15 - kakek ganteng

3.2K 458 195
                                    

Taufan menyantap nasi goreng spesial buatan Gopal sambil terus menerus menatap layar laptop nya, disitu terlihat proses misi yang sedang Ying jalankan.

Namun bukan Ying yang ia perhatikan, ia tahu betul Ying akan melaksanakan misi ini dengan sempurna.

Ya, matanya tertuju pada bocah bertopi putih itu, adik bungsu sekaligus muridnya, Taufan tersenyum setiap kali ia menyaksikan sang adik yang dengan sempurna mengikuti arahan.

"Hey, makan yang benar, mata nya jangan tertuju pada laptop terus." Ucap Fang sambil mengunyah nasi gorengnya.

Taufan tidak menghiraukannya dan terus terfokus pada layar laptop nya.

"Taufan, itu adik bungsu mu yang baru pindah ke divisi agen?" Tanya Gopal, ia mendekat dan ikut memperhatikan layar laptop Taufan.

Taufan mengangguk, "iya, dia adik bungsu ku namun juga muridku."

"Wow, aku memang sudah dengar kalau kau adalah mentor sekarang, tapi tetap saja, itu keren!" Ucap Gopal sambil memukul punggung sahabatnya itu.

Taufan tertawa, "yah, aku tak tahu aku pantas atau tidak.."

"Anak ini..lumayan ambisius, jadi aku takut prinsip kita akan bertabrakan." Ucap Taufan sambil menghela nafas.

Kini mata Fang juga terpaku pada layar laptopnya, sesekali alis nya mengkerut setiap ia melihat wajah serius Solar dari balik layar, "idih tampangnya ngeselin." Ucapnya.

Taufan menatapnya dengan tajam lalu menjitak sang pemilik rambut indigo itu, "ngaca bang."

Belum sempat mereka bertengkar, Fang kembali melontarkan komentarnya, "dia orang yang kaku ya?"

Taufan mengangguk. "Dia hanya mendengarkan orang yang menurut dia patut didengarkan saja"

Fang mendecik, "tipe yang merepotkan, merasa lebih tinggi dari orang lain."

Taufan ingin membantah, namun betul perkataan sahabatnya itu, tipe seperti Solar bisa jadi sangat merepotkan. "Untuk itulah aku mendidiknya."

"Kau juga sama merepotkannya." Ucap Fang.

Taufan mengabaikannya, "namun ia menghormati Ying, jadi sepertinya ia tak akan membuat masalah."

"..dia sepertinya tipe orang yang benar-benar akan mengikuti prosedur?" Ucap Gopal.

Taufan mengangguk, "iya, dia orang yang lebih percaya akan data dibanding rencana yang dibuat sekelompok manusia."

"..bagus sih, tapi sulit berkembang." Ucap Gopal.

Taufan mengangguk setuju. "Makanya aku mengamatinya sekarang, aku ingin mengetahui kinerjanya dan mempersiapkan pelatihan yang cocok."

"Wow, kau cukup serius tentang hal ini?" Tanya Fang.

Taufan tersenyum, "yah, habisnya ambisinya terlalu besar."

"Memang dia ingin apa?"

"Ia ingin menjadi agen S terbaik, dipelantikan selanjutnya." Ucap Taufan, berusaha tidak terdengar merendahkan mimpi adiknya.

"Wah, mimpinya ketinggian." Ucap Fang.

Taufan memukul punggungnya, "dia bisa sih, soalnya kekuatan dia memang dahsyat..cuma ya.."

"Tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik ya?" Ucap Gopal yang sedari tadi memerhatikan gerak-gerik orang dibalik layar.

Taufan mengangguk, "lihat? Ia gampang tersulut emosi dan lupa akan perintah."

"Tipe makhluk seperti Hali." Ucap Fang.

Taufan tertawa kecil, "tapi aku optimis tentang masa depannya." Ucap Taufan tersenyum lembut.

BOBOIBOY - AGENT AU [IDN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang