03. Apa tujuan Alleba?

289 118 0
                                    

-HAPPY READING-

Lyzura menghela napas, menatap tajam semua orang yang ada di ruangan. "Kalian ini gimana sih? Kenapa engga bilang dari awal? Kalian tau, karena kelalaian kalian, anak-anak jadi kena imbasnya!"

"Maaf, Cher. Kita semua niat ngasih tau kamu kalau kondisimu baikan, tapi waktu kamu baikan kita langsung sibuk dengan ujian dan lupa tentang semua itu." Salsa meremas jemarinya, merasa bersalah juga cemas.

Aranika mengangguk setuju, dia juga lupa tentang itu. "Kami pikir kutukan itu cuma gertakan iblis itu aja, kami engga tau kalau itu memang nyata."

"Sejak awal, ada iblis itu aja udah di luar nalar kita, Ra. Jadi kalau iblis itu mengutuk kita, semuanya akan nyata. Itu bukan hanya gertakan biasa." Lyzura menatap kecewa ketiga sahabatnya.

"Kita engga bisa saling nyalahin terus. Lambat laun hal buruk pasti terjadi. Sekarang yang harus kita pikirkan itu bagaimana cara mematahkan kutukan itu." Kezia menengahi. Marah-marah dan menyesali semuanya tidak akan menyelesaikan masalah.

Lyzura terlihat berpikir. Iblis itu makhluk yang sebenarnya mustahil untuk dilihat wujudnya oleh manusia biasa, tapi karena kejadian yang tidak terduga dia dan yang lain masuk ke dalam dunia mereka.

"Kita engga punya tempat buat nanya soal ini." Lyzura berkata lemah.

Rayens mengelus pundak istrinya, dia juga sangat khawatir dengan kejadian buruk yang akan terjadi di masa depan.

"Pecahan batu Liontin Cahaya yang dikasih oleh Zura masih lo pegang, Lyz?" Faisal bertanya. Sebelumnya Lyzura mendapatkan pecahan batu Liontin Cahaya dari Lyzura dunia novel.

Lyzura mengangguk, merogoh sakunya. Pecahan batu Liontin Cahaya itu Lyzura jadikan kalung agar mudah untuk di bawa.

"Lebih baik kalung itu dititipkan ke Ruby. Siapa tau dia juga memiliki darah keturunan ke-42," ucap Faisal menyarankan.

Lyzura memandangi kalung yang terbuat dari batu Liontin Cahaya. "Mustahil Ruby memiliki darah itu. Aku memiliki darah itu karena kekacauan yang terjadi di dunia kaca yang kita masuki."

"Tidak ada salahnya berjaga-jaga, Lyz." Michael menyahut.

"Iya, siapa tau Ruby sama kayak kamu. Engga ada salahnya berjaga-jaga, Cher," kata Salsa menimpali.

Lyzura mengangguk mengerti, dia akan memberikan kalung itu pada Ruby nanti.

"Masih mengherankan, buat apa Alleba ngasih kutukan semacam ini?" Rey mengeluarkan suara. Memulai topik diskusi yang baru.

"Benar. Bukannya waktu itu Alleba mengutuk putra pertama dari Kakek Buku Pusaka dengan kematian, 'kan? Lantas, kenapa kutukan untuk kita berbeda?" Lyzura juga menyadari kejanggalan itu. Apa rencana Alleba hingga memberikan kutukan seperti ini.

"Entahlah. Keris Pusaka juga bakal aku kasih ke Zey, mungkin itu berguna untuk dia suatu saat." Faisal menjawab.

"Keris itu terlalu besar, Fai. Zey bakal nolak." Aranika menyarankan untuk keris itu di buat lebih kecil seperti Liontin Cahaya yang dijadikan kalung.

"Lagipula, keris itu yang penting gagang yang memiliki mantra dari Buku Pusaka, 'kan?" tanya Lyzura. Pada gagang keris, ada robekan mantra dari Buku Pusaka. Oleh karena itu, keris itu bisa menghentikan Alleba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutukan Iblis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang