🍂 22 🍂

267 60 150
                                    

Pagi yang cerah menyambut hari semua orang, sama halnya dengan suasana hati kedua sejoli yang tengah bergandengan tangan dengan riang. Kicauan merdu burung-burung menghiasi pagi mereka, persis adegan klise film-film romantis.

Min Ho kini merasakan sensasi baru ketika bersentuhan dengan Yoo Jin. Sensasi yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Jantungnya berdegup kencang dan seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya, bagian favoritnya adalah ketika dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.

Selama ini Min Ho benci ketika dia harus menyunggingkan senyumnya pada wanita, kini dia ingin terus tersenyum pada seorang wanita, Kang Yoo Jin namanya.

"Apakah kamu sibuk hari ini?" tanya Min Ho pada kekasihnya.

"Sepertinya tidak, kenapa?"

"Mau makan es krim di kedai dekat sekolah? Aku yang traktir."

"Baiklah, tapi kita bayar masing-masing saja ya?"

"Kenapa begitu?"

"Akan lebih adil jika kita membayar masing-masing."

Min Ho sedikit kecewa dengan penolakan Yoo Jin, sepertinya dia sedikit lupa diri. Uangnya saat ini memang masih banyak, tapi lama-lama bisa menjadi kebiasaan.

"Baiklah, kalau itu maumu." ucap Min Ho sambil mengusap pucuk kepala Yoo Jin.

Percayalah, jika Yoo Jin memiliki sayap, dia sudah terbang menembus ketujuh lapisan atmosfer yang melapisi bumi.

Percayalah, jika Yoo Jin memiliki sayap, dia sudah terbang menembus ketujuh lapisan atmosfer yang melapisi bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai jumpa di jam makan siang." Yoo Jin sedikit jengket dan mengecup pipi Min Ho singkat.

Min Ho sampai tidak bisa bereaksi dibuatnya, dia terlalu terkejut. Bukan hanya Min Ho, tetapi semua orang yang menyaksikannya pun dibuat tidak mampu berkata-kata, tidak terkecuali Hyun Jin dan Ji Sung.

"Min Ho Hyung, apa wanita gila itu baru saja mengecupmu di wajah?" tanya Hyun Jin.

"Astaga ... aku dicium oleh seorang perempuan," kata Min Ho sambil memegangi wajahnya tidak percaya, "aku dicium oleh seorang perempuan!" lanjutnya, kali ini sambil mengguncangkan tubuh Hyun Jin yang lebih tinggi 7 senti darinya.

"Ya, ya, aku tahu, berhenti mengguncang tubuhku."

"Wah ... ini sebuah keajaiban dunia." teriak Min Ho sambil berlari di sepanjang koridor, menarik perhatian semua orang yang berlalu.

"Temanmu benar-benar gila." Hyun Jin menyenggol Ji Sung.

"Tunggu, apa ini artinya ... mereka sudah ... resmi berpacaran?"

Hyun Jin memasang wajah berpikirnya sejenak sebelum ekspresinya berubah menjadi terkejut.

"Astaga! Benar juga, sihir apa yang digunakannya? Ini bahaya Ji Sung, jangan sampai kita membuat perempuan itu kesal atau dia akan benar-benar mengirimkan sihir pada kita, tidak, tidak, aku tidak mau diguna-guna." ujar Hyun Jin dengan dramatis.

Phobia || Lee Minho {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang