Bonchap•The Unique

1.7K 213 3
                                    

Kamu mengeratkan pelukan kamu di tangan Jeno. Hari sudah mulai terang tapi kalian berdua tampak sangat malas beranjak

"Jen," Jeno hanya membalas dengan deheman

"(Y/n)," Kamu pun membalas Jeno dengan deheman

Oke, mari kita bercakap-cakap sebentar. Pulang berbulan madu dengan Jeno di Paris, Ibu Jeno -Mertua kamu- menghadiahkan kamu sebuah kedai kopi bernuansa klasik di sebuah mall kepemilikan keluarga Lee tersebut. Rasanya sangat tidak nyaman tapi Jeno berkata tak apa dan kelola dengan baik sebagai gantinya. Kamu tentu pandai berusaha, mulai mencari pekerja sendiri dan menyiapkan banyak resep minuman yg tak kalah terkenal di jaman generasi muda ini. Kedai kopi itu sukses sekali, sampai membuka 1 cabang di pusat kota 4 bulan setelah grand opening

Kembali ke sepasang suami istri ini . .

"Tapi kan kita bos-nya" Kamu mendongak, menempelkan dagu kamu ke dada telanjang Jeno. Menatapnya dengan ekspresi memelas yg kentara

"Bolos satu hari gak boleh?" Tangan kamu mengusap dada Jeno dengan maksud merayu Jeno agar tetap terbaring malas di sana

"Kamu tau kan, aku ada rapat sama Kak Mark dan Renjun." Jeno membuang muka, sebelah tangannya yg bebas pun ia manfaatkan untuk menutup wajahnya yg memerah

"Kamu juga harus buat laporan keuangan. Ini udah tanggalnya lho. Atau kalau emang mau di rumah aja, aku bisa minta bantuan Lami. Tapi aku gak bisa absen dari kerjaan ku hari ini. Maaf" Jeno mencium kening kamu agak lama. Hatinya berdesir tak rela untuk menolak permintaan sang istri yg akhir-akhir ini sulit dipenuhi

"Gak usah deh, aku kerjain sendiri" Kamu menaikkan lengan blues kamu yg turun sampai hampir memperlihatkan puting mu

Kamu beranjak dari ranjang disusul oleh Jeno. Jeno tiba-tiba menggendong kamu ala pengantin dan membawa mu ke kamar mandi

"Aku bantu bersiap" Katanya dengan wajah yg terbilang cukup datar, tapi tidak bagi istrinya yg sudah hafal dengan semua ekspresi minim Jeno. Jeno agak turn on

Jadilah kalian menyelesaikan urusan 'bersiap-siap' kalian di kamar mandi selama hampir 2 jam. Selepas itu keduanya sarapan dan siap untuk beraktivitas. Jeno mengantar kamu ke kedai cabang. Memberikan kecupan selamat beraktifitas dan sampai jumpa, Jeno meninggalkan kamu yg wajahnya agak masam

Jeno memulai rapat bulanannya dari pukul 9 sampai jam makan siang tiba. Ia, Mark dan Renjun makan siang bersama di sebuah tempat makan fancy yg sudah direservasi atas nama Jeno sendiri

Ting!

"Eo! Haechan chat gua. Ah, anak ini selalu aja gangguin gua tiap hari" Keluh Renjun tiba-tiba. Mark merespon kalimat Renjun dengan tawa ringannya. Sedangkan Jeno baru saja selesai memesan makanan

"Tunggu, lagi sibuk gak dia?" Tanya Mark

"Kurang tau. Kenapa emang?"

"Gua chat Jaemin, nih. Yuk ngumpul" Saran sang paling tua sambil mengotak-atik ponselnya

"Widihh, boleh juga. Oke gua ajakin Haechan sama Chenle. Gua sama Chenle kemarin satu maskapai, kayanya Chenle juga lagi evaluasi lahan pertanian yg barusan dia beli di daerah xxx" Cerita Renjun dengan semangat

"Gua chat Jisung" Mark dan Renjun mengangguk setuju

Dan ya, acara dadakan ini terwujud. Haechan yg sibuk menganggur karena tempat wisatanya di Jeju tetap bisa berjalan walau ia tak datang, Jaemin yg sedang istirahat siang selepas mengurus toko fotografi nya dan kegiatan sebagai fotografer profesionalnya, Chenle yg tadi sibuk mencari tempat makan yg enak di daerah sekitarnya, dan Jisung yg baru saja selesai dari jadwal modeling paruh waktunya -ia sudah pindah tangan cabang perusahaan ayahnya di Belgia-

01 • Kiss [Jeno X You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang