32

1K 71 8
                                    

Seorang bocah laki-laki memasuki mansion yang megah dengan wajah yang dingin dan tatapan yang tajam. Dia melangkahkan kakinya dengan cepat tidak menghiraukan tatapan bingung dari para maid.
"Loh...Digo udah pulang bukannya tadi katanya mau mampir kekantor papah" tanya resi. Resi heran saat melihat wajah Digo yang kelihatan marah.
Digo menghentikan langkahnya dan menatap resi "Digo males liat papa"jawabnya ketus lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Brakk ...
Digo menutup pintu dengan kencang, resi yang melihat hanya geleng-geleng kepala.
Tak lama seorang pria dewasa berlari ke arah resi.
"Mah Digo mana"tanya sang pria yang ternyata adalah Ali.
"Udah masuk kamarnya kayaknya lagi ngambek" jawab resi.
"Digo kenapa, kok bisa marah kekgitu"..
Ali menghelas nafas sambil memijat keningnya.
Sebenarnya....

Flashback on...

Ali baru saja selesai melakukan meeting dengan salah satu pemilik perusahaan kosmetik dari Korea Selatan yang ternyata adalah seorang wanita. Wanita tersebut kira-kira seusia Ali, tubuhnya tinggi seksi, kulitnya putih membuat setiap pria yang melihatnya pasti akan jatuh hati. Tapi tidak dengan Ali yang sedari tadi menampilkan wajah dingin dan datar.

Saat ini Ali dan sang rekan kerja yang bernama Park Shin-hye itu sedang berada di dalam lift mereka berencana ingin melaksanakan makan siang bersama setelah melewati meeting yang cukup melelahkan. Sebenarnya Ali malas untuk makan siang tetapi untuk menunjukkan sikap yang profesional kepada sang rekan kerja

Lift pun berhenti dilantai satu, saat ingin melangkah park Shin-hye hampir terjatuh karna high heels yang cukup tinggi. Karna saat itu ali berada disamping park Shin-hye, dia  menarik tangan wanita itu sehingga tubuh wanita itupun menempel pada tubuh Ali, sehingga mereka terlihat seperti berpelukan.

Banyak karyawan yang melihat mereka, seorang bocah yang baru tiba dengan seragam sekolah  melihatnya. Tangannya mengepal dan tatapan sang bocah sangat tajam melihat sang ayah sedang berpelukan dengan wanita lain. Bocah itu adalah Digo, dia langsung lari keluar dari kantor sang papa.

Ali yang baru menyadari ada putranya disana, refleks langsung melepaskan tangannya. Tanpa mempedulikan wanita cantik itu, dia lari mengejar anaknya. Dia dapat menyimpulkan bahwa anaknya sedang salah paham.

Flashback end

Resi geleng-geleng kepala mendengar cerita Ali.
"Yaudah samperin digonya"

Ceklek..
Ali membuka pintu kamar Digo kemudian menutupnya dengan pelan. Dia melihat putranya yang bersembunyi didalam selimut.
Ali berjalan mendekati ranjang Digo, dia duduk di pinggir ranjang milik Digo.
"Boy..."
Panggil ali lembut
"Tadi kamu itu cuman salah paham, wanita itu rekan kerja papa tadi dia itu hampir jatuh jadi papa nolongin dia"...
Digo memunculkan wajahnya dari selimut lalu menatap Ali tajam.
"Tapi papa suka kan sama wanita itu"...
"Dia kan cantik terus tinggi, sedangkan mama pendek" lanjut Digo.

Ali tersenyum tipis kala mendengar Digo yang mengatakan Prilly pendek.

Hiks...hiks..
Digo mulai terisak membuat Ali khawatir
"Loh..anak papa kok nangis" tanya Ali sambil mengusap rambut anaknya itu.
"Papa gak sayang lagi ya sama mama? Papa gak mau nunggu mama lagi" tanya Digo sambil mengusap air matanya.

"Siapa bilang papa gak cinta lagi sama mama Prilly. Papa sayang banget sama mama" jawab Ali.
Ali berbaring disamping Digo lalu menarik anaknya kedalam pelukannya
"Walaupun mama kamu itu pendek, papa tetap sayang sama mama" lanjutnya.

Digo membalas pelukan Ali
"Pah..kapan mama pulang" tasnya Digo.
Tubuh Ali membeku, inilah pertanyaan yang sangat dia Hindari keluar dari mulut anaknya.
"Nanti mama pasti pulang kok" jawab Ali dengan nada yang lirih.
"Digo selalu berdoa sama Tuhan supaya mama cepat pulang." Ujar Digo.
Ali mengeratkan pelukannya pada sang anak "teruslah berdoa boy agar mama cepat pulang."

KEMBALILAH PADAKU (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin