Tak akan mudah

2.2K 479 115
                                    

Rara seperti biasanya menghabiskan waktu menunggu bimbingan bersama ketiga sahabat belangsaknya di gazebo. Dan seperti biasa, Pak Setyo gemar sekali membuat informasi dadakan. Kali ini dia izin karena ada kelas pengganti buat angkatan 16, masih mending ngasih infonya dari malam hari, lah ini baru 10 menit yang lalu.

"Jadi dosen emang enak ya, bisa gunta ganti jadwal seenaknya. Gak tau apa padahal gue udah bela-belain biarin perutku yang malang gak diisi sarapan" gerutu Yuta, sekarang laki-laki keturunan Jepang itu lagi nyemilin gorengan. "Untung John lo beli bala-bala. Selamat dah perut gue" cengirnya sumringah. Padahal sih Yuta emang doyan gratisan.

"Gue kangen pizza cuman lagi bokek jadinya beli pizza merakyat aja alias bala-bala" jelasnya sambil melahap sepotong bala-bala dimakan bareng cabe rawit. "But, i think its tastier than pizza, tho. Apalagi pake cabe gini makannya, Its like a new taste!" Kagum Johnny yang baru pertama kali makan bala-bala, saking menikmatinya dia udah ampir ngabisin sepuluh.

"Dan yang paling penting murah, cuman seribuan " kikik Bobby menambahkan.

"Bala-bala emang mantul!" Rara tak mau kalah memuji makanan khas daerahnya.

Yah beginilah kehidupan mahasiswa semester akhir apalagi yang ngekos jika di akhir bulan yang uangnya habis buat dipake keperluan ngeprint dsb serta buat kebutuhan hidup. Harus pintar-pintar menghemat biar gak sekarat cuman makan nasi ama garem doang.

Lagi anteng mereka makan gorengan dengan khidmat, tiba-tiba entah mengapa angin terasa berhembus lebih segar bagi Yuta, Johnny dan Bobby saat melihat seorang perempuan cantik berjalan tergesa-gesa menghampiri mereka.

"Ada bidadari cuy" lirih Bobby yang diangguki setuju oleh Yuta dan Johnny tanpa berkedip sedikitpun melihatnya.

Jarang banget mereka liat pemandangan menyejukan nan menyegarkan mata seperti ini, dikelas pada batang semua. Ada pun Rara kelakuannya bobrok dan jorok mana bisa disebut cuci mata yang ada sakit mata.

"Kak Rara!" panggilnya lembut. Rara mendongakan wajahnya yang daritadi sibuk nonton anime di ponselnya.

"Ada apa Rosie? tumben ke fakultas gua"

Belum sempat Rosie menjawab, ketiga sahabat Rara udah rusuh menyerobot.

"Ohayo neng Rosie! makin cantik aja" Seru Yuta nyengir manja.

"Ohayo Kak Yuta!" balasnya ramah.

"Masih inget aku ga Ros? A Bobby waktu itu yang jago pas main basket"

"Ah iya ingat, slam dunk Kak Bobby Keren banget!" balasnya. Rose memang anak yang friendly, dia mudah dekat dengan siapapun.

"Hey, Rosie? how are you?" Si kalem Johnny juga gini nih, jiwa genitnya kumat kalo liat yang cantik.

"I'm super good, Kak. How about you?"

"I'm not good, youre way too beautiful my heart cant take it"

"Pletak!"

"Fucking shit, Ra! it hurts" Teriak Johnny memegangi kepalanya yang berdenyut ditimpuk kertas skripsian bab 4 miliknya yang tebel.

"Ngomong naon emang si Johnny? (ngomong apa si Johnny)" Tanya Yuta gak ngerti, maklum dari sd sampai sma dia remed mulu bahasa inggris.

"artina si Yuta blegug, tolol, goreng patut" sahut Bobby asal tapi dia udah ngakak duluan.

"Bangsat, lo pikir aing setolol itu buat percaya!! Rasakan ieu!"

Oke, dan terjadilah baku hantam antara Yuta dan Bobby yang rusuh gegulingan di Gazebo.

Not Your Ideal TypesWhere stories live. Discover now