Siasat Nadine (1)

3.9K 744 63
                                    


Arjuna baru saja keluar dari kelasnya, dia berjalan sambil menunduk dan menatap layar ponselnya, membalas pesan dari Ibunya. Ditengah-tengah langkahnya, dia menemukan beberapa pasang sepatu di depannya, membuat Arjuna segera menghentikan langkahnya kemudian mengangkat wajahnya ke depan.

"Kalian..." gumam Arjuna saat menemukan Nadine, Prita dan juga Luna.

Tidak seperti saat pertama kali berada dalam situasi seperti ini, kali ini Nadine tersenyum ramah pada Arjuna.

"Hai..." sapa Nadine dengan penuh keramahan.

Arjuna mengernyit aneh, namun meski begitu dia tetap membalas senyuman Nadine. "Hai, Kak Nadine."

"Hm... kelas lo udah selesai belum, Juna?" tanya Nadine.

Arjuna mengangguk bingung.

"Abis ini lo mau ngapain?"

"Hm... pulang."

"Nggak ada kegiatan apa pun, kan?"

"Nggak, Kak. Maaf, kenapa ya, Kak?"

Nadine melirik Luna dan Prita dengan seringaian miringnya. Prita menggelengkan kepalanya malas sedangkan Luna hanya tertawa pelan.

"Juna..." panggil Nadine dengan suara manisnya, dia bahkan tidak lupa menggenggam jemari Arjuna agar lelaki itu menuruti permintaannya. "gue mau ngajakin lo makan siang bareng gue sama teman-teman gue. Lo mau, kan?"

"Makan... siang bareng kalian?" ulang Arjuna.

"Iya!" Nadine semakin mendekati Arjuna hingga lelaki itu sedikit salah tingkah. "hm... anggap aja sebagai perayaan perkenalan kita. Soalnya, gue, Luna sama Prita mau jadi teman lo."

"Oh... gitu." Gumam Arjuna.

"Plis ya, Nad, kalau mau ngibul jangan bawa-bawa nama gue." Rutuk Prita.

Nadine cepat-cepat menginjak kaki Prita agar sahabatnya itu tidak membongkar niat busuknya. "Gimana, Juna? Lo mau kan?"

"Hm... tapi Kak..."

"Gue yang teraktir kok."

"Bukan gitu..."

"Ayo dong..."

"Aku mau kok makan siang dengan kalian semua, tapi masalahnya... Ibu baru aja kirim pesan kalau siang ini Ibu mau semua anak-anaknya makan siang di rumah. Jadi, maaf ya, kak, aku nggak bisa."

Nadine mencebik pelan dengan wajah kecewa. Dia pikir akan mudah mengajak Arjuna bekerja sama.

Karena melihat wajah kecewa Nadine dan juga merasa tidak enak karena sudah menolak niat baik Nadine, sebagai lelaki kampung yang polos, Arjuna kembali berujar.

"Gini aja, gimana kalau Kak Nadine, Kak Prita sama Kak Luna makan siang bareng di rumah aku aja?"

"Hah?!" pekik ketiga perempuan itu.

"Iya, sekalian aku kenalin ke Ibu dan keluargaku yang lain." Ucap Arjuna penuh semangat. Sudah cukup lama dia berada di Jakarta, tapi jujur saja, Arjuna belum memiliki teman akrab selain Raja.

Nadine melirik Luna dan juga Prita dengan senyuman kaku.

"Lo aja deh, Nad." Gumam Prita dengan suara malas.

"Iya, gue nggak ikut-ikutan." Timpal Luna.

"Apaan sih!" cebik Nadine pelan. "hm... nggak deh, Juna. Lain kali aja. Lagian, gue nggak enak harus makan siang bareng keluarga lo."

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang