ronald weasley!

473 79 1
                                    

[ 𝐏𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍: 𝐒𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐉.𝐊. 𝐑𝐨𝐰𝐥𝐢𝐧𝐠, 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐣𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚. ]


---------------------------- < 3




Hari ini akan ada pelajaran herbologi yang dilakukan di greenhouse, letaknya di luar gedung utama dari sekolah Hogwarts. Mengenakan pakaian berwarna coklat dan sarung tangan, Winter, Draco dan Louis mirip sekali seperti petani.

Wanita berbadan gemuk tersebut datang memasuki greenhouse, "Morning Everyone." 

Tidak ada sahutan dari para murid di sana.

Ia mengulang kembali ucapannya sembari mengetuk pot dengan tongkat sihirnya, "Good morning, everyone!"

"Good morning, Professor Sprout."

"Selamat datang di "Greenhouse Three". Siswa tahun kedua. Semuanya kumpul disini." Perintah Professor Sprout kepada seluruh muridnya, mereka lantas mengelilingi meja panjang yang terdapat tanaman hijau.

"Hari ini kita akan memindahkan tanaman "Mandrake"." Jelasnya dan mengangkat pot besar berisikan tanaman Mandrrake tersebut, itu terlihat berat.

"Siapa yang dapat menyebutkan ciri-ciri dari akar Mandrake?"

Winter dan Hermione mengangkat tangannya bersamaan. Namun keberuntungan sepertinya tidak sedang memihak Hermione, Professor tersebut malah menunjuk Winter untuk menjawab pertanyaannya.

"Yes, Miss White?"

"Mandrake atau Mandragora, bisa digunakan untuk memulihkan orang yang dibuat kaku. Tanaman ini juga cukup berbahaya. Tangisan Mandrake fatal untuk orang yang mendengarnya, maka daripada itu kalian diwajibkan membawa pelindung telinga. Melindungi telinga kalian dari suara tangisan Mandrake." Jelas Winter, sang Professor tersenyum bangga mendengar penjelasan putri Slytherin tersebut.

"Sempurna! 10 points untuk Slytherin."

Winter tersenyum kepada Professor Sprout.

"Karena Mandrake-Mandrake ini masih bayi, tangisannya belum bisa membunuh kalian. Tapi bisa membuat kalian pingsan dengan beberapa jam, karena itu kalian dilengkapi dengan tutup telinga untuk melindungi pendengaran."

"Jadi, ayo kenakan cepat!"

Winter dan kawan-kawan mengikuti arahan dari Professor Herbologu itu dan memakainya. Mereka tidak ingin merasakan akibat dari tangisan Mandrake itu, bukan?

"Tutup rapat-rapat dan perhatikan baik-baik. Pegang Mandrake kuat-kuat, cabut dari potnya.." Wanita itu lantas menarik tanaman Mandrake dari tempat asalnya mengakibatkan suara tangisan yang cukup kencang terdengar di seluruh Greenhouse.

"Jelas? Dan sekarang tanamkan ke dalam pot yang lain. Taburkkan segenggam tanah agar dia hangat."

Dan hal yang tidak diinginkan terjadi, salah satu murid dari asrama Gryffindor pingsan. Ya, itu Neville Longbottom.

Professor Sprout menghela napas, "Longbottom tidak memakai tutup telinga."

"Tidak bu, dia cuma lemas." Jelas teman di sebelah Neville.

"Ya, biarkan saja kalau begitu."

Wanita dengan rambut berwarna abu-abu itu kembali memerintahkan muridnya untuk memindahkan tanaman Mandrake, "Banyak pot yang harus dipindahkan, genggam Mandrake kalian dan cabut."

Murid tahun kedua mengangkat tanaman Mandrake secara bersama-sama, suara tangisan dari tanaman tersebut semakin kencang dibanding dengan tanaman yang pertama kali Professor Sprout contohkan.

Seluruh siswa tampak risih dengan suara tangisan dari bayi Mandrake, begitu juga Louis dan Draco, namun mereka malah membuat tanaman berisik itu sebagai mainan, dan Draco memasukkan tangannya ke dalam mulut tanaman Mandrake.

"Draco, tidak.." Belum sempat Winter menjelaskan kepada temannya bahwa tanaman itu dapat menggigit, Draco sudah mendapatkan hasil dari apa yang ia perbuat, gigitan sayang dari tanaman Mandrake.


----------------------------



Jam makan siang akan berlangsung sebentar lagi, dan di sinilah ketiga murid dari asrma Slytherin bersama dengan beberapa pengikutnya di belakang mereka sedang menyusuri lorong panjang sekolah sekolah Hogwarts.

"Apa tadi sakit, Draco?" Tanya Louis, Winter juga tampak penasaran dengan menatap teman di sebelahnya.

"Tidak. Tapi tanaman bodoh itu.." Ucapan Draco terpotong oleh teriakan dari belakang tubuh mereka.

"Lilwin!" Itu Ruel, ia langsung berlari dan menghaburkan tubuhnya ke arah ketiga murid tahun kedua tersebut, namun tubunya malah memeluk Winter dari belakang dan mencium pucuk kepalanya.

"Hi, brother."

"Ruel! Winter akan keberatan dengan tubuh besarmu!" Itu Draco, ia melayangkan sebuah protes dan mencoba melepas pelukan Ruel pada teman perempuannya.

Sang putri hanya terkekeh lembut, "Ruel, bagaimana hari pertamamu di sekolah Hogwarts?"

Ruel melepaskan pelukannya dan berjalan di samping Draco, merangkul tubuh anak yang lebih muda beberapa tahun darinya, "Tidak seberat sekolah sebelumnya, but quite funny."

Mereka akhirnya telah sampai di Great Hall, mendudukkan tubuh mereka di depan barisan makanan lezat. Semua tampak normal hingga sebuah burung hantu datang dan jatuh menabrak makanan yang berada di meja Gryffindor.

Burung itu milik Ron Weasley. Draco dan kawan-kawan, termasuk Winter tertawa melihat kekacauan yang dibuat oleh burung hantu yang sedang bertugas mengantarkan sebuah surat.

"Burung itu kacau." Ucap Ron dan mengambil surat berwarna merah dari burung hantu miliknya.

"Lihat semua, Weasley dapat si pemarah."

"Ayo Ron. Dulu aku abaikan yang dari nenekku, seram."

Dengan perasaan takut, akhirnya Ron mencoba membuka surat tersebut dengan tangan yang gemetar. Dan benar saja, sebuah suara yang cukup besar keluar setelah anak berambut merah membuka surat.

"RONALD WEASLEY! HOW DARE YOU STEAL THAT CAR! AKU BENAR-BENAR MARAH! AYAHMU SEDANG DIINTEROGASI DI KANTORNYA DAN INI SEMUA SALAHMU! KALAU KAU MELANGGAR PERATURAN SEKALI LAGI, KAMU AKAN MEMBAWAMU PULANG!" Teriak surat tersebut, namun suaranya melunak setelah melihat murid lain dari asrama Gryffindor.

"Oh, dan Ginny sayang, selamat ya telah masuk Gryffindor. Ayahmu dan aku bangga sekali.

Ucapan terakhir itu membuat surat tersebut merobek dirinya sendiri hingga beberapa robekan.

Ruel dan Draco yang berada dimeja Slytherin tertawa puas.

"Kau dengar itu?" Ruel menyikut tubuh Draco sambil tertawa menatap Ron.

"Bodoh sekali." Jawab Draco kepada Ruel.

Mereka berdua tertawa remeh dan Louis serta Winter hanya tertawa kecil dan melanjutkan makan mereka.

OUR FATE [ Draco Malfoy x Reader ]Where stories live. Discover now