02. Aktifnya kekuatan

318 117 3
                                    

-HAPPY READING-

Hari ini Ace Villains dan keluarga melakukan liburan musim panas. Tujuan mereka adalah berlibur di pantai.

Karena hubungan mereka yang sudah sangat dekat Ace Villains memutuskan membeli rumah liburan keluarga khusus untuk mereka. Tepatnya di salah satu pantai yang indah. Mereka memilih villa yang cukup besar untuk keluarga mereka.

Anak-anak sudah mulai tumbuh. Kara yang paling tua sudah bisa berlari. Umurnya sudah 5 tahun lebih. Disusul dengan Zey, Gama, dan Ruby. Meski masih belum dapat dimengerti anak-anak sudah bisa berceloteh lucu. 

"Buna ..." Zey kecil berlari menghampiri sang Bunda yang sedang minum teh. Memeluk lengan Aranika.

"Kenapa sayang?" Aranika memangku putranya. Menyeka rambut yang menutupi mata Zey.

"Kenapa dia menangis?" Zey menunjuk perempuan kecil yang sedang merengek dalam rengkuhan orang tuanya.

Aranika mengikuti arah tunjuk dari putranya, tersenyum. "Maksud kamu Ruby? Dia menangis karena dia ingin makan permen, padahal dia sudah makan banyak tadi."

Mata Zey kecil yang menggemaskan menatap lamat Ruby kecil yang masih merengek. "Dia suka manis ya, Buna?"

"Iya. Tapi yang manis tidak baik untuk kesehatan, oleh karena itu tante Cherly melarangnya." Aranika menurunkan putranya. Mencolek hidung mancung. "Nah, sekarang kamu main sana sama Gama."

Zey kecil menurut, berlari menghampiri Gama yang sedang bermain perang-perangan dengan Rey.

Faisal menghampiri Aranika, mengelus kepala istrinya. "Zey jadi anak baik ya?"

"Benar. Dia mirip banget sama kamu waktu kecil." Aranika tertawa. Mendongak menatap suami. Zey dan Faisal terlihat seperti pinang dibelah dua. Sangat mirip. Dari fisik maupun sikap.

Faisal berjongkok, merangkul sang istri. "Dia baik karena ajaran Buna Zey yang cantik ini."

"Jangan gombal deh!" Aranika memalingkan wajah, tersipu.

"Waduh, sepertinya ada yang bucin nih." Salsa dan Michael yang baru saja memandikan Kara menghampiri pasangan itu.

Aranika tertawa, berdiri untuk mengecup pipi Kara. "Wah, Kara sudah wangi."

"Iya tante, kata Mami harus mandi biar diajak main ke pantai." Kara kecil berceloteh lucu. Suaranya masih menggemaskan. Dia sangat pandai berbicara.

Michael mengacak gemas kepala putrinya. "Karena Kara sudah wangi, nanti Papi ajak ke pantai."

"Horeee!" Kara berseru heboh dalam pelukan Salsa.

"Aduh, jangan gerak-gerak gitu Kara. Nanti jatuh." Salsa mulai mengomel. Putrinya itu sangat aktif.

Kara tertawa kecil. "Maaf, Mami."

"Oi, Lyz!" Michael memanggil Lyzura yang sibuk menenangkan Ruby kecil.

Lyzura menoleh, melotot. Membuat Michael langsung kicep. "Apaan? Jangan ganggu deh, aku lagi nenangin bocilku."

"Dikasih aja, Ma, kasian Ruby nangis terus." Rayens membela Ruby. Sejak tadi dia terus pusing mendengar putrinya menangis.

Lyzura menggeleng tegas. "No! Ruby sudah terlalu banyak makan permen. Papa jangan manjain Ruby gitu dong."

Kutukan Iblis Where stories live. Discover now