30 Zuesrt Dawn, Kediaman Laurent Stolz
Kilatan cahaya dari sebuah kamera menangkap momen-momen dimana para bangsawan dan elit berdiri dan berbincang memperlihatkan wajah cemas dan kebingungan pada malam ulang tahun Laurent Stolz. Rasa keingintahuan mulai merasuki batin Elizabeth yang merasa beruntung telah diundang dan menghadiri acara penting orang nomor satu dikota Osten. Sepanjang matanya memandang dia tak menemukan seseorang yang dapat digali informasinya.
Kakinya melangkah dengan anggun dengan sepatu haknya berhalan menyusuri jalan. Elizabeth sadar bahwa dewi keberuntungan bersamanya ketika melihat seorang pria bertubuh gemuk dan berkepala pelontos berada tidak jauh berdiri didekat patung elang.
"Tuan Laurent!" Seru Elizabeth mencoba mendapatkan perhatian dari pria gemuk itu. Usaha menyapa pria gemuk itu membuahkan hasil ketika Laurent melihat kearah Elizabeth yang berjalan mendekati.
"Bisa minta waktunya sebentar tuan Laurent?" Tanya Elizabeth.
"Ah nona Krauts!" Sapa Laurent, "Tentu saja!"
Mengambil sebuah buku catatan kecil dan sebuah pena hendak mencatat apapun yang keluar dari mulut sang tuan rumah, Elizabethpun bertanya, "Apakah yang sebenarnya sedang terjadi tuan? Apakah anda memiliki sebuah petunjuk?"
"Penjaga-penjaga saya sedang menyelidiki apa yang terjadi," Jawab Laurent, "Kemungkinan hanya permasalahan listrik biasa."
Ditengah-tengah perbincangan mereka, seorang pria berseragam rapih mendekati. Tak ingin mengganggu dan membocorkan situasi yang telah terjadi, pria muda itu hanya membisikan sebuah berita yang membuat wajah Laurent pucat ketika mendengarnya.
"Apa kau yakin?" Tanya Laurent dengan nada khawatir, "Kita tidak dapat menahan para tamu dan memeriksa mereka. Itu akan menghancurkan reputasiku."
Melihat raut wajah dan gerak-gerik Laurent, Elizabeth tahu bahwa dihadapannya adalah sebuah berita yang menarik, "Tuan Laurent apakah sesuatu sedang terjadi?" Tanya Elizabeth.
"Maaf nyonya Krauts sepertinya kita harus menyudahi wawancara kita." Kata Laurent.
2 Zweite Dawn, Luffenheim
Sebuah ketukan pintu menyambangi kediaman heim pada pagi hari. Seorang pelayan mendapati 4 orang berada dibalik pintu mengenakan jaket seragam penyidik berwarna cokelat.
"Siapa yang datang pak Joseph?" Tanya Alexander.
"Ah tuan heim, sepertinya takdir telah mengatur ini," seorang pria menyela sebelum pelayan didepan pintu menjawab pertanyaan tuannya. Menurunkan topinya ia memperlihatkan rambut hitam berantakan dan wajah dengan mata berkantung mata hitam yang familiar dihadapan Alexander, "Senang bertemu anda lagi tuan heim." Kata Julius.
Memperlihatkan selembar surat dihadapan Alexander dengan segel federasi. "Saya disini untuk tugas pnggeledahan tuan-tuan." Kata Ju;ius.
"Dan tuan heim, sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk berbincang sebentar dan minum teh?" Lanjut Julius.
Sembari para koleganya naik ke lantai 2 kediaman Heim, Julius duduk disebuah sofa berhadapan dengan tuan rumah ditemani sebuah cangkir teh hangat.
"Tuan Alexander, saya melihat catatan di desa Fluss dan Anda sangat sibuk di desa Fluss pada bulan lalu," Kata Julius yang menaruh cangkir tehnya setelah mencicipinya, "Bukankah sebuah kebetulan ada beberapa pencurian yang terjadi ketika anda mengunjungi daerah itu?"
"Sebuah kebetulan yang tidak menyenangkan." Jawab Alexander dengan nada tenang mencoba untuk tidak memunculkan kecurigaan.
"Catatan pada petugas pos di Osten mengatakan pada tanggal 20 Zuerst Dawn anda pergi dari Bar di desa Fluss sekitar pukul 20.00 dan keesokan harinya pada tanggal 21 anda pergi dari desa Fluss pada pukul 17.00." Jelas Julius menatap mata Alexander memperhatikan dengan seksama ekspresi dari darah biru dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elected Kings
FantasyNegara Betruger adalah sebuah negara yang terletak di jantung benua Axis. sebuah negara yang terlihat makmur dan tentram, namun dibalik kemakmuran dan ketentramannya terdapat berbagai masalah yang terjadi. Alexander Heim adalah seorang pria dan ban...