Destiny [ Bagian 14 ]

3.6K 525 103
                                    

VOTE ●

Hujan hari ini mengguyur kota Jakarta sejak dini hari. Membuat beberapa tempat sudah di penuhi dengan air seperti jalan jalanan. Bahkan jalan raya yang berlubang menjadi berbahaya sekarang.

   Karna hal itu Jay harus mengurangi kecepatan mobilnya. Jay baru saja pulang dari kantor milik papanya. Yah, Jay bekerja sambilan di sana untuk menghidupi Jungwon.

Walaupun lelah, Jay tidak akan mengeluh. Ini sudah kewajibannya untuk mencari uang untuk menafkahi sang istri. Masa bodoh dengan umurnya yang masih remaja. Yang seharusnya masih bersenang senang dengan temannya malah sibuk dengan tugas kantor.

Mobil hitam milik Jay memasuki perkarangan rumahnya dan langsung masuk ke dalam garasi. Setelah memarkirkannya Jay langsung keluar dan masuk ke dalam rumah.

Rumahnya tampak sepi sekarang. Sunghoon dan Heeseung tak pernah kembali setelah kejadian Jungwon dan Sunghoon berkelahi. Dan dua anak yang sempat di bawa oleh mereka berdua ikut pergi bersama Heeseung dan Sunghoon. Di rumahnya hanya tersisa dirinya, Ni-Ki dan juga Jungwon.

Sudah 3 minggu sejak kejadian itu, Jungwon sedikit melunak walaupun masih jarang sekali berbicara pada Jay. Bahkan hanya sebutuhnya saja. Jay juga sekarang tidur sekamar dengan Jungwon. Dan itu Jungwon yang mau.

Sekarang, Jay sudah masuk ke dalam kamarnya. Dan dia menemukan baju ganti yang sudah di siapkan oleh Jungwon. Perlahan tapi pasti, Jungwon berubah dan lebih menerima kenyataan. Jungwon juga sudah mulai melakukannya perannya sebagai istri Jay.

Jay diam diam tersenyum. Perlakuan kecil yang di tunjukan Jungwon sudah bisa membuat Jay tersenyum. Seperti hal tadi. Jungwon juga sering membuatkannya bekal dan sarapan. Namun, Jungwon tak terang terangan memberikannya. Jungwon hanya menaruhnya di meja makan lalu pergi.

Jay bergegas mandi. Tubuhnya sudah sangat lengket. Dia tak bisa berlama lama dengan tubuh lengket seperti itu. Kamu juga pasti seperti itu kan?

20 menit berlalu. Jay keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah di siapkan oleh Jungwon tadi. Jay mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil yang bergantung pada lehernya.

Jay berjalan menuju sofa yang berada di kamarnya. Duduk di sana sambil menyesap teh hangat yang Jay yakin baru di buat oleh Jungwon beberapa menit yang lalu. Terbukti dari sticky note yang berada di gelas teh itu.

Di minum.
Gda kopi.
Teh aj biar lu kna diabetes
Dan cepet mati.

             ㅡJw

Jay terkekeh saat membaca sticky note itu. Tsundere mungkin kata yang tepat untuk mendeskripsikan seorang Yang Jungwon.

Jay selesai mengeringkan rambutnya. Di taruhnya kembali handuk kecil itu di kamar mandi dan kembali ke sofa. Ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini. Dia tak mau semuanya menjadi menumpuk.

Pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok mungil dengan hoodie kuning berukuran oversize dan juga celana pendek berwarna putih. Dia jelas Jungwon.

Jungwon berhenti di hadapan Jay. Menendang meja yang ada di depannya saat sang suami tak kunjung melihat ke arahnya dan sibuk dengan tugas kantornya.

Apa susahnya manggil si jing!

Jay terkekeh. Dia sengaja tidak melihat ke arah Jungwon. Jungwon marah itu lucu. Maka dari itu Jay menyukainya! Biarkan lah dia bucin. Toh hanya pada Jungwon saja.

Jay meraih tangan Jungwon. Lalu menariknya, menuntun pelan agar Jungwon berjalan ke samping dan mendekat kearahnya. Jay mendongakan kepalanya. Menatap Jungwon sambil tersenyum.

“udah mandi hm?” tanyanya yang mendapat anggukan dari Jungwon.

“udah makan?” Jungwon menggeleng.

“loh ko belum? Bibi gak masak?” lagi lagi Jungwon menggeleng.

“yaudah, kamu mau makan apa?”

Jungwon tampak berpikir sebentar. Lalu menatap Jay lagi. Masih sama datarnya seperti saat dia masuk kedalam kamar Jay tadi.

“Ramyeon” jawab Jungwon.

“yaudah, ayo kita pergi makan ramyeon”

Jay bangkit dari duduknya. Mengambil kunci mobilnya lalu keluar kamar bersama Jungwon. Tak perlu mengganti pakaiannya. Toh mereka hanya menggunakan pakaian yang mereka pakai saat ini saja sudah terlihat manis dan tampan. Jangan lupakan aura mereka yang terlihat seperti golongan manusia konglomerat.

●●●

Jay dan Jungwon sudah sampai di salah satu restauran Korea. Jay sebenarnya bisa saja membuat ramyeon di rumah, tapi dia sangat malas. Belum lagi membeli bahan bahannya. Yang ada Jungwon akan menunggu lama dan Jay tidak ingin Jungwon menunggu.

Banyak sekali wanita dan bottom yang melihat ke arah Jay. Wajah wajah mereka, sangat sombong saat melihat ke arah Jungwon. Pamer? Mungkin itu kata yang tepat untuk menunjukan deskripsi wajah mereka sekarang.

Jungwon dan Jay duduk di salah satu meja kosong yang terletak di pojok. Jay sengaja memilih meja itu. Karna dia tau Jungwon tidak nyaman dengan pandangan yang di lontarkan para wanita dan bottom itu.

Jay mengangkat tangannya dan mulai memesan makanan ketika salah satu pelayan mulai menghampirinya.

Jay melihat Jungwon menatap orang orang itu dengan tatapan dingin. Dalam hati Jay tertawa. Jungwon yang seperti ini sama sekali tidak terlihat seperti Jungwon si kebanggaan sekolah.

“won, udah ih jangan di liatin. biarin aja” Jay menarik pipi Jungwon pelan agar Jungwon tak manatap orang orang itu lagi.

“pindah” ujar Jungwon dingin. Nadanya seperti orang memerintah.

“pindah kemana? Aku duduk di situ gitu? Apa mau pindah tempat?” tanya Jay yang masih tak mengerti.

Jungwon nampak berdecak sebelum bangkit dari duduknya. Berpindah keㅡ

ㅡpangkuan Jay.

Jay terdiam. Dia masih tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Jungwon. Jungwon melakukan hal semacam ini di luar? Duduk di pangkuan Jay di depan umum? Apa Jungwon salah makan pagi ini?

Jay sadar dari lamunannya. Lalu memeluk Jungwon dari belakang dengan begitu posesif. Membuat orang orang sempat merasa iri dan ada beberapa yang protes.

Lagi lagi Jay terkekeh. Ternyata Jungwon tak ingin orang orang itu terus melihatnya. Dan Jungwon hanya ingin memberitahu jika Jay itu miliknya.

●●●


Jay dan Jungwon baru saja pulang dari restauran Korea yang tadi mereka kunjungi. Dengan eskrim di tangannya, Jungwon memasuki rumah megahnya. Di ikuti oleh sang suami dari belakang.

Btw, hujan sudah reda. Maka dari itu tadi Jungwon meminta untuk makan ramyeon.

Langkah Jungwon tercekat saat melihat 3 orang tengah duduk berhadapan di ruang tamunya. Salah satunya Ni-Ki. Dan dua lainnya..

“nah, itu Jungwon sama Jay udah dateng”ㅡNi-Ki.

“Sunghoon? ka Heeseung?”































[ TO BE CONTINUE ]

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang