Destiny [ Bagian 13 ]

3.5K 578 25
                                    

● VOTE ●
● 45+ vote chapter selanjutnya akan di update ●


Sunghoon marah dan juga kecewa pada Jungwon. Kenapa Jungwon menduakannya? Kenapa Jungwon membohonginya? Kenapa anak itu tidak jujur saja jika dia sudah menikah dengan Jay? Setidaknya dengan jujur, Sunghoon tidak akan semarah ini.

Sejak awal Sunghoon memang merasa sedikit aneh dengan Jungwon. Kenapa Jungwon membawa orang lain ke rumahnya? Jika pun dekat, pasti Sunghoon mengenal orang itu macamnya Ni-Ki. Walaupun Jungwon baru saja mengenalkan mereka saat di Korea kemarin. Sunghoon juga melihat cincin yang di pakai Jay sama dengan milik kekasihnya.

Sunghoon memasukkan bajunya ke dalam koper miliknya. Mengabaikan teriakan Jungwon yang menyuruhnya untuk berhenti sambil menangis. Masa bodoh. Intinya sekarang Sunghoon ingin kembali ke Korea.

Setelah selesai memasukan bajunya, Sunghoon menutup kopernya dan berjalan keluar kamar meninggalkan Jungwon yang masih menangis. Dia sebenarnya tak tega, namun dia juga kesal.

Sampai akhirnya Jungwon membanting tubuhnya ke dinding. Sunghoon sedikit tersentak. Walaupun tubuh Jungwon kecil, Sunghoon masih sadar betul jika Jungwon masihlah seorang atlet taekwondo.

Mata dan hidung Jungwon memerah. Pipinya basah karna air mata. Membuat hati Sunghoon seperti tercubit saat melihatnya. Sunghoon memang kesal dan marah pada Jungwon. Tapi saat melihat Jungwon seperti ini, hatinya ikut sakit.

“ka Sunghoon mau pergi? Silahkan ka! Aku gak akan ngelarang kakak! Tapi asal kakak tau! Aku gak berniat bohongin kakak! Aku udah mau jujur sama kakak tapi aku masih nyari waktu yang tepat. Dan kalo kakak maunya pergi, pergi aja. Aku gak akan egois ngelarang kakak untuk pergi. Yang harus ka Sunghoon tau, aku sayang. kakak dan akan terus kaya gitu!. Satu lagi, rumah aku selalu terbuka buat kakak kalo kakak mau balik!” ujar Jungwon lalu.

Jungwon melepas sebuah cincin berwarna hitam dari jari manisnya. Lalu mengambil tangan Sunghoon dan memberikan cincin itu pada Sunghoon.

“ini aku kembaliin” ujarnya lalu pergi.

Sunghoon terdiam. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang. Apa dia harus meminta maaf pada Jungwon?

Di lain sisi, Ni-Ki, Heeseung dan juga Jay mendengar pertengkaran mereka dari bawah. Duduk diam di sofa ruang tamu sambil mendengarkan semua keributan yang terjadi.

Heeseung lantas menatap Jay. Di ikuti Ni-Ki yang ikut menatapnya. Jay mendadak tegang. Pasalnya, tatapan mata kedua orang itu memiliki banyak arti.

“kenapa kamu gak bilang dari awal kalo kamu udah nikah sama Jungwon?” tanya Heeseung.

“awalnya saya udah pengen jujur, tapi Jungwon bilang kalo dia butuh waktu dan ngelarang saya buat bilang ke kalian kalo kita udah nikah. jadi, saya nurutin apa maunya. dari pada dia tambah marah sama saya dan minta pisah? semua usaha untuk dapetin dia gagal”ㅡ Jay

“saya tau saya jahat di sini. maksa orang lain buat jadi milik saya. tapi, saya bener bener mau Jungwon jadi milik saya apapun resikonya. Lagi, saya tau kamu suka sama Sunghoon ka. Jadi, kenapa kita gak saling bantu untuk dapetin masing masing orang yang kita suka?”ㅡJay

“saya masih waras. saya gak bakal ngerebut punya orang. selagi Sunghoon bahagia, saya gak bakal berusaha buat bikin dia jadi milik saya. pikiran kamu masih kaya anak kecil” ㅡHeeseung

“kamu mungkin lahir di keluarga berada, sejak kecil apa yang kamu mau pasti kamu dapetin. Lain halnya sama saya. Tapi, Jungwon bukan barang yang kamu bisa dapetin gitu aja. Mungkin kamu dapetin raganya. Tapi ngga sama hatinya” ㅡHeeseung

Jay diam. Sedikit dari ucapan Heeseung ada benarnya. Dia hanya memiliki raga Jungwon. Tapi tidak dengan hatinya. Hati Jungwon masih milik seorang Park Sunghoon.

Terlihat Sunghoon yang sedang menuruni anak tangga dengan koper berwarna putih di tangannya. Tatapannya kosong dan jalannya sangat lamban.

“coba kamu pikirin baik baik. putusin kemauan kamu. lepasin Jungwon dengan imbalan Jungwon hidup bahagia, atau Jungwon tetep jadi milik kamu tapi dia selalu perang batin” ujar Heeseung lalu pergi meninggalkan Jay bersama Ni-Ki.

Ni-ki ikut bangkit dari duduknya. Menepuk bahu Jay sebanyak 2 kali lalu pergi meninggalkan Jay.

•••

Jungwon menangis di kamarnya. Haruskah dia melakukan hal seperti 2 tahun yang lalu? Saat Daniel meninggalkannya karna hasutan dari Jay? Haruskah dia kembali menjadi seseorang yang senang melakukan self harm lagi? Haruskah dia kembali menjadi Jungwon yang dulu?

Sunghoon berharga baginya. Karna Sunghoon, Jungwon bisa melupakan Daniel dan kata kata menyakitkan yang keluar dari mulut Daniel saat itu. Sunghoon bahkan lebih berharga dari Daniel.

Jungwon lelah sebenarnya. Seharusnya, di usianya yang masih remaja Jungwon bersenang senang bersama temannya. Bukan malah menikah dengan laki laki yang usianya tak beda jauh darinya.

Kenapa tuhan serasa tidak adil padanya? Kenapa tuhan selalu mempersulit hidupnya? Kesalahan apa yang Jungwon buat di masa lalu hingga saat ini hidupnya sangat sulit?

•••

Jay berjalan menaiki tangga menuju kamar Jungwon. Bunda sempat mengatakan sesuatu pada Jay. Jungwon tidak boleh di tinggalkan sendiri saat Jungwon merasa sedih. Dan sekarang Jay khawatir.

Jay membuka pintu kamar Jungwon perlahan. Takut takut jika Jungwon melarangnya untuk masuk. Tapi Jay tak mendengar larangan ataupun kata lain keluar dari kamar Jungwon. Dan Jay memutuskan untuk masuk.

Disana. Jungwonnya kini menangis. Jay menyesal sudah memisahkan Jungwon dengan Sunghoon. Jay tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini.

Jungwon menghampiri Jay. Dan Jay sudah siap jika dia harus mendapat pukulan atau tendangan dari Jungwon.

Namun, bukannya memukul Jay, Jungwon malah memeluk Jay dengan erat. Menangis sejadi jadinya di pelukan Jay. Membuat Jay sedikit terkejut.

Setelah tersadar dari lamunannya, Jay membalas pelukan Jungwon dengan eratnya. Seakan akan dia tak ingin melepaskan Jungwon. Jay mengusap usap bahu Jungwon agar pria kecilnya itu tenang.

Cukup lama untuk keduanya berada di posisi itu hingga Jungwon merasa tenang dan berhenti menangis. Yang pertama melepas pekukannya adalah Jay.

Jay menghapus air mata Jungwon yang sesekali masih menetes. Lalu menangkup wajah Jungwon dengan kedua tangannya.

“maaf. maaf udah buat kamu berantem sama Sunghoon” kata Jay. Lalu mengecup dahi Jungwon cukup lama.

“kamu istirahat sekarang”

Jay membawa Jungwon ke ranjangnya. Membantu Jungwon merebahkan dirinya dan menyelimuti Jungwon hingga dada.

Sekali lagi, di kecupnya dahi Jungwon sebelum dia pergi meninggalkan kamar Jungwon.





























●TO BE CONTINUE●

YUHU! UDAH ADA TANDA TANDA JUNGWON LULUH. GIMANA? UDAH BOSEN SAMA CERITA INI? YANG MAU APUS CERITA INI DARI LIBRARY GAPAPA KO. APUS AJA. BUAT YANG MASIH STAY. TERIMA CASH.


GUE UDAH BUAT CHAPTER SELANJUTNYA. KALO VOTENYA TEMBUS 50+ GUE UP

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Where stories live. Discover now