19•I Can't Without You Anymore

4.7K 811 161
                                    

Kamu membuka pintu rumah kamu. Pagi hari membosankan seperti biasanya dengan kesedihan ekstra. Bohong kalau kamu bilang sudah melupakan Jeno setelah beberapa minggu berlalu. Bohong kalau kamu tidak penasaran akan keadaannya. Dan bohong kalau kamu tidak sedih mendengar rumor yg selalu menjadi gosip hangat seluruh negri

Gimana kabarnya hari ini? Semoga bahagia terus ya, Jeno ku.-(Y/n)

Doa pagi yg selalu sama setiap harinya. Cukup bahagia bisa mengenalnya, serta cukup menyenangkan pernah menjadi alasannya tersenyum. Kamu percaya Jeno melanjutkan hidupnya dengan baik

Kamu berangkat kerja dengan senyuman yg selalu sama setiap harinya

"Pagi, (Y/n)!" Sapaan Eunha yg nyaring membelai gendang telinga kamu. Tidak berniat menjawab, kamu berlalu ke tempat kerja kamu begitu saja

Eunha tau sahabatnya ini sangat berbeda. Seperti badan yg sama dengan jiwa yg lain. Eunha sangat sedih, apalagi ia tau penyebabnya adalah pemuda Lee yg sedang sibuk entah di planet sebelah mana

Eunha sangat ingin membantu, walau hanya sekedar mendengarkan curhatan kamu atau memberi pundak untuk sahabatnya menangis. Tapi ia tidak berani, mengingat larangan kamu saat itu

"Jangan pernah ngebahas Jeno lagi mulai sekarang. Gua gak main-main."

Masih tercetak jelas di otaknya bagaimana senyuman lemah kamu terpatri

"Udah sarapan? Gua mau beli ramyeon. Nitip ga?" Kamu menggeleng. Kedua tangan kamu mencoba sibuk menyibak beberapa kertas dan berkas. Padahal tidak tau ingin melakukan apa

"Ya udah jaga sendiri dulu ya. Gua pergi" Eunha berjalan keluar tempat. Sedikit ragu meninggalkan kamu. Tapi apa daya perutnya menggeram meminta jatah

Setelah kepergian Eunha, akhirnya kamu bernapas lega. Alasan kamu bersikap dingin adalah karena kamu malu. Kamu takut Eunha merasa kasihan dengan kamu. Kamu benci dikasihani dan dianggap lemah

Ting . . Ting . . Ting

Bunyi dentingan besi di atas kaca membuat kamu dengan malas berdiri dari duduk

"Perlu apa?" Kamu menatap seorang wanita paruh baya di depan kamu. Sangat familiar. Kenangan kamu dan wanita itu berputar. Kenangan menyesakkan

"Apa kabar, (Y/n)?" Mrs. Lee melepaskan kacamata hitamnya dan tersenyum ramah

Pencitraan.

"Ada yg bisa dibantu, Nyonya?" Kamu balas tersenyum. Menetralkan degup jantung dan peluh yg mulai bercucuran

"Kamu sibuk?" Kamu mengangguk. Sebenarnya ini masih sangat pagi, keadaan sekitar juga masih sangat sepi

"Ah, begitu rupanya" Mrs. Lee memutar badannya yg melangkah meninggalkan tempatnya. Tapi atensi kembali beralih saat gendang telinganya menangkap teriakan seorang gadis

"(Y/N) TOLONG! ADA ANJING NGEJAR GUA!!" Eunha berlari secepat mungkin untuk kabur dari kejaran seekor anjing kecil yg jauh dari kata seram. Sangat menggemaskan malah

"Hei, teman (Y/n)" Eunha yg sudah berdiri di belakang kamu menoleh ke sumber suara

"Iya, ada yg bisa dibantu?" Eunha merapikan rambutnya yg berantakan dan berdiri dengan posisi yg kaku

"Boleh saya bawa (Y/n) sebentar?" Tanpa ragu Eunha mengangguk. Padahal kamu sudah susah payah mengkode Eunha. Tapi Eunha tetaplah Eunha. Stupid girl as always

Mrs. Lee tersenyum simpul, tangannya melambai untuk memerintah kamu agar mendekat ke arahnya

Kamu hanya ingin melupakan semua hal tentang Jeno. Tapi semua usaha kamu selalu kembali ke titik 0. Kembali lagi ke dalam ruang lingkup penuh Jeno. Entah itu ibunya, atau gosip tentangnya

01 • Kiss [Jeno X You]✔Where stories live. Discover now