ACdS - 4

35 8 0
                                    

Hari yang baru dimulai lagi. Tapi hari ini sedikit berbeda. Akhir pekan, dan pastinya Cinta dan Arga tidak ke kantor. Melainkan keduanya telah berencana untuk kencan. Menikmati waktu berdua dengan melakukan hal-hal yang menurut mereka menyenangkan dan bisa menyegarkan kembali pikiran yang lelah dengan pekerjaan selama seminggu terakhir.

Hal ini bukan hal yang jarang mereka lakukan. Dalam setiap bulannya, selalu ada jadwal untuk quality time berdua. Layaknya berpacaran setelah menikah. Karena memang, keduanya menikah bukan dari berpacaran. Tetapi karena dijodohkan oleh orang tua mereka.

Pilihan mereka hari ini adalah menonton. Arga telah mendapatkan tiket untuk mereka hari ini. Salah satu film yang baru tayang beberapa hari yang lalu. Dan mereka sedang bersiap untuk pergi. Karena waktunya sudah dekat.

"Aku pikir kamu terlalu seksi mengenakan baju itu," komentar Arga yang meneliti tampilan Cinta dari belakang. Sebuah dress tanpa lengan dan hanya sebatas paha.

Dan jujur saja, Arga tidak akan rela jika tubuh istrinya itu menjadi pemandangan yang menyejukkan mata bagi pria-pria di luar sana. Cukup hanya dia seorang yang menikmatinya.

Cinta yang sedang meneliti tampilannya di cermin, berbalik menatap suaminya. "Aku akan pakai jaket ini juga," katanya sembari menunjukkan sebuah jaket jeans yang tersampir di kursi riasnya.

Arga menarik sudut bibirnya. "Tapi jaket itu hanya akan menutupi lenganmu saja. Bagaimana dengan paha? Lagipula ini sedang musim hujan, udaranya sangat dingin."

Cinta berbalik menatap pantulan dirinya di cermin. Ia tampak memikirkan kalimat suaminya barusan. Ya, ini sedang musim hujan.

"Padahal aku belum pernah memakainya. Aku pikir ini sangat bagus," lirihnya. Tangannya bergerak untuk membukakan resleting yang ada di bagian punggungnya.

Arga mendekat, membantu Cinta untuk membukakannya. Setelah itu, kedua tangannya berpindah pada lengan Cinta. Tatapan mata mereka bertemu di cermin.

"Ini memang sangat bagus. Dan kamu sangat cantik saat memakainya. Hanya saja tidak pas untuk dipakai sekarang. Aku pikir bahkan lebih baik untuk tidak kamu pakai. Diberikan saja pada yang membutuhkan."

"Ini aku beli mahal, loh, Mas."

Arga memutar tubuh Cinta untuk menatap langsung padanya. "Bukan bermaksud untuk mengatur penampilan kamu. Tapi apa kamu rela menjadi objek pemandangan di luar sana? Kalau aku, sih, tidak rela."

Cinta mengerti sekarang. Arga hanya ingin ia lebih menutup tubuhnya.

"Baiklah, aku ganti," putus Cinta. Ia langsung menuju lemari untuk mencarikan ganti.

Langkah Arga pun mengikuti. Ia turut serta memilah dari deretan pakaian yang tergantung rapi di dalam lemari. Tangannya berhenti di salah satu jumpsuit berwarna cream.

"Aku pikir ini bagus juga," katanya.

Cinta mengambilnya. Tanpa berpikir panjang langsung menggantikan dress yang ia pakai dengan jumpsuit pilihan Arga. Kemudian berpindah lagi ke depan cermin untuk merapikan penampilannya. Tidak buruk.

Tanpa aba-aba, Arga mencium sudut bibir Cinta. "Begini juga sangat cantik, 'kan?"

Cinta tersipu. Tangannya memukul lengan Arga pelan. Yang dibalas pria itu dengan kekehan ringan.

"Ya sudah, ayo berangkat. Sebentar lagi filmnya akan dimulai," ajak Arga.

Cinta mengangguk. Diraihnya jaket jeans di kursi dan tas selempang yang sedari tadi tergeletak di atas kasur. Ia sudah menyiapkannya sebelumnya.

Antara Cinta dan SumpahWhere stories live. Discover now