The Open Gate And Confused Princess

67 3 0
                                    

Hari-hari Saya kini diisi dengan fokus belajar persiapan olimpiade, karena waktunya hanya tinggal satu minggu lagi. Hari ini adalah jadwal mentoring saya dan sejak kemarin Jeffri belum membalas pesan line saya yang mengingatkan jadwal mentoring hari ini, mungkin dia lupa atau apapun itu alsannya yang saya tidak mau ambil pusing.

Meskipun Jeffri sebelum-sebelumnya tidak pernah melupakan jadwal mentoring kami, bahkan biasanya dia yang sudah bawel mengirim pesan atau saat papasan di sekolah. Ngomong-ngomong saya juga sudah dua hari ini tidak melihatnya di sekolah.

Mungkin sedang tidak masuk sekolah dan artinya hari ini dia tidak mentoring, saya pun bergegas menuju keluar sekolah untuk pulang ke rumah.

"Oi!", seru seseorang dari sebelah saya di koridor

"Ya?", tanya saya ragu pada sosok yang menjulang tinggi semampai itu, terlalu tinggi untuk ukuran anak laki-laki SMA normal, belum lagi tatapan mengintimidasi dan suara beratnya.

Mukanya terlihat familiar namun saya tidak mengenalnya, mungkin karena saya memang tidak begitu suka memperhatikan sekitar.

"Pinjem kaos kaki lo", ucapnya sambil melihat ke arah kaki saya

"Hah?", tanya saya kebingungan

"Kaos kaki lo lumayan tinggi gak kaya anak-anak cewe lain, gue mau main basket"

"Terus?", tanya saya makin bingung

"Ya pinjem, kaos kaki gue masuk comberan, ga enak lecet main gak pake kaos kaki"

"Hah...", saya tidak tahu harus berkata apa, bisa-bisanya gak kenal tapi langsung ingin pinjam kaos kaki begitu saja

"Udah cepetan lah nanti gue balikin, mau taruhan gue, kalau menang gue bagi sama lo deh"

"Udah gausah, bentar gue buka dulu", ucap saya tanpa fikir panjang karena tidak mau berurusan dengan anak laki-laki yang seperti pereman ini

Saya pun duduk di pinggir koridor dan mulai membuka tali sepatu saya, tiba-tiba si jangkung itu berjongkok di hadapan saya dan ikut membatu membukakan tali sepatu saya dengan kedua tangannya yang besar-besar itu.

"Lama banget lo ah", ucapnya  sewot lalu dengan cepat membukakan sepatu saya, terdengar bisikan dari beberapa anak-anak yang melintas di koridor ini

"Tolongin kek, kurang jelas ini saya kaya lagi dipalak kaos kaki gini malahan pada bisik-bisik", saya bermonolog dalam hati

"Dah ya! gue pinjem, siapa nama lo?", tanyanya sambil menggengam kedua kaos kaki saya

"Mariam", ucap saya asal dan langsung pergi, tidak mau berurusan lagi dengan jangkung menyeramkan itu, masa bodo lah dengan kaos kaki saya itu.

Drrrtttt-drtttt
ponsel saya pun bergetar dan tertera "Jeffri.A." di LED.

"Halo", sapa saya

"Halo La", jawabnya dengan suara parau

"Ya?"

"Gue lagi sakit demam udah dua hari la"

"Oh gws"

"Hari ini jadwal mentoring kan?"

"Oh gak apa itu mah bisa skip sehari"

"Jangan lah, seminggu lagi kan olim, lo kerumah gue aja, belajar disini"

"Gausah kak, ngerepotin"

"Apasih? justru gue yang mau repotin lo"

"Ha?"

"Bungkusin gue mi asin sebelum kesini, gue lagi bm banget, buruan jangan sampe mi nya ngembang sebelum lo sampe sini, alamat bakal gue share loc"

The Meaning Of Let Go Off - JaehyunWhere stories live. Discover now