got a letter

430 58 6
                                    

[ 𝐏𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍: 𝐒𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐉.𝐊. 𝐑𝐨𝐰𝐥𝐢𝐧𝐠, 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐣𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚. ]


---------------------------- < 3




[ Winter POV: START. ]

Aku tersenyum kecil sepanjang perjalanan mengingat semua kenangan di tahun keduaku. Tahun keduaku berjalan dengan sangat luar biasa! Pengalaman yang unik juga menengangkan, bersama dengan teman-teman dari asrama Gryffindor—mereka memperlakukanku dengan sangat baik.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Ruel, yang kini duduk di sebelahku sembari memakan coklat yang ia beli dari wanita tua yang selalu menjajakan makanannya. Aku semakin tersenyum dan mengambil sapu tangan yang aku bawa di dalam tas, mengusap sudut bibirnya yang sedikit kotor karna coklat yang ia makan.

Setelah bersih, aku kembali menatap mata berwarna coklat tersebut dan menggelengkan kepalaku, "Tidak.. Hanya, memikirkan bagaimana tahun keduaku berjalan."

"Kau terlalu dekat dengan Potter dan anak-anak Gryffindor itu!" Ucap Draco sambil mengendus sebal, kepalanya ia tolehkan pada jendela The Hogwarts Express.

Ruel mengangguk cepat, ia menyutui ucapan dari anak berambut pirang platina tersebut.

"Kau berteman dengan Muggle itu." Celutuk anak laki-laki di sebelahku.

"Namanya Hermione, Hermione Granger."

"Apa lah itu, aku tidak peduli."

Ruel kembali asyik dengan makanannya, Draco juga tenggelam dalam pikirannya sembari menatap pemandangan luar, sedangkan Louis—anak itu masih saja asyik membaca buku tentang hewan-hewan sihir.

Tidak ada yang menarik perhatian di sini, aku lantas menyenderkan tubuhku dan mengeluarkan secarik kertas yang Cedric berikan kepadaku, tepat sebelum aku memasuki kompartemen. Ia menahan tanganku.

Kebetulan saat itu, sebelum aku memasuki kompartemen, aku berada di barisan belakang, sedangkan kedua saudaraku serta Draco sudah memasuki ruangan tersebut dan menyamankan diri mereka.


[ Flashback: ON ]

Cedric tampil sederhana dengan kaos berwarna putih ditambah dengan kemeja flannel berwarna hijau dan hitam, membuat kesan yang sangat tampan untukku. Bahkan aku dapat mencium wangi yang keluar dari tubuhnya; buku, vanilla, madu, serta kesan pepohonan yang menenangkan, sama seperti hutan yang berada di belakang White Manor.

Laki-laki itu tersenyum kepadaku saat tubuhku terhimpit oleh pintu masuk kereta serta tubuhnya yang semakin tinggi. Aku menatap mata yang menyejukkanku setiap kali aku melihatnya.

"Hi?" Sapanya, suaranya terdengar berat di telingaku.

Hal yang aku benci kembali datang, jantung yang berdegup sangat cepat ini membuatku tidak nyaman—serta perutku seperti digelitiki ribuan kupu-kupu. Aku menggigit bibirku tanpa sadar, tanganku mengepal.

"Hey.. Are you okay?" Tanyanya, ia sepertinya khawatir karna aku tidak menjawab ucapannya.

Aku lantas menggelengkan kepalaku, mencoba menenangkan debup jantungku dan menghembuskan napasku panjang.

Aku tersenyum menatapnya.

"Lama tidak bertemu, Cedric."

"Ya.. Kau tahu, sedikit sulit untuk bertemu denganmu saat ini." Ia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal. Aku terkekeh pelan, pasti karna dua saudaraku serta Draco yang membuat dirinya mengurungkan niat untuk mengobrol denganku.

OUR FATE [ Draco Malfoy x Reader ]Where stories live. Discover now