Searching A Reason To Love You

67 2 0
                                    

Hal yang terjadi kemarin membuat saya bingung bukan main. Seorang Jeffri Adiyaksa mencium saya di kamarnya, seorang yang biasa saya pandangi dari jauh saat berada di kantin yang selalu menjadi pusat perhatian kemarin hanya sejengkal dari wajah saya bahkan dia menghapus jarak antara kami.

Apa iya benar dia suka sama saya? hal yang masih sulit untuk dipercaya, apa saya merasakan hal yang sama? saya juga bingung, saya tidak bisa membedakan apa yang saya suka atau tidak suka, karena terbiasa dengan membentengi diri dengan peduli terhadap orang lain.

Lika, ya sepupu saya Lika, seingat saya kalau dia sedang menginap di rumah saya selalu curhat masalah percintaan dan cowok-cowoknya itu yang saya tidak hafal karena sering berganti. Saya pun hanya mendengar sekilas semua curhatannya karena tidak tertarik, lebih tepatnya tidak tau harus merespon apa. Mana mungkin saya memberi nasihat masalah percintaan? Toh saya sendiri tidak pernah mengalaminya, nol pengalaman.

Saya mungkin bisa bertanya pada dia, lagi pula besok hari libur mungkin Lika bisa menginap.

"Halo", sapa saya melalui sambungan telepon

"Hai sis, tumben nelfon?", jawabnya ramah dari sebrang sana

"Lika nginep rumah saya dong", pinta saya to the point

"Wuih ada apa nich?", noraknya gak hilang, untung sepupu.

"Gapapa, saya mau minta ditemenin aja sama butuh pendapat"

"Okay, bentar gue coba tanya Loren dulu besok bisa anter apa ngga, sekalian gue mau liburan ah di sana ambil cuti"

"oke, ditunggu ya"

Keesokan harinya Lika datang, membawa tote bag andalannya yang super besar setiap menginap disini, berisi barang-barang perempuannya yang tidak penting itu.

Selesai mandi dan makan, si tuan putri Lika melanjutkan ritual skin care 8 step nya lalu baru siap mendengarkan cerita saya di tempat tidur.

"Ada apa anak gadis?", tanya nya sambil rebahan dengan badan yang wangi bunga

"Hmm saya di cium", ucap saya datar

"HAHHH?!", seru Lika terperanjat berlebihan, wajar dia kaget sayapun lebih kaget saat itu

"Jangan teriak-teriak Lika nanti Ibu kesini, dikira saya siksa kamu"

"Dicium siape lo? ada orang mau nyium robot?", tanyanya dengan nada yang didramatisir

"Kakak kelas saya, mentor olimpiade matematika saya saat ini"

"Wah cupu juga nih kayaknya sama kaya lo kutu buku, berani juga main cium-cium aja. gimana ceritanya?"

"Ya tiba-tiba, lagi belajar bareng di rumahnya terus kaki saya kesemutan terus dia cium saya terus dia bilang suka sama saya dari saya ospek"

"Waw....."

"Apa waw?"

"Ya waw lah suka dari ospek dan akhirnya confess juga. terus lo nya gimana? suka juga?"

"Saya ga ngerti, gabisa bedain ini suka atau ngga, saya belum pernah rasain dan menyimpulkan saya suka sama orang ini atau saya gak suka sama orang itu, gitu lah"

"Gampang kok bedainnya, kalau lo bahagia pas sama dia dan selalu pengen ketemu, atau pas lagi gak ketemu kepikiran mulu artinya lo suka sama dia"

"Begitu ya? apa saya begitu?"

"yah mana gue tau sih? lo yang rasain, intinya kalau dia buat lo bahagia, lo suka sama dia mungkin bisa sayang malah"

"Saya gak tau"

The Meaning Of Let Go Off - JaehyunWhere stories live. Discover now