Love Ties. Bokuto Koutaro

Start from the beginning
                                    

"A.. Ah.. (name)-chan.. i.. itu membuatku malu tau" Yachi.

Setelah itu, fokus Yachi dan (name) kembali teralihkan ke lapangan. (name) pun mengalihkan perhatiannya pada kakak kembarnya, Tobio. Ya.. dia terlihat lebih kekar sejak terakhir kali (name) bertemu, sebelum pergi ke Perancis. Tapi, selain itu, (name) juga menyadari, jika kemampuan voli Tobio sangat berkembang pesat.

"Saaa.. ayo hibur aku dengan kemampuanmu itu Tobio-nii" batin (name).

PRIIITT!!

Pertandingan pun dibuka setelah wasit meniupkan peluit. Sontak saja para pendukung yang duduk di tribun menjadi sangat riuh. (name) pun tersenyum dan berniat menikmati jalannya pertandingan antara Timnas Jepang vs Timnas Mongolia ini.

---------------

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

--------------

#Beberapa saat kemudian

Pertandingan yang berlangsung sangat seru mulai mendekati final. Dan.. tim yang lebih unggul adalah tim Jepang. (name) sejenak bisa sedikit bernafas lega. Soalnya, pertandingan kali ini sangat sengit. Timnas Mongolia pun sama tangguhnya dengan para generasi monster yang tergabung dalam Timnas Jepang. Selain itu, dalam pertandingan kali ini, (name) merasa Bokuto terlihat lebih bersinar dari siapapun yang terjun di lapangan.

Tribun semakin riuh saat kedua tim yang bermain semakin ganas untuk berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan. Dan ya.. rally yang cukup panjang pun terjadi. Tentu itu membuat (name) ikut deg-degan. Entah sudah berapa kali, (name) meremat jemarinya agar bisa tetap tenang.

Dan.. Akhirnya

DEBLAM!!

Priiitt!!

"THE WINNER!! JAPAN TEAM!!"

Seketika itu juga para penonton di tribun bersorak. Semua mengelukan nama tiap pemain Timnas Jepang. Terlebih Bokuto. Ya.. soalnya spike legendaris Bokuto-lah yang mengantarkan kemenangan tim Jepang di pertandingan kali ini.

"(Name)-Chaan.. Shoyoo-kun dan timnya menang... Huwaa.. aku sangat terharu." Yachi. peluk (name)

"Uhm.. aku juga ikut terharu. Mereka sangat hebat." (name)

Suasana masih sangat ramai. Para anggota timnas pun masih melambaikan tangan dengan penuh rasa bahagia ke arah para penonton. Hingga tiba-tiba, Bokuto pergi ke bench dan berbincang dengan manajer tim, lalu memanggil semua rekan timnya agar berkumpul. Semua orang bingung.

Tak lama kemudian, kumpulan para pria itu nampak bersorak dan masih bersiap di sisi bench. Sementara Bokuto tiba-tiba mendekat seorang yang membawa microfon dan berjalan ke tangah lapangan. Ia terihat sangat percaya diri dan tersenyum sangat lebar. Tentu saja semua orang bingung.

Mirror ( Haikyuu fanfiction) Where stories live. Discover now