Chapter 29: About Time

238 67 20
                                    

ANNETTE

Jeara bilang ke Tara kalau akun gue gak ketemu, tulisannya user not found padahal jelas-jelas ada meskipun private.

Dia kemudian mengambil kesimpulan gue block dia.

"Disuruh Alia," gue mengelak. "katanya dia bakal cerita aneh-aneh ke gue tentang Laskar...gue gak boleh denger soalnya nanti kehasut."

"Baguslah. Males banget kalo dia tiba-tiba dateng terus ngerusak hubungan lo sama Laskar, hahah."

"Pengen balikan kali," gumam gue, menyeruput coca cola.

"Balikan? Dia mantannya Laskar?"

Gue hampir keselek. "Keceplosan gue..."

Tara mendengus. "Bego."

"Jangan kasih tau siapa-siapa!" ancam gue. "Mark belum tau soalnya."

"Dia gak mau kita tau dia punya mantan?"

"Iya."

"Kenapa? Punya mantan wajar kali."

"Ya itu menurut lo yang punya mantan 5."

Tara mendelik sinis. "Diem gak lo, jangan mulai."

"Mulai ah," gue cengengesan. "Tara punya mantan lima orang, dua waktu SMP, tiga waktu SMA..." Sengaja gue pake intonasi dongeng biar Tara makin kesel.

"Annette."

"Gue bertanya-tanya, kapan ya Tara jadian sama Mark?"

"Ngawur banget pertanyaan lo..."

"Tapi sayang kalau jadian, nanti mantan Tara ada enam gimana?"

Dia mendengus sambil menundukkan kepala. Nyembunyiin senyum yang sempet gue tangkep.

"Napa sih lo?" tanya gue.

"Gapapa."

"Lo beneran gak akan jadian sama Mark?"

"Gak taulah. Gimana dia."

"Tapi lo mau kan pacaran sama dia?"

"Ya terus lo pikir selama ini gue deket sama dia tuh buat apa anjir."

Gue tersenyum bodoh menyadari hal itu. Tentu aja. Tentu aja kalau orang yang lagi deket itu intensinya pasti buat pacaran.

Oh, apa berarti gue sama Laskar juga begitu?

Oalah, iya juga. Kok gue goblok.

"Mark suka cerita apa aja ke lo?" tanya gue, mencoba mengalihkan diri dari pertanyaan yang gue tujukan ke diri sendiri barusan. Gue gak mau hal semacam itu mengganggu pikiran gue ketika gue lagi berantem sama Laskar—makin kesel nanti.

"Mark? Banyak. Dia tuh tipe deep talker gitu loh, ngomongnya gak pernah sampah."

"Kan hobinya juga merenung tengah malem di kamar mandi..."

Tara ketawa. "Gue masih ngakak banget soal itu, ya ampun."

"Sweet talk pernah gak?"

"Kayak gimana?"

"Ya...ngegombal? Anjir, gak mungkin juga sih...dia pasti cringe sendiri. Ya kan? Gak pernah gombal dia tuh."

"Emang gak pernah."

"Tapi lo pernah?"

"Cuma muji dia kalo main gitar."

Gue tersenyum lebar dari telinga ke telinga denger jawaban Tara. Dia bingung sendiri. "Apa?"

PLAYING WITH FIREWhere stories live. Discover now