"I will do anything so you can fall in love with me."
"My heart is yours. So don't ever give it back to me, and I'll kill anyone who tries to touch you. Because You're Mine!"
__Aeron Malik
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
You're Mine
Seorang pria berwajah tegas tengah duduk santai disofa ruang tamu sambil menyesap segelas champagne. Ruangan megah bak istana itu adalah rumah pribadinya, pria itu menatap foto seorang gadis yang ia dapat saat kunjungan bisnis di istambul sepuluh tahun yang lalu.
Tatapan mata yang penuh harapan dengan ibu jari yang sedari tadi mengelus-elus foto gadis itu.
Tiba tiba seorang pria paruh baya datang menghampiri Aeron. Mata pria itu langsung tertuju pada bingkai foto yang ia pegang.
"Ada apa?" tanya Aeron tanpa mengalihkan pandangan.
"Gadis itu masih belum kita temukan." jawab pria yang kisaran umurnya jauh lebih tua dari Aeron.
Dia adalah Amir khalid, pendamping Aeron sejak umurnya 13 tahun. Amir mengabdi pada ayahnya selama puluhan tahun yang akhirnya mendapatkan perintah untuk mendampingi Putranya.
"Hufft..." Aeron menghela nafas jengah, menagakkan tubuhnya dari sandaran sofa. Mendengar ucapan khalid membuat dadaknya terasa sesak.
"Cari keberadaan gadis itu atau ku bunuh kalian semua!" tekan Aeron.
Khalid jadi menghembuskan Nafas berat. "Baiklah, kita akan kerahkan semua pengawal untuk mencari keberadaannya"
***
Mobil Range Rover berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi. Aeron mengemudikan mobil itu dengan keadaan setengah sadar, entah sudah berapa banyak wiski yang telah ia habiskan. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi membuatnya hampir oleng kebahu jalan.
Terlihat dari kaca spion dua mobil milik Bodyguardnya membuntuti dari belakang, membuat Aeron semakin menancap gas lebih kencang lagi meninggalkan dua mobil milik Bodyguardnya itu.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
