Love Ties. Kunimi Akira

922 116 5
                                    

#Musim semi
#Sore
#Rumah Kunimi

Kunimi duduk tenang di meja makan. Ia tengah menenangkan diri dan merenung sebelum pergi. Tak lama kemudian, sebuah tangan menepuk pelan bahu Kunimi. Kunimi menoleh. Itu adalah tangan ibunya.

"Akira gugup?" tanya ibu Kunimi.

"Haik. Kaa-san". Kunimi. Wanita paruh baya itu lalu mengusap pelan kepala putranya.

"Tak perlu khawatir. Ibu yakin, Akira pasti bisa. Kau hanya perlu lebih percaya diri." Ibu Kunimi.

"Haik, arigatou Kaa-san." Kunimi

"Yosh! nih, bekalnya sudah siap, Akira. Pokoknya kau nanti harus bawa kabar baik. Oh iya, aku nitip salam untuknya ya" ujar kakak Kunimi seraya menyodorkan sebuah kotak bento berukuran besar.

"Haik. Nee-san." Kunimi.

"He he.. aku akan mengikuti dan mengawasi kalian. Tenang saja aku ini pandai menyamar. Boleh kan, Kaa-san?" Kakak Kunimi.

"Euhm.. harusnya kau tanya adikmu. bukan kaa-san." ibu Kunimi.

"Terserah.. asal jangan sampai ketauan." sahut Kunimi seraya meraih kotak bento, dan beranjak pergi.

"Yoosh! nanti aku akan menyusup!"

Kunimi hanya menghela nafas dan menatap datar kakaknya. Setelah itu ia tersenyum.

"Jyaa.. ittekimasu." Kunimi

"Itterashai" Ibu dan kakak Kunimi

---------

*

*

*

*

*

*

-----------

#Di jalan
#Di mobil

Kunimi dengan tenang menyetir mobilnya. Sebenarnya, ia masih gugup, namun ia tetap berusaha rileks. Kunimi menghela nafas panjang. Dalam benaknya, kembali terbayang oleh (name).

Hari ini, Kunimi akan pergi bersama (name). Piknik, hanami. Tentu saja ia begitu senang karena (name) mau menerima ajakannya. Selain itu, ia juga senang karena, setelah kejadian tak menyenangkan diantara mereka saat SMP, kini (name) sudah mau kembali membuka diri padanya. Kunimi pun bertekad untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama, dan memperbaiki pertemanannya dengan (name) dan juga Tobio. Hasilnya, kini, Kunimi dan (name) sudah kembali menjadi sahabat dekat. Ya... Sangat dekat.

Kunimi tersenyum. Ia masih begitu terharu karena (name) sudah mau memberinya kesempatan. Dan.. kesempatan yang diberikan oleh (name) itu, semakin menumbuhkan sebuah rasa yang disimpan Kunimi di dalam hati. Namun tumbuhnya perasaan itu tak pernah diutarakan oleh Kunimi, sebelum ini. Kunimi tau betul sifat (name), ia adalah gadis dengan pendirian teguh, dan berdedikasi penuh untuk mencapai mimpinya. Tentunya, gadis seperti itu akan langsung menolak ketika diajak pacaran.

Tapi, itu tak menyurutkan perasaan sayang dari Kunimi. Karena itulah, hari ini ia akan datang pada (name). Untuk menyatakan perasaan sekaligus meminta persetujuan (name) untuk sebuah kepastian, kejelasan dari masa depan mereka, yang dilandasi oleh kemantaban hati. Seketika, bayangan Kunimi melayang ke masa SMA nya.

Mirror ( Haikyuu fanfiction) Where stories live. Discover now