Trending

376 29 1
                                    

Keesokan harinya

Plak..

Segeplok uang di tarok Iki didepan meja kerja Revan, sedikit Pria itu nanar dan melirik kami berdua.

"Gue mau ngundurin diri! Itu biaya denda gue karna ngundurin diri sebelum waktunya!" tegas Iki, sedikit aku menarik nafas melihat reaksi Revan.

"Lu udah kaya? Seberapa kaya sih? Sombong sekali." desis Revan bicara tanpa melihat.

"Ni duit, mau sekalian denda yang lu bebankan buat istri gue! Jadi jangan pernah lagi lu usik hidupnya paham lo!" bentak Iki, Revan hanya terdengar terkekeh.

"Lu cinta banget ya ama Istri lo? Yang lebih tepatnya kayak tante lu sih?" ujarnya, aku geram melihat tawa ledekin Revan, tu orang maksudnya apa sih. Ngehina gue, tua-tua gini dia juga Doyan. Dasar!.

"Jangan kebanyakan bacot deh Lu! Lu tau lu sakit hatikan karna gak bisa dapatkan bini gue, kasian bat lu perjaka tua!" gerutu Iki, sedikit Iki terkekeh dan menyeretku keluar.

"Ayo sayang, kita pergi." ucap Iki merangkul bahuku. Namun kembali langkah kami terhenti saat Iki kembali bicara pada Revan.

"Oh Ya pak Revan, bagaimanapun, Saya sangat berterima kasih sekali pada Anda. Saya bisa mengenyam kesuksesan seperti ini juga karna anda bapak, terima kasih sebanyak-banyaknya." ucapnya sedikit merunduk. Pria itu hanya berdesih dan kamipun memilih beranjak.

"Sayang kita kembali pulang ya? Kamu masih pucat gitu." ujar Iki saat mengajak kedalam mobilnya. Tampak semua ajudan manager dan beberapa crew kami menunggu di luar.

"Maaf Iki, kita harus tetap kembali shotting." ucap salah seorang Crew.

"Tapi kan asisten saya lagi sakit?" ujarnya.

"Iya saya paham itu, saya tidak mau ini bakal jadi heboh lagi Ki, kemarin aja aksi kamu gendong Lilis saja Trending. Ada yang begitu terkesan akan kebaikanmu dan tak sedikit pula yang beranggapan kalian punya hubungan spesial. Iki melirikku sedikit dengan tersenyum kecut.

" Ya Em-"ucapan Iki aku cegat.

"Iki emang gitu, dia suka bantuin orang. Kalian jangan khawatir. Dia akan tetap Shotting hari ini jadi jangan. Cemas. Aku bisa kok kembali bekerja." tegasku. Iki sedikit mencubit tanganku.

"Tapi sayang? Kamu.." bisiknya, aku hanya nyengir memandang Crew yang tampak mengangguk lega.

"Baiklah, kami semua tunggu di tempat Shooting." ujarnya beranjak aku mengangguk dengan senyum. Setelah Crew itu menjauh Iki membalikan bahuku untuk melihatnya.

"Mumun? Kamu kan masih sakit yakin? Bakalan sanggup." aku tersenyum dengan sedikit lemes. Menaikkan ponselku di tangan.

Tuuuuut

Terdengar tersambung, aku tersenyum sembari memainkan alisku.

"Halo muneh! Kalian udah pada dimane? Ini enyak udah di tempat shootting!" gerutu enyak. Kami berdua sontak terkekeh mendengar enyak berteriak.

"Iya gue sampai Lupa. Kan ada enyak? Super hero gue satu lagi." ucapnya tertawa geli, akupun ikut tertawa.

"Ya sudah sayang, aku antar kamu pulang ya?"pintanya, aku mengangguk.

Sesampai dirumah.

" kamu istirahat ya?"pinta Iki membaringkanku di tempat tidur.

"Iya Ki, udeh aye kagak ape-ape buruan ke tempat Shooting nanti lu Telat." ujarku.

"Ya udah aku tinggal dulu ya, hati hati dirumah. Sayang kamu kenapa gak mau beberkan ke media bahwa Iki ini dah punya istri?" ujarnya reflek mengecup keningku.

SUAMIKU BOCAH!Where stories live. Discover now