Setelah Mew mengantarkan Joong ke kondominium keluarganya, btw Joong memang masih tinggal bersama orang tuanya. Joong berlari masuk kedalam kondonya lalu mengambil kunci mobil dan langsung berlari keluar
"Loh langsung pergi lagi Dek?" Tanya Samantha yang heran melihat adiknya tergesa-gesa
"Iya Kak."
Tanpa menganti baju atau membersihkan badan Joong langsung segera menuju apartemen Dunk. Ia membawa mobil dengan kecepatan diatas rata-rata, ia mempersingkat waktu yang harusnya 45 menit menjadi 20 menit.
Lengkap dengan kaca mata, topi dan masker Joong masuk ke gedung apartemen Dunk. Setelah memasukkan password ia langsung masuk, tapi setelah itu ia terdiam didepan pintu dikarenakan gelap, tidak ada lampu yang dihidupkan kecuali lampu otomatis yang berada didepan pintu tepat diatas tempat ia berdiri
Joong masuk lebih dalam lalu, matanya tertuju pada lampu kamar yang sedang menyala. Itu artinya Dunk ada disini. Joong masuk kedalam kamar, mengedarkan pandangannya kesekitar, tidak ada Dunk. Tapi telinga nya mendengar bunyi suara shower dikamar mandi, jadi Joong memilih duduk ditepi kasur. Berselang 5 menit, Dunk keluar dari kamar mandi dengan handuk membalut pinggangnya, alis Joong bertaut melihat sebuah benda yang dipegang Dunk yang memiliki selang menuju perutnya
(Ilustrasi)
"Itu apa?" Tanya Joong sambil berdiri, Dunk panik sendiri, ia ingin menyembunyikan pompa insulin nya tapi rasanya sudah sangat terlambat. Joong berjalan mendekat
"Ah ini...ini."
"Jawab aku itu apa Dunk?" Joong tambah terkejut disaat melihat benda lain yang tertempel dibelakang lengan atas Dunk
(Ilustrasi)
"Ini juga apa?" Dunk menatap lama Joong yang menantikan jawabannya, ia menghela nafas panjang sebelum menjawab
"Aku diabet."
"Hah? Sejak kapan? Kok bisa?"
"Akhir tahun kemaren."
"What? Hampir setahun? Kenapa aku ngak tau?" Dunk mengalihkan pandangannya
YOU ARE READING
My Archen And Your Joong
Teen FictionKehidupan cinta antara seorang aktor dan fashion stylist WARNING!! BOYS LOVE