Bagian Tujuh Puluh Delapan | Begini Adanya

94.2K 11.4K 2.1K
                                    

Jangan lupa ikut Pre Order jam 5 sekarang!!
Siap-siap OTW Shopee atau TBO kesayangan kalian.

Now Playing | Fabian Winandi - Makna

Selamat membaca cerita MeloDylan

Bagian Tujuh Puluh Delapan

Tak ada yang seru dari permainan ini, karena yang dimainkan adalah hati karena saat terlalu mendalami permainan itu pada akhirnya hanya akan saling menyakiti.

***

Raut wajah Kate saat tiba di kafe sangat tidak mengenakan, benar-benar seperti sedang menahan amarah. Melody melemparkan tatapan ke arah Anna dan Jane dan keduanya hanya menggeleng, mereka juga tidak tahu apa yang membuat Kate bisa sekesal itu.

"Kenapa?" tanya Jane, "Judul lo di tolak lagi?"

Kate mengembuskan napasnya kesal, "Lo gimana bisa sih dulu pacaran sama orang model Louis?" hardik Kate ke arah Melody, dan Melody terkekeh mendengar hal tersebut.

"Lo di apain sih ama Louis?" Anna yang memulai pertanyaan kembali.

"Dia ngadu sama nyokap gue kalau gue mangkir gereja kemarin, parah banget ngapain ngadu. Gue sama dia gak sedeket itu sampe dia cepuin gue."

Jane terkekeh mendengar alasan Kate barusan, "Bagus dong, yang dilakuin Louis biar lo tobat, enggak aneh-aneh lagi, iya gak Na? Biar jadi anak Tuhan yang patuh lo."

"Sebel aja sok asik banget anaknya." Kemarahan Kate sepertinya masih dipuncaknya, sehingga dia akan bermulut tajam dan sedari tadi tak hentinya mengucap kalimat sumpah serapah yang ditujukan kepada Louis.

"Tapi dulu Louis sama gue gak menyebalkan, mungkin lo juganya nyebelin, orang kan tergantung siapa lawannya," ujar Melody dan Kate malah semakin kesal.

"Udahlah anjir gak usah bahas dia sumpah! Gue gak akan mau kalaupun di dunia ini nyisa satu cowok macam Louis, gue lebih milih jadi jomlo seumur hidup." Ikrar Kate, dia sepertinya bersungguh-sungguh mengatakan hal itu.

Teman-temannya yang lain tak menggubris, lagipula Kate akan mengatakan kalimat yang sama dalam satu waktu.

"Inget ya, gue gak akan mau kalaupun di dunia ini nyisa cuman si Louis aja!"

Kan, sudah dibilang jangan terlalu ditanggapin.

"Lagian Louis juga gak akan mau sama lo," ujar Jane, "dari Melody yang manis, turun kalau jadi suka lo."

"Brengsek emang lo," balas Kate

Namun, Jane dan yang lainnya tak peduli. Sudah kebal dengan segala celotahan Kate yang selalu sama aja.

"Lo, Mel, balikan sama kak Dylan?" tanya Jane

"Jangan mau Mel!" sergah Kate, "Gue gak mau sahabatan lagi sama lo kalau lo nerima itu manusia setan lagi, enak aja, dia udah dateng dan pergi sesukanya terus balikan? Enak banget hidupnya."

"Yang punya hati Melody bukan lo Kate," imbuh Anna, "jadi urusan dia mau balik atau enggak tergantung hatinya dia."

"Tapi tetep aja dia udah mainin hatinya Melody." tegas Kate, pokoknya diantara mereka yang paling tidak setuju adalah Kate.

Dimata dia Dylan itu sudah dicap sangat buruk, meninggalkan Melody sesukanya dan datang juga pergi tanpa permisi. Dikira dunia ini hanya milik dia, hanya mengitari dia.

Orang seperti Dylan tak layak diberikan kesempatan kedua.

"Gue enggak balikan kok," jawab Melody

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang