Part 4

139K 18.3K 3.7K
                                    

Follow sebelum membaca.

Vote, komen yooo

***

"Dek!"

Terdengar panggilan dari seberang kamarnya namun, Zeva hanya fokus memainkan hp nya tak menghiraukan panggilan dari abang nya tersebut.

Tok tok tok

Ceklekk

"Dek?" panggil Kalingga.

Zeva membalas tak minat sedikit pun, tidak menoleh. "Hmm."

"Kalau ada yanhg ngajak bicara hp nya disimpan dulu dong." Kalingga sambil duduk di pinggiran ranjang adiknya.

"Ngomong aja ih, lagi serius main game juga."

"Gak sopan banget."

"To the point aja, ga usah bertele-tele."

Kalingga mengacak rambut Zeva, pelan . "Sensian banget, sih, lagi dapet, ya?"

"Kepo." Zeva menepis tangan Lingga. "Cepet bilang mau apa, lagi sibuk ini."

"Bukan sibuk tapi sok sibuk."

Zeva mendengus kesal, mengalihkan pandangannya ke arah Lingga dengan malas. "Bang ..."

"Tadi sore abang ketemu Zidan, terus katanya mulai besok sampai 2 minggu kedepan kalian bakal brangkat bareng?"

"Iya." Baru saja ingin memainkan ponselnya kembali, Kalingga lebih dulu menahan ponsel itu.

"Ck, simpen dulu hp nyaa."

"Ganggu mulu, ih." Zeva mengerucutkan bibirnya. "Kenapa?"


"Kamu ada masalah apa di sekolah sampai-sampai dihukum sama Zidan?"
tanya Kalingga berusaha selembut mungkin.

"Cuma gara-gara telat doang, kok."

"Beneran cuma itu?"

"Iya Bangkaiii."

Lingga menatap Zeva jengah, "Bangkai lagi? Kan udah dibilangin panggil Abang aja, gausah ada embel-embel tambahan nama."

"Tapi Zeva sukanya Bangkai, gimana, dong?"

"Yaudah, terserah."

"Udah, kan? Zeva mau lanjut main among us."

"Yaudah abang balik ke kamar dulu. eh ..., flashdisk abang mana?" Lingga menjulurkan tangannya.

"Cari aja di tas sekolah Zeva bagian depan."

Lingga pun berjalan ke arah tas Zeva dan memeriksa nya. "Mana, sih?"

"Bagian depan, Bang."

Setelah membongkar semua isi tas Zeva, akhirnya ia menemukan benda yg dicari nya. "Nahh, dapat."

"Ehh, ini apa?" Lingga menemukan bungkusan plastik plastik berisi sesuatu.
"Astagfirullah, Zeva! Kamu ngerokok?!"

"Hah?!" Zeva melempar hp nya ke sembarang arah, ia berjalan cepat menuju abang nya.

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang