Part 17

19.6K 2.7K 1.2K
                                    

Voter keberapa nih?

Oh iya, ngomong-ngomong Kang Patrol sama Snowdrop beda, ya wkwkw Kemarin aku lihat komen di Kang Patrol waktu Snobolie datang dikira Hyunki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh iya, ngomong-ngomong Kang Patrol sama Snowdrop beda, ya wkwkw Kemarin aku lihat komen di Kang Patrol waktu Snobolie datang dikira Hyunki. Mereka udah beda kok hehehe








Pernah tidak merasa kesal karena dikelilingi oleh musuh-musuhmu? Rasanya seperti tertekan, jengkel tetapi kau tidak bisa melakukan apapun selain diam karena tahu akan menelan kekalahan? Nah, sedikit banyak, Eunjo dalam fase seperti itu sekarang. Ia juga pernah mendengar sebuah kalimat yang ia temukan di internet, dulu lawan sekarang kawan. Ya tentu, Eunjo barangkali tidak menyanggah hal itu. Tapi, kalau dipikir-pikir—ya, tidak begini juga dong, konsepnya! Keramaian seketika membumbung di dalam rumah ketika Yungi sudah menutup pintu di depan sana.

         Suara Hyunki sudah seperti kembang api, dan langkah kaki Hyuka yang mulai berjalan cepat bisa menegun rasa khawatir. Aduh, kepala mendadak pusing tujuh keliling. Jungkook juga terdengar berbincang-bincang dengan Yungi sepanjang selasar seakan meminta maaf sudah berkunjung malam-malam begini.

         "Paman!" panggil Hyunki sembari menarik kaos bagian bawah milik Yungi, "Tadi Unki baru saja ke rumah Kakek keren, lho. Terus-terus dapat mobil-mobilan baru!"

         "Uka!" seru si bungsu setelah berdiri di depan Yungi dan mengulurkan kedua tangannya ke udara, memberikan kode dengan bola mata yang membola lucu untuk digendong.

         Yungi yang tabah saja mendengarkan kehebohan Hyunki, mengangguk bersamaan menggendong putri kecil Jungkook dengan helaan napas lembut tanpa banyak protes. Ekspresinya terlihat datar-datar saja memang, tetapi terasa jelas kehangatan dan rasa pedulinya jika menyangkut dua anak Jungkook ini.

         "Bagaimana keadaanmu, Kak?" tanya Yoonji yang melempar senyum sembari membawa satu tas kertas diikuti Jungkook yang juga tengah tersenyum ke arah Eunjo.

         "Baik," jawab Eunjo tanpa ingin berpura-pura jika ini adalah kunjungan keluarga yang menyenangkan. Bahkan ia sudah menyilangkan kedua tangan di depan dada saat Jungkook berjalan terlebih dulu menuju dapur untuk meletakkan kantong yang mereka bawa.

         Tidak jauh dari posisi Eunjo duduk, Hyunki terlihat mengerutkan dahi dan mengerucutkan bibirnya—seakan akan ingin protes sembari berkacak pinggang, "Uka tidak boleh di gendong Paman Sugal!"

         Oh, ya Tuhan. Apalagi ini? Eunjo sampai merotasikan bola matanya tidak percaya. Rasanya seperti ada badai katrina yang mendadak meraung-raung dan mengubah tensi ruangan tenang menjadi begitu berapi-api. Yoonji terlihat mendekat ke arah Hyunki.

         "Hyunki tidak boleh berteriak begitu," kata sang Ibu, sedangkan Yungi masih stagnan dalam posisis mendekap Hyuka, dan yang di dekap sudah memajukan bibir bawahnya dengan mata mulai berkaca-kaca. Posisinya merasa terancam akan turun tahta dari gendongan hangat sang Paman karena sang Kakak terlihat bersungguh-sunguh—sebenarnya Hyunki sudah ingin menangis, sih karena tidak rela kalau kasih sayang Yungi dibagi-bagi seperti ini.

Snowdrop ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang