25

26.8K 2.6K 199
                                    

"Maaf, aku ingin kembali ke rumah ayah ku"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Maaf, aku ingin kembali ke rumah ayah ku"























"J-jaemin ?" Tanya Jeno tidak percaya

"Iya, aku ingin sementara dirumah ayah ku sampai hari menjelang aku melahirkan, dan aku harap kau bisa merenungkan semuanya, dan pastikan tidak ada kebohongan lagi yang kau simpan, jujur saja, semua terlalu mengejutkan untuk ku"

"Jaemin aku sungguh minta maaf, aku menyesali semuanya, tidak ada lagi yang ku sembunyikan darimu, kembali lah padaku" mohon Jeno

"Tidak bisakah aku memilih pilihanku sendiri ?"

"Biarkan dia tinggal dengan saya untuk sementara Tuan Lee, aku tidak melarang jika anda ingin mengunjunginya" sambung Siwon

Jeno menghela nafas sejenak, sesungguhnya ia ingin Jaemin selalu bersamanya, tapi ia akan mencoba menerima pilihan Jaemin kali ini

Pulang ke rumah sendirian, tidur sendirian, setiap malam Jeno merindukan Jaemin, ia tidak menyangka baru sebentar ia bahagia karena Jaemin menerimanya, kini ia harus berpisah dengan istrinya walaupun sementara

Disisi lain Jaemin ingin Jeno merenungi kesalahannya, berharap tidak ada lagi kebohongan, dan apakah Jaemin memaafkan Jeno ?. Ntahlah, Jaemin sendiri meragukan hatinya, ia hanya ingin melihat sejauh mana perubahan baik dari diri Jeno

Dibalik Jendela kamarnya, Jaemin merindukan pelukan hangat sang suami, bahkan si kecil juga merindukan usapan lembut ayahnya, ia berharap anaknya akan baik baik saja setelah semua yang terjadi

>>>>>>>>>>>>>>>>>>

1 minggu lagi usia kandungan Jaemin berusia 9 bulan, Jeno akan mampir ke rumah Siwon setelah pulang kerja, untuk melihat kondisi istri dan calon anaknya

Tentu saja ia tak lupa membawa beberapa bingkisan untuk ayah Jaemin.

"Jaemin sayang..."

Beruntung Jeno menemukan Jaemin di taman depan rumah, dengan majalah tentang bayi di tangannya. Jaemin sendiri tidak terkejut dengan kehadiran Jeno, karena sebelumnya Jeno sudah mengirim pesan walaupun tidak Jaemin balas

"Apa kau sudah menemukan nama untuk anak kita ?" Tanya Jeno yang hanya mendapat ekspresi acuh dari Jaemin

"Aku sendiri sudah memikirkan nama untuknya, aku ingin tau saran nama yang bagus darimu" sekali lagi Jaemin diam dan masih fokus pada majalahnya, Jeno memaklumi karena mungkin Jaemin masih kesal dengannya

"Baiklah sayang, aku ingin bertemu ayahmu, aku membawa beberapa bingkisan untuknya, dan untukmu, aku membawa diriku sendiri sebagai bingkisan, untuk istri manis ku"

*krik krik krik*


Yah, Jeno pergi untuk menemui Siwon, namun ia berhenti saat baru sampai diambang pintu, melihat Seseorang yang sangat tidak ia harapkan

"Kau"

Matanya membesar mengisyaratkan ketidaksukaan atas kehadiran seseorang yang tengah berbincang dengan ayah mertuanya

"Ahhh Tuan Lee, aku sedang membahas perceraian mu dengan Jaemin"

"Jaehyun, jangan buat aku melebihi batas didepan mertua ku !" Gertak Jeno

Orang itu adalah Jaehyun.

"Hah ! Batas apa yang kau punya ? Bukankah kau tidak memiliki batas ? Seenaknya kau datang dan merusak impian kami, kau merebut nana ku, bahkan sampai saat ini kau tidak bisa membahagiakannya, benar kan ?" Ucap Jaehyun

Jeno mencengkram kemeja Jaehyun dengan kuat

"Saya mohon jangan buat keributan disini" sahut Siwon

"Tuan Lee, saya sudah melihat diri anda yang lebih baik, jika anda menjadi Lee Jeno yang dulu, saya bersumpah akan menuntut cerai untuk anak saya" lanjutnya

Jeno diam

"Baiklah ayah, aku permisi. Dan untuk mu Lee Jeno, aku bersumpah akan mengambil kembali Nana ku, apapun caranya"

Jaehyun pergi meninggalkan Jeno dan Siwon

"Tenangkan diri anda, sekarang ikut saya"

Siwon mengajak Jeno menghampiri Jaemin yang tengah terpejam menyandarkan diri di bangku taman depan rumahnya

"Nana"

Jaemin terbangun saat suara sang ayah menyapa telinganya, ia melihat ayah dan suaminya sudah duduk dihadapannya

"Hampir sebulan anda membuktikan kalau anda sudah berubah, sekarang saya percaya anda akan membahagiakan anak saya, Nana juga sudah menceritakan bahwa ia mencintai anda---

Jeno menatap Jaemin yang tertunduk

---kalian akan menjadi orang tua, kalian harus bisa lebih bersikap dewasa, saya sendiri sudah jauh lebih baik sekarang, seperti ayah yang lain, saya hanya ingin kebahagian Nana, saya berharap anda bisa menjadi seorang ayah dan suami yang baik"

Jeno masih terdiam dan menatap istrinya lagi, ia tidak menyangka semua akan berakhir baik.

"Bawalah istri anda, bahagiakan dia"

Satu tetes tangis haru mengalir dari sudut mata sipitnya

"Terima kasih, Tuan. M-maaf, bolehkan saya memanggil anda, Ayah ?"

Siwon hanya tersenyum, menandakan ia mengizinkan Jeno untuk memanggilnya dengan sebutan ayah

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Sayang... kau sedang masak apa ?"

Jeno menghampiri Jaemin yang sedang didapur, dan memeluk pinggang kesukaannya

"Lasagna kesukaanmu"

"Jadi kau tidak kesal dengan ku lagi ?" Tanya Jeno

"Aku masih kesal denganmu, aku sungguh berharap, Jeno, kau tidak akan mengecewakan ku lagi"

"Aku berjanji, bukankah ku katakan aku akan melepaskanmu jika aku berbohong lagi, dan aku tidak ingin kehilangan mu"

*chup*

Satu ciuman manis mendarat dipipi Jaemin, membuat segaris senyum terbentang dibibir nya.

Jaemin benar benar berharap hidupnya akan bahagia sekarang, bersama suami dan si buah hati.

Menjelang usia kandungan Jaemin yang akan berusia 9 bulan, Jeno memutuskan untuk cuti demi menjaga Jaemin apabila sewaktu waktu istrinya akan melahirkan

"Jadi kau ingin namai dia siapa sayang ?" Ucap Jeno sembari memainkan rambut halus istrinya yang tengah bersandar di dadanya

"Terserah kau, aku bingung nama apa yang sesuai dengannya, kalau kau sudah punya namanya, aku akan setuju dengan nama apapun yang kau beri"

"Apa kau yakin ?"

"Sangat yakin, -chup- kau akan memberi nama yang baik untuk anak kita" ucap Jaemin dengan sekilas kecupan dibibir suaminya

"Aku mencintaimu Jaemin"

"Aku juga mencintaimu"

Setiap belaian tangan Jeno, dan degup jantung Jeno menjadi penenang yang akan membawanya ke dalam mimpi yang indah. Meski awalnya ia membenci takdirnya, namun kini ia mensyukuri apa yang ia punya.

Setiap detik, ia ingin merasakan kebahagiaan bersama keluarga kecilnya.



























𝓣𝓸 𝓫𝓮 𝓬𝓸𝓷𝓽𝓲𝓷𝓾𝓮...

Yes Boss ! [NoMin] ✔Where stories live. Discover now