part 30

1.1K 64 1
                                    

Judul:kembalilah padaku
Penulis: Natalia Bintang
Chapter: 30
Genre: sad
#kembalilah_padaku30
Tiga hari setelah Ali dirawat dirumah sakit, akhirnya dia di ijinkan untuk pulang. Keadaan Ali saat ini sudah lebih baik daripada hari-hari setelah kehilangan prilly. Semua anggota keluarganya heran melihat Ali yang sepertinya mendapatkan kekuatan baru.

"Mah Digo dimana" tanya Ali setelah sampai dirumah.
"Seperti biasa dia mengurung diri dikamar setelah pulang sekolah" jawab resi dengan wajah yang sedih

Ali langsung beranjak dari sana dan berjalan menuju kamar digo. Sesampainya didepan pintu Ali pun mengetuk pintunya.

"Masuk aja, gak dikunci" ujar Digo dari dalam.

Perlahan Ali menekan knop pintu dan masuk kedalam. Ali kembali menutup pintunya kemudian beralih menatap Digo yang telungkup diatas kasur sambil memegang buku.

Ali tersenyum kepada Digo, akan tetapi Digo hanya menunjukkan raut wajah yang dingin.
"Anak papa lagi ngapain" tanya Ali yang sudah duduk dipinggir ranjang.
"Belajar" jawab Digo ketus.

Ali menghela nafasnya dia tau apa yang membuat anaknya seperti ini.

"Digo, papa mau ngomong jadi duduk yang bagus" ujar Ali dengan nada yang lembut.

Digo hanya diam dan sibuk dengan bukunya

"Digo.." ujar Ali dengan nada yang mulai tegas

Digo menghela nafasnya kemudian bangun dan duduk disamping Ali.

Ali tersenyum kemudian meraih kedua tangan digo "papa gak marah kalau Digo cuek kekgini sama papa karena Digo memang pantas marah sama pap" ujar Ali lembut

"Tapi jangan pernah benci sama papa dan jangan pernah ninggalin papa" lanjut Ali dengan mata yang berkaca-kaca.

Digo hanya menundukkan kepalanya "Digo gak pernah benci sama papy, Digo cuman nunggu papa cerita sama Digo tentang apa yang terjadi sama mama" lirih Digo.
"Digo heran kenapa setiap Digo nanya sama Oma, opa, ayah bunda dan aunty, semuanya gak ada yang kasih tau. Papa juga jauhin Digo" lanjut nya...

Ali membawa Digo kedalam dekapannya , Ali sadar bahwa dia salah karena sudah mengabaikan putranya.

"Hiks...hiks..." Isakan Digo mulai terdengar

"Digo takut mama pergi, Digo takut gak bisa ketemu mama lagi"...

Dada Ali terasa sesak mendengar isakan Digo hingga tanpa sadar Ali juga meneteskan airmatanya..
Ali merenggangkan pelukannya dan kembali menatap Digo
"Mama itu sayang banget sama Digo, jadi Mama gak mungkin ninggalin digo, mama pergi cuman sebentar" ujar Ali menenangkan Digo.

"Mama pergi kemana, kenapa gak pamitan sama Digo dan kenapa mama gak ngakak Digo" ujar Digo bertubi-tubi.

"Anak kecil dilarang kesana makanya mama gak bawa Digo, mam cumn pesab agar Digo jangan sedih dan doain mama agar cepat pulang" sahut Ali.

"Tapi kapan mama pulang" lirih Digo.

Ali diam sejenak, ya dia tidak tahu kapan prilly akan kembali..

"Pah" ujar Digo membuyarkan lamunan Ali.

"Kalo Digo sering doain mama, pasti mama akan cepat pulang" ujar Ali.

Digo tersenyum dan mengangguk
"Ya Digo bakalan selalu doain mama" sahut Digo sambil menunjuk senyumnya.
.Ali kembali membawa Digo kedalam dekapannya
"Kembalilah prill, disini kami menunggu mu" batin Ali ..

Ditempat lain seorang pria sedang berada di rumah sakit seperti menunggu sesuatu.
"Bagaimana apakah hasilnya sudah keluar" tanya sang pria kepada seorang dokter paruh baya.

Sang dokter tersenyum dan menyerahkan sebuah amplop kepada pria yang ternyata adalah Brayen.

"Saya harap anda tidak terkejut melihat hasilnya, karna ini sudah menjadi kesekian ratusnya anda melakukan tes DNA" jawab sang dokter..

Brayen hanya menampakkan wajah datarnya, ya ini memang sudah menjadi kesekian ratus kalinya Brayen melakukan tes DNA. Dia pun menerima amplop itu dan beranjak dari sana diikuti oleh evan

Sesampainya di lobi, perlahan Brayen membuka amplop itu dan melihat hasilnya...
Degh....

Seketika tubuhnya linglung dan hampir terjatuh jika saja Evan tidak menopang nya

Jantungnya berdetak sangat kencang melihat hasil tes DNA yang menyatakan bahwa..

"Dia adalah adikku" lirih Brayen..
"Dia adikku yang kucari selama ini" lanjutnya dengan airmata yang mulai menetes

Setelah sekian lama akhirnya Brayen mengeluarkan airmata kebahagiaan.

"Evan lihat, dia adikku Evan dia adikku" ujar Brayen antusias.
Evan tersenyum melihat sahabat sekaligus majikannya yang sangat gembira.

"Loe urus semua keperluan prilly, gue akan bawa adik gue berobat keluar negeri" ujar Brayen tegas..

"Loe yakin bawa non prilly ke luar negeri, Loe Taukan disini non prilly mempunyai anak" jawab Evan.

"Ini hanya untuk pemulihan adikku, lagian gue mau tau sampe mana Ali akan menunggu prilly" jawab Brayen..

"Gue bakalan kasih sedikit pelajaran sama ali"

"Dan juga stela"...

Bersambung...

KEMBALILAH PADAKU (END)Where stories live. Discover now