Sebuah Pertemuan

1.3K 286 88
                                    

Maaf guys aku baru bisa update huhu.
Semoga kalian menikmati chapter ini.

=Not My Ideal Types=

"Ra, ayo bangun. Sarapan dulu, terus mandi, tar kakak ganti perban-

Wanita berambut pendek tersebut, Krystal tak dapat menahan kekehan gemasnya melihat pemandangan yang pertama kali ia lihat saat membuka pintu.

Disana ada Jefrey yang tengah tertidur ditepi ranjang sembari memegangi tangan Rara.

Semalam, adiknya itu mendapat pesan dari Bobby kalau Rara tidurnya gak bisa diem kayak lagi atraksi. Makannya dengan alasan tersebut, Krystal tak jadi menendang Jefrey keluar kamar dan membiarkan anak itu menjaga Rara semalaman.

Dengan menggengam tangannya selembut mungkin agar Rara tak terbangun.

Senyuman simpul masih terlihat di wajah Krystal. Wanita jangkung itu kemudian mengguncang bahu Jefrey pelan membuat sang adik menggeliat dan membuka matanya. Jefrey bukan tipe orang yang susah dibangunin, malah gampang kebangun. Denger cicak jalan aja dia bisa kebangun.

"Sana mandi, nanti kita sarapan bareng" ujar Krystal lembut. Jefrey melepaskan genggaman tangannya hati-hati sebelum akhirnya dapat meregangkan ototnya yang terasa kaku karena tidur terduduk semalaman.

"Oke, Kak" jawabnya singkat dengan suara seraknya khas bangun tidur.

Sambil sempoyongan Jefrey berjalan keluar kamar tamu. Anak itu masih belum sadar sepenuhnya, hampir aja wajah gantengnya nabrak tembok.

Krystal tak pelak tertawa, jadi gemes sendiri. Ternyata gini adiknya kalo lagi dimabuk cinta.

Krystal beralih pada Rara yang masih tidur nyenyak. Gadis pecicilan itu tertidur seperti tanpa ada beban, begitu polos layaknya anak kecil.

"Aku bersyukur, kamu lah orang yang adikku sukai" gumamnya memandangi Rara haru.

Krystal duduk ditepi ranjang sembari mengusap surai hitam gadis yang masih ngorok itu dengan lembut.

"Ra, ayo bangun, mandi dulu terus nanti kita sarapan"

"Eung~, bentar 5 menit mak Kendal. Nanggung ini lagi mimpi maen gaplek bareng Bigbang" igaunya gak jelas.

"B-Big Bang?" Krystal terkekeh, geleng-geleng mendengarnya.

"Udahan maen gapleknya, ayo cepetan bangun. Kembali ke realita" Krystal mulai menepuk-nepuk bahu Rara pelan.

Rara seketika melek sambil mengusap sedikit ilernya dibibir."Hah, eh loh Kak Krystal. Jamberapa ini?" kagetnya linglung.

Rara buru-buru terperanjat bangun, baru sadar dia di rumah orang lain bukan di kosannya yang kayak kapal pecah.

"Udah jam 8 pagi sayang, sana mandi, nanti Kakak ganti perbannya lalu kita sarapan bareng udah ada makanan kesukaan kamu semur jengkol"

Mendengar kata semur jengkol otomatis membuat mata Rara berbinar senang mendengarnya, pantesan aja kemarin Kak Krystal menanyakan makanan kesukaanya.

"Wah serius?! makasihh banyak Kak! Kak Krystal emang terbaik!" pekiknya girang. Berasa sultan dia nginep di rumah Jefrey. Apapun yang dia inginin langsung ada.

Krystal menanggapinya dengan tak kalah tersenyum lebar menunjukan deretan gigi rapinya. Apa itu Krystal si ice princess jika di dekat Rara? Krystal senang jadi banyak tersenyum olehnya.

"Kak, ini gak papa kan kalo kebasahan pas mandi?" tanya Rara penasaran, menunjukan lukanya yang diperban.

"Kalo bisa jangan, nanti perih dan lukanya susah kering. Mandi nya di bath up aja, biar ga kena air. Nanti Kakak suruh pelayan buat bawain baju buat kamu kesini"

Not Your Ideal TypesWhere stories live. Discover now