"IYA !!! aku menjijikan, aku jalang murahan !!!! Tapi bukankah kau yang membuatku seperti itu ? Lantas sekarang kau marah menikahi jalang murahan seperti ku ?, aku memang masih mencintainya, tapi aku mulai membuka diri untuk menjadi istrimu. DIA MEMELUK KU KARENA AKU HAMPIR DITABRAK SEPEDA, SAAT DIA MENCIUM KU, AKU BERUSAHA MELAWANNYA, DAN TANDA INI, KAU PIKIR AKU SUKA ??!! Aku sudah menolak dia tuan"

"Aku lelah, sekarang terserah kau, hatiku terlalu sakit selama ini, kau sangat mencintainya kan ? Sejak lama kau ingin pergi dari ku kan ?
Baik. aku akan mengurus surat cerai kita, aku muak selalu kau permainkan seperti ini, soal hak asuh anak, berikan dia padaku, kau tidak menginginkannya bukan ? aku akan mengurusnya, maafkan aku telah jahat kepadamu, caraku salah untuk mendapatkan mu, aku tidak pantas mendapat kesempatan, maka dari itu, jika aku harus kehilanganmu, aku siap sekarang"

"Tuan Lee, semua yang kau lihat hanya salah paham, aku sudah berusaha menolaknya. Tuan Lee, kali ini aku mohon, jangan ceraikan aku" ucap Jaemin

"Cukup Na Jaemin, kenapa kau tidak mau aku ceraikan ? Agar kau bisa lebih menghancurkanku karena dendam mu ? Aku sudah sangat hancur sekarang. Aku benar benar muak"
Jeno pergi meninggalkan Jaemin, yang masih berlutut

"Tuan Lee ku mohon mengertilah"

>>>>>>>>>

Jaemin masih termenung sembari menunggu Jeno yang belum pulang, kali ini hampir pukul 1 dini hari

"Nak, ayah mu kenapa belum pulang ? Aku bahkan belum sempat memberitahunya bahwa kau laki laki, doakan ayah mu cepat pulang sayang"

Jaemin terus mengusap perutnya dengan sayang, merasakan setiap pergerakan dari malaikat kecilnya.

Rasa marah, rindu, sedih, dan kecewa bercampur jadi satu, ia hanya ingin jeno pulang dan mendengarkannya dengan kepala dingin

Hingga akhirnya Pukul 2 dini hari Jeno pulang, Jaemin memang belum tidur untuk menunggu suaminya, namun ia terkejut saat melihat Jeno masuk ke kamar dan mengeluarkan koper besar lalu memasukan pakaiannya

"Tuan, kau mau kemana ? Tuan maafkan aku, aku mohon maafkan aku" Ucap Jaemin

Namun Jeno tetap diam hingga ia selesai mengemas pakaiannya dan pergi begitu saja

"Tuan Lee !!"

>>>>>>>>

Keesokan harinya, tidak ada Jeno disampingnya, tidak ada kecupan pagi hari, tidak ada kata sayang yang selalu di katakan

"Kau dimana tuan ?? Aku mohon pulang lah"

"Nak, katakan padanya aku tidak bersalah, aku tidak pernah mengkhianatinya" ucap Jaemin pada bayi yang masih didalam perutnya

Ia masih terus melamun, di balkon kamarnya, dulu ia sangat ingin pergi dari Jeno, namun kini ia mendapat kesempatan tapi hatinya malah menolak pergi

Hingga salah satu maid masuk dengan nampan berisi sarapan Jaemin

"Tuan muda, ayo sarapan"

"Apa kau tau Tuan Lee pergi kemana ?" Tanya Jaemin

"Tuan Lee sedang ada di luar kota selama 3 hari tuan" jawab maid

3 hari tanpa Jeno ? Ia ingin bertemu Jeno sekarang, ia berharap ia melahirkan saat itu juga agar Jeno pulang

Jaemin masih berusaha menghubungi Jeno, namun tidak satu pun pesan dan telepon yang berhasil, kicauan burung dari luar Jendela menjadi temannya saat ini, pikirannya masih tertuju pada Jeno, ia merindukan perhatian Jeno, ia merindukan senyum Jeno, bahkan ia rindu pelukan Jeno yang selalu menghangatkannya

Yes Boss ! [NoMin] ✔Where stories live. Discover now