Once Upon A Time

2.5K 182 38
                                    

[REAL] YOONMIN NOT MI*Y**N
Yoongi X Jimin
🍌 X 🍑
.
.
.
"Sudah lama ya hyung" -pjm
.
.

Hela nafas terdengar setelah pria berkulit putih itu mematikan kameranya, lelah karna tidak dapat bergerak dengan leluasa seperti biasanya, dengan jalan lemas dia Min Yoongi membaringkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya.

"Haaah, kapan benda ini akan di lepas"

Terdengar suara pintu yang terbuka dari sudut ruangan.

"Hyung?"

Yoongi hanya melirik dan sedikit tersenyum, membetulkan posisinya menjadi bersandar di ranjang.

"Ya? Sudah selesai hm?"

"Sudah hyung, bagaimana? Apa masih sakit?"

Yoongi terkekeh "Tidak, ini rasanya_

*seperti anda menjadi iron men

_Rasanya sudah lebih baik"

Tangan dengan tato berangka 13 itu memegang tangan yoongi dan duduk di pinggir kasur.

"Sudah lebih baik atau hanya perasaan hyung saja" wajah manisnya menunjukan jelas raut khawatir.

"Sungguh hyung sudah lebih baik jiminie"

Rautnya seketika berubah menjadi kesal namun menggemaskan "Ssst! Jangan panggil aku seperti itu hyuuuuung-! Itu panggilan lamaku! Lihatlah aku yg sekarang! Tidak ada jiminie lucu hanya Park Jimin yang sexy"

Yoongi tertawa garing di buatnya, "Baiklah baiklah, Park Jimin yang terhormat"

"Tidak! Jangan terhormat! Mungkin akan lebih baik jika~ tersayang atau tercinta!" kekeh lucunya keluar dengan sendirinya

Terkadang yoongi berfikir, jimin selalu bilang dirinya sexy, itu memang tidak salah, tapi apa dia menyadari kalau dirinya lucu secara alami

"Hyung? Kenapa melihat ku seperti itu? Ada yg aneh?"

"Tidak, aku hanya berfikir bagaimana bisa aku menyukai orang yg terlalu pd seperti mu ahahaha"

"Hyung jangan mulai bikin aku kesal"

"Maaf maaf, kau sudah makan hm?"

"Belum, sepertinya yang lain akan makan di luar."

"Lalu? Kenapa masih disini?"

"Ish hyung! Aku kan mau nemenin hyuuungie!"

"Hyung gapapa jim, sedikit nyeri aja"

"Pokoknya jiminie mau nemenin hyung! Hyung mau makan apa? Jiminie buatkan yaaaa"

"Beli aja sayang"

"Hyung ga mau makan masakan aku lagi?"

"Bukan begitu, hyung ga mau kamu capek"

"Huft" Jimin mulai lagi dengan sesi merajuknya, tentu saja tidak sepenuhnya merajuk, kalian tau.

"Baiklah kalau begitu aku akan makan apapun yang kau masak hm"

"Sayang hyung!" Dengan cepat si pipi mochi memeluk yg lebih tua dan pergi dari kamarnya untuk segera memasak.

Tangannya memang sakit, tapi matanya sehat, melihat kesayangannya itu begitu memperhatikannya, bukankah dia beruntung bisa bersama jimin, salah satu hal yang selalu membuat seorang Min Yoongi merasa sangat berharga, Park Jimin.

Suara deheman rendah terdengar di ruangan, dengan berjalan pelan yoongi memerhatikan jimin yang sedang fokus memasak "Yang lain sudah pergi?"

"Ya, baru saja hyung"

Kepalanya mengangguk menandakan ia mengerti, "Kau masak apa hm?"

"Hanya Sup Kimchi dan nasi, ada buah juga susu hyung"

"Trimakasih" yoongi tersenyum simpul, mengecup pipi jimin yang membuat jimin sedikit terkejut.

Segera jimin mematikan kompornya, menyiapkan makanan yang telah siap,
"Silahkan hyung" dengan senyum itu, yang seperti membuat yoongi lebih lahap makan, senyum yang teduh.

"Ini enak, apa kau sering belajar masak akhir akhir ini?" Matanya menatap jimin yang sedang duduk di hadapannya

"Ya, aku bosan jadi aku sering memasak dengan jin hyung." Mata jimin berubah sendu

"Hyung cepat sembuh ya, nanti jiminie janji akan nurut sama hyung, ga akan bikin hyung khawatir, kalo hyung sudah pulih kita bisa jalan jalan dan bermain!"

"Tentu saja, hyung akan sembuh secepatnya agar kau tidak kesepian"

"Aku tidak membicarakan itu hyung!" Lagi yoongi sukses membuat jimin merajuk.

"Kau tidak makan?" Tanya yoongi

"Tidak lapa_

Tidak ada diet lagi untuk jimin, yoongi akhir-akhir ini sangat protektif urusan jimin, terlalu lelah dan kekurangan asupan tidak akan berdampak baik.

Sesuap nasi masuk ke dalam mulut jimin, yang mau tidak mau jimin harus memakannya, "Jangan jadikan tidak lapar mu itu alasan, hyung tau kau seperti apa jim" lagi lagi yoongi menatap, tetapi berbeda dengan tatapan sebelumnya.

"Hyung mohon jangan diet lagi, kau sudah sempurna jim, nikmati saja yg kau suka jangan memaksakan diri"

Jimin yang berada di hadapan yoongi tertunduk dan mengangguk "Kemari, hyung ingin kau suapi, dan kau juga harus makan hm"

"Hum! Okay hyungie!" Wajahnya kembali berseri, segera merubah posisi duduknya di sebelah yoongi dan makan bersama dengan tenang.

Mangkuk yang penuh kini sudah kosong di lahap oleh keduanya, minum obat yang tidak sedap itu membuat yoongi sedikit malas, jika bukan karna jimin mungkin yoongi sudah tidak meminum obatnya.

Tangan yoongi menghentikan jimin yang akan meninggalkan ruangan "Jimin, Hyung sayang kamu"

Ini sudah lebih dari 5 tahun, ungkapan sayang yoongi tidak pernah berubah sangat singkat dan penuh makna.

Bahagia? Tentu saja jimin bahagia, hyung kesayangannya itu tidak pernah berubah, selalu menjagannya dan mengerti dia, jimin memeluk yoongi dengan perlahan "Jiminie juga sayang hyung"

Elusan di kepala jimin membuat pelukan semakin nyaman, walau tidak erat karna terhalang tangan yoongi yang masih belum pulih.

"Maaf jika hyung jarang mengatakannya, tapi kau tau, hyung tidak pernah berubah dalam mencintai mu" tangan dengan urat yg nampak jelas itu mengelus pipi gembul jimin.

"Hum! Aku tau hyungie!"
Anggukan dengan eyesmile khas seorang Park Jimin yang selalu menjadi favorit yoongi.

.
.
.

"Terimakasih tuhan, karna telah memberiku malaikat yang terbaik seperti dirinya" -myg
.
.
.
.
.
Apa kabar?

Kangen banget sama book ini, tiba2 pengen nulis buat yoongi yang lagi pemulihan ♡

Jujur aku ngerasa banget typing aku banyak berubah, mungkin ga akan se seru waktu itu, maaf baru nyapa kalian lagi, buat kalian yg masih menanti book ini, Love ya!

AYO!
MINISAT IN HERE!

BABAAAAY-!

[REAL] -YoonMin Not Mi*y**nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang