Bohay

2.7K 77 7
                                    


SUAMIKU BOCAH!
Part 1

Pluk

"Awh" Ringisku saat tepukan lembut dan remasan mendarat di bokongku sontak saja aku berbalik mencari siapa yang telah mengambil kesempatan emas itu dalam keramaian begini,

"Heay!" teriakku pada dua orang remaja yang baru saja bergegas menjauh. Merasa tak di acuhkan aku langsung ambil kecepatan cahaya menyergap pemuda yang memakai sweater biru itu.

"Humm bocah ingusan...Enak banget ya kamu langsung kabur setelah meremas pantatnya Ratu elizabet. Emang lu pikir ini pantat miyabi apa!" ujarku menepuk bokong yang Bohay di hadapannya ekor mata kedua remaja itu membulat melihatku melayukkan
pinggang.

"Sekarang ikut denganku..." titahku menjewer telinganya.

"Ampun tante.. Yang lecehin tante itu dia tan bukan aku!" rengeknya, sontak saja tanganku turun dari telinganya, aku melirik pemuda yang satu lagi setelan jacket kulit hingga Jeans dan sepatu nyentriknya tak lupa dengan tampang bocahnya nyengir unjuk gigi padaku. Aku menaiki Alis geram sembari menimpuk pipinya senyum khas anak-anak lugu modus seperti wajah tanpa dosa itu bikin geram juga!.

"Dasar bocah! Kamu berani lecehin saya ha, kamu salah orang bau kencur!" gertakku, Siap-siap menaiki lengan gaun dan menyelipkan dompetku di ketiak jiwa keanggunanku sirna sudah, siap-siap menimpuknya.

"Ampun tante... Janji gak bakal lagi, saya khilap maap yak" ucapnya sedikit membungkuk.

"Khilap-khilap... Gua rasa emak bapak lu bikin lu juga khilap bisa-bisanya lahir anak macam ni" sungutku beberapa kali menimpuknya.

"Ampun tante.. Aku janji bakal tanggung jawab, aku bakalan Nikahin tante dah" ungkapnya berusaha menepis pukulanku

sejenak mataku membulat mendadak bayangan mak, babe, sama saudara-saudara yang ada di rumah yang nanyain aku kapan kawin berdatangan.
"Maemunah lu kapan kawin, awas lu ye jadi perawan tue.." sungut emak diwajahku..

"Tan? Tante..?" desis Bocah ingusan itu melayang-layangkan telapak tangannya di wajahku lamunanku buyar sudah kembali aku menyeret anak itu keluar gedung

"Heh.. Sini lu gua kasih pelajaran"

"Ampun tante.. Aku nikahin tante dah beneran" ucapnya, aku kembali memberhentikan langkahku. Bicara dengan nanar padanya.

"Kk-amu mau ni-" ucapanku terhenti senada dengan tawa ledekannya.

"Iya.. Aku butuh istri buat numpang makan begitu kata bapak" ujarnya datar. Aku menaiki alis dan kembali menyeret lengannya keluar.

"Permisi?" sapa Revan Seorang CEO di perusaha'an kami, ini adalah peresmian gedung baru aku sudah berusaha seanggun mungkin untuk tidak petakilan namun karna pemuda ini, Keanggunanku sirna sudah berharap bisa satu aja pria tertarik padaku namun wajahku kalah akan bokongku yang montok. Itupun harganya turun di tangan bocah.

"Ya pak Revan.." desisku nyengir, sembari tetap mencengkram lengan pemuda itu.

"Ma'af Lis, kamu mau bawa kemana dia?" tanyanya, heran melihatku Namaku Lisna maemunah, dikantor aku di panggil Lilis sedangkan di rumah di panggil muneh. Aku sudah sangat lama menyukai Ceo ini, namun sepertinya cintaku akan selalu bertepuk sebelah tangan karna Aku jauh sekali dibawahmya, aku hanya karyawan biasa dikantor, aku mendegup setelah memandangnya lama.

"Itu an- u bapak Revan saya..." aku bingung mau jelasinnya gimana, karna aku gak mau Revan tau aku telah mengalami hal memalukan sama anak ini.

"Oh, iya kamu... Tadi bareng Rivano mana dia?" tanya Revan pada bocah itu.

"Iya om, Tadi saya sama dia tapi saya diseret-seret tante ini dan gak tau Vano sekarang dimana" sungutnya mamanyunkan bibirnya aku menaiki alis kiriku melihat reaksinya.

SUAMIKU BOCAH!Onde histórias criam vida. Descubra agora