Spin Off - End

7.5K 623 196
                                    

Waktu yang telah kami tunggu tunggu akhirnya tiba, pada 13 januari 2006, Scorpius lahir dengan sempurna dan itu adalah hari terbahagia, bagi aku dan Draco.

Aku mengendong Scorpius yang tertidur ditanganku dan Draco Ia terus memperhatikan Scorpius dengan terus tersenyum. Ia adalah bayi tertampan yang pernah lahir didunia.

Wajahnya,rambutnya sangat mirip dengan ayahnya.

"Dia benar benar mirip denganmu Drac" ucapku.

Draco mencium keningku, lalu Dia kembali memperhatikan Scorpius.

Dan dimulailah hari hari kami sebagai orang tua.

.
Setelah melahirkan, kondisi tubuhku semakin melemah dari sebelum sebelumnnya, maka itu Narcissa sering datang kerumah dan membantuku dan Draco, untuk merawat Scorpy.

Dia tentu sangat merasa bersalah padaku, karena dia yang membiarkan Bellatrix melakukan semua penyiksaan kala itu.

Tetapi aku selalu mengingatkannya, bahwa ini semua sudah menjadi takdir dan bukan salahnya, aku juga tak akan pernah menyalahkannya.

Disela sela itu, aku mendengar bahwa Ginny dan Hermione juga melahirkan anak ditahun yang sama dengan Scorpius, kami bertiga sering berkumpul dan membiarkan bayi bayi kami bermain bersama.

Albus sangat dekat dengab Scorpius, aku yakin mereka akan bersahabat nanti.
.
Tahun berganti tahun, dan Scorpius tumbuh dengan sangat sempurna, sekarang Ia berumur 5 tahun.

Disore hari yang cerah, aku Draco dan Scorpius bermain dipantai depan rumah.

Aku selalu bersyukur setiap harinya, aku masih dapat melihat Draco dan Anaknya sendiri bermain dan tertawa lepas bersama.

Tak lama setelah itu akupun menghampiri mereka dan ikut bermain bersama.

Kami semua tertawa bahagia saat itu, sebelum akhirnya tiba tiba hidungku mengeluarkan darah segar dalam jumlah yang sangat banyak.

"Mommy??" Ucap Scorpius shock melihatku.

"Y/NNN"

Draco langsung berteriak ketika melihatku juga, Ia berlari kearahku, tetapi belum sempat Ia sampai, aku terjatuh dan semua menjadi gelap.

Aku terbangun dirumah sakit setelah itu, Draco dan Scorpius menungguku tersadar sedari tadi dengan wajah yang sangat khawatir terhadapku. Bahkan Scorpius menangis terus menerus, dan dapat dibilang bahwa tangisannya lah yang membuatku tersadar.

Segera,setelah itu aku mendudukan diriku, dan langsung mengambil Scorpius dan menggendongnya.

"Hiks... mommy.. jangan sakittt teruss" ucap Scopius sambik terus menangis.

Draco, juga terlihat sedih, Ia membelai kepalaku setelah itu dan mencium keningku.

"Maafkan aku Scorpius, Dracoo"

Kepala Healer, menjelaskan kepadaku dan Draco, bahwa kondisiku sudah kembali semakin melemah, Draco yang mendengar hal tersebut terlihat frustasi, aku tau benar apa yang dipikirkannya. Waktuku benar benar tak lama lagi.

Semakin hari terasa semakin berharga untuk dilalui, setidaknya dari semua hal ini, aku masih sangat bersyukur dapat melihat Scorpius tumbuh menjadi anak yang sehat, dan juga melihat Draco yang sangat dekat dengan Scorpius.

.

Tidak terasa waktu berjalan, Scorpius sudah berumur 11 tahun sekarang, dan kini tiba waktunya Ia untuk bersekolah di Hogwarts.

"Ta.. tapi aku tidak ingin meninggalkan Mommy, bagaimana nanti jika Mom sakit??" Ucap Scorpius diperjalanan kami menuju King Cross station, mengingat bahwa sisah sisah tahun kemarin aku hanya terbaring ditempat tidur.

"Scorpius... Tenanglah ada ayah yang selalu menjaga mommy, lagipula Hogwarts adalah tempat yang sangat luar biasa, sayang. Kau tidak boleh melewati ini" jelasku pada Scorpius, sambil mengelus elus kepalanya.

"Itu benar Scorpius... Hogwarts adalah tempat yang luar biasa" sambung Draco.

Scorpius kemudian mempercayai kami.

Kami sampai distasiun dan bertemu dengan keluarga Harry Potter dan Hermione, anak anak kami masuk ditahun yang sama.

Dan mereka bersama sama akan memulai tahun pertamanya di Hogwarts, tahun yang akan penuh dengan petualangan petualangan baru.

Sebelum Scorpius benar benar memasuki kereta, aku memeluknya, lalu memberikannya ciuman, begitu juga dengan Draco.

Kamipun mengucapkan selamat tinggal setelah itu, dan Scorpius pergi memasuki kerta bersama Albus Potter dan Rose Weasley.

Sungguh aku bahagia dapat melihat Scorpius pergi ke Hogwarts.

.

"Drac... aku mencintai mu" ucapku pada Draco tiba tiba.

Draco kemudian memperhatikannku, lalu tersenyum.

"Aku tau Y/n.." jawabnya lalu Ia menciumku.

"Draco... apapun yang terjadi kedepannya... kau harus terus mengingat bahwa aku akan selalu ada, dihatimuu" ucapku.

Draco mulai menitihkan air matanya...

"Aku tahu Y/n... aku tahu... kumohon jangan pergi... aku bisa menyelamatkan mu. Ingat seperti waktu itu kau menyelamatkanku??"

Aku hanya tersenyum, sambil terus memperhatikan Draco.

"Drac... aku punya satu permintaan untuk yang terakhir kalinya" mintaku

"Tidak Y/n... kumohon..."

"Berjanjilah untuk terus berbahagia..."

"Kau tau aku tak akan bisaa..."

Draco terus menangis hebat.

"Berjanjilah Drac... kumohon" mintaku lagi, kini dengan air mata yang juga turun dari mataku.

Draco mengambil tanganku yang sudah sangat lemah, dan Iapun menciumnya lembut sambil terus air mata turun dari mata abu abunya itu.

Kemudian Ia mengangguk padaku.

Aku tersenyum padanya lalu mulai menutup mataku.

.
Dear My Husband Draco

Jika kau membaca ini, itu berarti bahwa aku sudah benar benar tiada. Maafkan aku karena aku harus pergi terlebih dahulu meninggalkanmu dengan Scorpius. Tetapi ketahuilah cintaku akan terus berada bersama kalian.

Setelah ini, lanjutkanlah hidup kalian, jangan terlalu menangisiku karena aku tak akan suka itu, berbahagialah... berbahagialah demi aku Draco.

Terimakasih telah menjadi bagian terbesar dalam hidupku.

There so many Choice's in the outside world, but in the end, you still choose me.

Thankyou and i love you

- Y/n Annabeth Malfoy

Choice's (Draco Malfoyxreader)Where stories live. Discover now