghampiri Mina, namun gadis itu sudah tidak ada di tempat. Jack panik. Dia berjalan gusar mencari gadis itu di penjuru ruangan. Sampai matanya menatap kearah kasir.
Dia menstabilkan nafasnya yang memburu lalu mendekat perlahan. Mina terlihat akrab dengan seorang pria penjaga uang itu. Jack mendekat dengan komik di tangannya. Dia pun berdiri di samping Mina yang masih bicara dengan si kasir.
"Sering-seringlah datang kesini..." ucap Jody
Mina terkekeh kecil "aku akan datang kalau ada keperluan saja."
"Bagaimana kalau aku merindukanmu?"
Mina lagi-lagi tertawa, membuat Jack yang disebelah berang. "Ekhm-" deheman Jack berhasil menarik perhatian
"Ini.." Jody memberi plastik berisi buku pada Mina
"Terimakasih.." ucap gadis itu manis.
"Nomormu masih aktif bukan?" Tanya Jody
"Tentu-"
"Bisakah kau cepat?" Tanya Jack sembari memberikan buku yang dia beli
Jody memandang kesal lalu melayani Jack dengan seadanya. Mina yang disebelah pun mengernyit lalu berpamitan pulang pada Jody. "Kalau begitu aku pergi dulu, Jody. Semoga harimu menyenangkan.." berjalan pergi keluar toko
Jack merampas plastik yang diulurkan Jody "kau, jauhi Mina. Dia kekasihku.." peringatan Jack lalu pergi meninggalkan pria itu yang terheran-heran
Diluar dia melihat Mina yang ingin menyeberang karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau untuk pejalan kaki. Segera dia menahan tangan gadis itu dan menariknya lembut agar berhadapan.
"Hey.."
Mina tersentak kaget lalu menarik tangannya dari genggaman Jack "ada apa, Jack? Aku harus segera pergi."
Sesuatu seperti menggelitik perutnya saat Mina kembali menyebut namanya "bisakah kita bicara? Ada cafe didekat sini. Ayo mampir sebentar.."
Mata Mina bergulir kesana-kemari "T-tapi aku harus pulang cepat."
Jack tersenyum lembut "Hanya sebentar. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang, hm?" Dengan lembut dia meraih telapak tangan Mina untuk di genggamnya.
Menuntun Mina menuju parkiran mobil dan membukakan pintu. Sebenarnya Mina tahu sesuatu yang selalu melekat di diri Jack, tidak ingin dibantah. Ternyata pria itu masih sama, hanya berbalut penampilan yang berbeda.
Dan semoga kejadian lama tidak terulang kembali..
°• Bad OBSESSION •°
Ampun bang jagoo💨
Vote and komen nya jangan lupa yah..💜💜