Cemburu

1.6K 122 14
                                    

"Hei, kau datang lagi,"kata Jeno, pada Ningning yang muncul di tempat latihan ice hockey sore ini.
"Kenapa? Memangnya tidak boleh?"tanya Ningning.
"Tidak boleh,"sahut Sungchan, "sana keluar,"
"Enak saja,"kata Ningning, duduk di tempat duduk favoritnya.

Mark mendatangi Ningning dan duduk disampingnya, lalu menyenderkan kepala di bahu kekasihnya itu. Ya, Ningning adalah pacar Mark sejak sebulan yang lalu. Awalnya Ningning merasa malu-malu untuk datang ke tempat latihan, tapi Mark meyakinkannya untuk datang dan sekarang dia justru datang hampir setiap hari.

"Istirahat 10 menit,"kata Winwin.
"Winleader, kau terlalu memanjakan Markeu,"protes Haechan, "jangan biarkan dia bermesraan,"

Winwin tidak menghiraukan. Dia hanya berjalan keluar dari tempat latihan. Ningning melihat punggung Winwin yang menghilang di balik pintu.

Winwin pergi menuju ke vending machine. Dia membeli sekaleng cola. Saat dia berdiri dari mengambilnya, dia melihat gadis yang tadi pagi dia dengar berbicara buruk tentangnya. Gadis itu berjalan sendirian menuju ke arahnya.

Mata mereka bertemu. Winwin pikir gadis itu hanya akan melewatinya. Tapi ternyata dia berhenti di hadapannya. Winwin mengangkat sebelah alisnya karena heran.

"Tolong,"itu adalah kata pertama yang terucap dari mulut gadis itu.

"Tolong berikan ini pada Ningning,"lanjutnya, sembari mengulurkan sebuah buku tebal berjudul resonance vocal lesson pt 2.

"Kau mengenal Ningning?"tanya Winwin.

Gadis itu mengangguk, "ini miliknya, aku meminjam darinya,"

"Berikan saja sendiri, Ningning di dalam,"kata Winwin.

Dia melewati gadis itu dan duduk di sofa terdekat. Kampus mereka memang memiliki tempat duduk untuk bersantai di dekat setiap barisan vending machine. Gadis yang tadi mengajak Winwin bicara pergi. Dia benar-benar memberikan bukunya sendiri.

Beberapa saat kemudian gadis itu keluar dari tempat latihan dan melewati Winwin tanpa memandang. Winwin memperhatikan gadis itu dengan heran.

"Kak Winwin,"panggil Ningning, membuat Winwin berhenti memperhatikan gadis yang baru saja melewatinya. Ninging mendekati Winwin dan duduk disampingnya.
"Kenapa rasanya seperti kau menjauhiku?"tanya Ningning, "walaupun orang-orang tidak tahu, tapi kita tahu... kita adalah teman dekat,"
"Orang-orang memang tidak tahu, tapi kau tahu,"sahut Winwin, "aku menyukaimu,"

Ningning menghela nafas, "masih?"
"Akan selalu,"jawab Winwin.

Ningning hendak bicara lagi tapi Winwin memotongnya dengan berkata, "lagipula kita tidak pernah menjadi teman dekat,"
"Lalu, kita apa selama 6 bulan terakhir?"tanya Ningning.
"Entah,"kata Winwin, "tapi, teman tidak menghabiskan waktu seperti yang kita lakukan,"
"Kita teman dekat, itulah kenapa kita menghabiskan waktu dengan spesial,"kata Ningning.

Winwin meneguk cola nya dan menelan nya dengan getir.
"Yang tadi datang mengembalikan buku, dia temanmu?"tanya Winwin.
"Ya, dia temanku,"sahut Ningning.
"Siapa namanya?"tanya Winwin lagi.

Ningning mengerutkan kening, meski ragu dia tetap menjawab, "Karina,"
"Oh... Karina,"gumam Winwin.
"Dia haters Dinosaur,"kata Ningning, "dia mulai menjauhiku sejak aku bercerita bahwa aku berteman denganmu. Dan semakin jauh ketika aku resmi pacaran dengan Mark,"
"Kenapa dia membenci Dinosaur?"tanya Winwin.
"Hmm... kenapa ya, karena dia feminis?"kata Ningning, kemudian tertawa, "dia tidak suka ketika seorang laki-laki dipuja berlebihan,"
"Kita tidak dipuja,"kata Winwin.
"Kau buta? Kau tuli? Seluruh kampus memuja kalian,"kata Ningning, "ketampanan, kemampuan, pencapaian... dan khusus untuk kak Winwin, kekayaan,"

Winwin diam saja.
"Aku keluar untuk memanggil kak Winwin, ini sudah 10 menit, saatnya kembali latihan,"kata Ningning.
"Oke,"Winwin mengangguk, dia meneguk habis colanya kemudian membuangnya ke tempat sampah. Saat Winwin berjalan untuk kembali ke tempat latihan, tiba-tiba saja Ningning memeluknya dari belakang.

"Aku merindukan kak Winwin yang seperti dulu,"kata Ningning.

Winwin mematung untuk sesaat. Hatinya menginginkan pelukan itu. Tapi tangannya melepaskan pelukan Ningning dan kakinya melangkah meninggalkan gadis yang dicintainya itu.

*

Latihan kembali berlangsung. Semua orang bersemangat untuk latihan. Jeno sebagai keeper sampai kewalahan menghadapi tembakan bertubi-tubi dari para anggota. Hingga Winwin dan Mark berhadapan. Winwin berusaha menghalangi Mark, dan tanpa sengaja dia membuat Mark terjatuh.

"Take a time!"seru Winwin, dia langsung berjongkok dan menolong Mark untuk bangun, "kau tidak apa-apa?"
"Tidak masalah, hyung,"sahut Mark.
"Sungguh tidak apa-apa?"tanya Winwin.
"Iya, sungguh,"jawab Mark, "tapi aku akan ke pinggir sebentar untuk memastikan,"

Mark meluncur ke pinggir lapangan dan diikuti oleh Haechan. Sementara Ten mendekati Winwin.
"Ada apa Win?"tanya Ten.
"Sepertinya aku terlalu bersemangat,"sahut Winwin.
"Aku tidak melihatnya seperti rasa  bersemangat,"kata Ten, "kau kelihatan sedang marah,"

Winwin tidak menjawab. Dia hanya menggelengkan kepala dan melihat ke arah Mark yang sedang dibantu membuka sepatu oleh Haechan dan Ningning. Winwin dapat melihat bagaimana Ningning sangat mengkhawatirkan Mark.

"Agak memar hyung,"kata Haechan, "tapi tidak apa-apa, kau tidak perlu merasa bersalah,"

Winwin adalah orang yang berhati lembut dan mudah merasa bersalah. Itulah mengapa Haechan mengatakan hal demikian.

"Kalau begitu, Mark boleh pulang lebih awal,"kata Winwin.
"Baiklah hyung, aku akan pulang awal hari ini dan mulai latihan lagi besok,"kata Mark, "aku akan langsung pulih,"

Winwin mendekat, "maafkan aku,"
"Eiii, tidak apa-apa, hyung,"ujar Mark, yang bangkit dari duduknya dan memeluk Winwin, "selamat melanjutkan latihan,"

Mark lalu melambaikan tangan kepada semua orang, "sampai jumpa semuanya,"
"Yaa, sampai bertemu besok,"jawab yang lain, sembari membalas lambaian tangan Mark.

Mark berjalan keluar dari ruang latihan dengan merangkul Ningning sebagai orang yang membantunya berjalan. Entah apa yang mereka bicarakan, tiba-tiba saja mereka saling bertukar tawa dan pergi keluar.

"Benar-benar orang kasmaran,"komentar Haechan, "bahkan sedang sakit saja tertawa tidak jelas,"
"Aku jadi ingin punya pacar,"kata Yangyang.
"Aku juga,"kata Sungchan.
"Ya sudah tinggal pilih saja, bukannya banyak yang mengirim kalian cokelat saat valentine,"kata Jeno, pada Yangyang dan Sungchan yang kemudian saling pandang lalu cengengesan.
"Winwin,"panggil Ten, "diem aja dari tadi, kenapa?"
"Mark tidak papa Win, jangan terlalu dipikirkan,"hibur Haechan.
"Aku khawatir pada Mark,"kata Winwin.
"Sudah kuduga, Winwin kan memang selalu paling mengkhawatirkan Mark,"kata Sungchan.
"Udah Winwin, besok juga Mark udah bisa latihan lagi,"kata Haechan, "tenang saja, santai,"
"Aku cemburu,"kata Winwin.

Ten, Yangyang, Sungchan, Haechan dan Jeno mengkerutkan kening. Mereka yakin tidak salah dengar. Kemudian mereka saling pandang satu sama lain.
"Cemburu bagaimana maksudnya?"tanya Ten.
"Aku cemburu,"sahut Winwin, "Ningning pasti sedang merawat Mark sekarang,"

Mendapati keheningan yang mendadak dalam ruang latihan, Winwin menambahkan, "kalau aku yang terluka, tidak ada yang merawatku. Maksudku, aku juga ingin punya pacar,"

"Oohh begitu maksudmu,"kata Yangyang, "kalau begitu sama denganku dan Sungchan,"

Sungchan mengangguk-angguk. Dan sekali lagi dia bertukar pandang dengan Yangyang.



Author Note :

Selamat Hari Rabu! Ini saatnya FF 90s Love update <3
Jangan lupa streaming MV 90s Love yukk semangatt. Kita udah pecahin rekor likes, sekarang sampai FF ini di up viewers udah 16jt viewers. Target hari ini 20 kan? Yok kalau bisa lebih! Semangat sijeuni nya NCT <3

Eh barangkali ada yang protes dalam hati nih ._.
Mau jelasin, kenapa tokoh ceweknya pakai member Aespa padahal mereka nggak lahir di tahun 90an? Karena Aespa yang lagi promosi, jadi biar kita hype bareng-bareng gitu yah, kan mereka juga saudaranya NCT.

Dan judul 90s Love bukan cuma ngepasin lagu NCT U kok, tapi mewakili cerita ini juga. Jadi ikutin terus yaakk sambil buat selingan streaming dan voting nanti

90s Love (FF NCT U ft Aespa)Where stories live. Discover now