01 • Kiss [Jeno X You]✔

07•Is He Seriously?

Kamu keluar dari mobil Jeno dan berlari ke tempat kerja kamu. Padahal jarak sekolah Dongpyo dan tempat kerja kamu lumayan jauh. Kamu terlalu panik untuk sekedar bersantai. Rasanya juga canggung. Kamu selalu saja terbayang-bayang tekstur binir Jeno yg . . .

Sadar (Y/n)! Kenapa lo baper cuman gara-gara dicium bujangan mesum.-(Y/n)

Kamu sampai di fotokopian setelah berlari tanpa jeda selama ±15 menit. Kasian betis kamu udah segede gaban:(

Eunha melihat kamu yg baru datang dengan mata sedikit sembab dan air mata yg mengering di sekitar pipi kamu. Mengernyit heran, kini Eunha menatap kamu khawatir

"Lo kenapa, (Y/n)? Sapa yg bikin lo jadi kaya gini?!" Eunha memeluk kamu dan membawa kamu untuk duduk. Tak lupa ia mengusap-usap punggung kamu agar lebih tenang lagi

"T-tadi...Gua streaming drakor sad ending di jalan hehe " Bohong kamu pada Eunha. Menurut kamu Eunha belum seharusnya tau tentang kamu dan Jeno

"Ish sialan. Gua udah serius-serius, sat" Eunha melempar tutup bolpoin ke kepala kamu. Lagi

"Eunha! Hobi banget sih lempar tutup bolpoin ke gua" Eunha hanya terkekeh sedikit dan melanjutkan kegiatan memfotokopinya yg terjeda karena kamu

"Eunha... Mau tanya dong" Eunha hanya mendehem

"Nih ya, kalo misal lo kenal sama orang, cuman sebatas tau nama aja nih. Lo sama orang itu jarang interaksi tapi orang itu sering chat lo"

"Hah? Gimana sih? Berbelut-belut"

"Berbelit-belit pinter!" Eunha menatap kamu jengah dan kamu melanjutkan cerita kamu tadi

"Terus tiba-tiba orang itu nyium lo gimana reaksi lo?" Eunha kaget, terlihat dari matanya yg membulat

"Tunggu deh. Ini kisah lo?" Ternyata Eunha curiga dengan gelagat kamu tapi kamu kembali menutupi kenyataan

"H-hah? Cih mana ada yg mau nyium gua. Puas lo?" Eunha tertawa lalu menjawab pertanyaan kamu tadi

"Reaksi gua.... Ya gua tebaslah lehernya. Gila apa dia?! Itu sama aja pelecehan. Lo kenapa sih? Cerita yg bener dong?" Kamu merenung. Eunha benar, hal yg Jeno lakukan tadi tidak berbeda dengan pelecehan yg dilakukan orang mesum

"Itu cerita dari drama gua tadi hehe, bukan gua kok. Eh tapi kalo orang itu minta maaf terus ngajakin nikah gimana?" Tanya kamu lagi. Kamu memang tidak terlalu pandai dengan hal yg berbau percintaan seperti ini

Ehh tunggu... Emang Jeno beneran cinta sama kamu? Orang bilang sayang atau suka aja nggak.

Ih pede:v

"Kalo gua sih tergantung orangnya. Ganteng apa enggak. Sebejat-bejatnya cowok kalo dia berani ngajak nikah berarti dia serius sama perasaannya" Kamu bangga sama Eunha. Tumbenan dia pinter ahha:v

"Kalo orangnya seganteng Lee Jeno? Lo bakal terima atau enggak?" Eunha kejang-kejang.ora

"Goblok ya terimalah. Orang Jeno gantengnya angeliawi gitu mana kaya lagi" Antusias Eunha menanggapi pertanyaan kamu tadi. Kamu hanya merenungkannya. Jadi sebenarnya Jeno serius atau tidak dengan ucapannya tadi?

"Eum tapi..." Eunha kembali berkata dan kamu kembali fokus pada Eunha

"Sebenernya terserah si cewek sih. Kalo gua untuk saat ini gak bakal mau sama Jeno soalnya gua kan udah punya calon suami. Lagian perasaan tuh gak bisa tiba-tiba dateng. Walau si cowok ganteng, kaya, bla bla bla tapi kalo si cewek gak suka apa mau dipaksa?" Eunha meminum jus mangga yg ia beli tadi. Mungkin

Sial! Kamu sama sekali gak ngerti Eunha ngomong apaan

"Eh calon suami? Lo udah mantep sama Jungkook?" Eunha mengangkat tangan kirinya dan menghadapkan punggung tangannya ke kamu. Terdapat cincin berwarna silver metalik melingkar di jari manisnya