✨ I am yours ✨

895 67 15
                                    










✨ I am yours ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨ I am yours ✨










Aeron berjalan masuk kedalam toilet rumah sakit dengan tatapan kosong yang menyalang. Berdiri tepat pada wastafel dan menatap dirinya pada pantulan kaca, kalau bukan karena Rasid yang mendesaknya untuk berbenah dan mengganti pakaian. Aeron tidak akan mengganti kemeja ini sampai Hummi tersadar dari komanya.


Sudah lebih dari tiga hari Aeron berada di rumah sakit tempat Hummi dirawat secara intensif. Tapi kondisi gadis itu belum juga menunjukkan kemajuan, berbagai macam cara dokter lakukan agar Hummi bisa melewati masa komanya. Namun sampai detik ini keadaan gadis itu masih dalam masa kritis.


Setelah kejadian yang menimpa Hummi, Aeron merasa bahwa ini adalah sebuah balasan atas dosa yang telah ia perbuat terhadap nyawa orang lain. Dan dengan kehadiran Hummi dihidupnya juga adalah sebuah siksaan berat yang tidak akan mungkin sanggup Aeron jalankan. 


Pria itu memejamkan matanya sesaat sambil menarik nafas panjang. Kemudian melangkah masuk kesebuh bilik kamar mandi, membuka keran shower dan membiarkan air membasahi tubuhnya. Mengganti kemeja putih yang sebelumnya dipenuhi oleh bercak darah Hummi menggunakan t-shirt hitam yang diberikan oleh Rasid, setelah itu melangkah keluar menuju ruangan ICU.



Aeron berdiri tepat pada sebuah kaca besar yang memperlihatkan Hummi yang terbaring lemah di ruangan ICU. Ia menatap sendu kearah kaca dengan perasaan gusar dan air mata yang hampir saja menetes, namun ia tahan saat seorang pria tua yang secara tiba-tiba datang menghampirinya.



"Menangislah nak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






"Menangislah nak. Jangan menahan dirimu untuk tidak menangis, keluarkan semua keluh kesah dan kesedihan yang kau rasakan sekarang." ucap pria tua itu membuat Aeron terperanjat kaget. Menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.



"Lihatlah betapa cantiknya istrimu disana. Meskipun sekujur tubuhnya kini dibaluti dengan puluhan kabel dan jarum suntik yang menusuk kulit mulusnya. Aku doakan istrimu agar segera pulih, Nak. Doa ini juga yang selalu aku panjatkan untuk mendiang istriku."



You're MineWhere stories live. Discover now