(11) Deep Talk

43.3K 349 9
                                    

Aku terbangun dari tidurku, kudapati Ayu sedang duduk di bangku kecil dalam kamar sambil menonton televisi dan memakan popmie. Ayu hanya memakai kemeja putih gombrong dan celana dalam. Rambutnya disanggul ala pramugari seperti biasa.

Ayu melihatku yang sudah terbangun dengan keadaan masih telanjang dengan penis yang menegang otomatis setiap aku baru bangun tidur.

Ayu tersenyum melihatku dari kejauhan. Aku balas senyumnya. Masih terngiang dalam bayanganku setiap adegan sex kami tadi.

"Lapeer" Kata Ayu sambil manyun manja.

"Kan udah dibilang tadi makan dulu, gak percaya sih" Aku bangkit dari tidurku.

Ayu menghampiriku ke kasur.

"Mau?" Ayu menawarkan popmienya.

"Sebentar, nanti aku bikin sendiri aja" Kataku sambil meraih ponsel.

"AKUUUU... Hahahaha. Kayak jaman pacaran aja Aku-Kamu"

Tangan kananku meraih pinggang Ayu untuk mendekatkannya ke pangkuanku.

"Ini kan pacaran?" Kataku sambil memeluknya.

"Iya deh iya." Kata Ayu sambil mengecup pipiku.

"Hah?! Jam 2 pagi?!" Aku kaget melihat jam di ponselku.

30 panggilan tak terjawab, 25 chat WA. Hampir semuanya dari Monica. Aku belum sempat mengabari orang rumah.

"Aku kebangun karna HP kamu bunyi terus. Monica kayanya"

"Iya, matilah aku, aku telpon dulu sebentar ya Ay"

"Take your time, videocall aja, nanti aku muncul deh. Hahahaha"

"Munculnya sambil nyuguhin tete ya? Hahaha"

"Dasar." Ayu kemudian menyender di badanku yang masih telanjang bulat sambil menyantap popmie kembali.

Habislah aku, aku sudah bisa membayangkan makian yang akan dilayangkan Monica saat menjawab telponku.

Telpon diangkat.

"KABARIN EMANG SUSAH YA?! GAUSAH LIAT AKU KALO KAMU GAK SUDI, TAPI LIAT DUTA! DIA NANGIS DARI SIANG KARNA TAKUT AYAHNYA KECELAKAAN PESAWAT!!!"

Aku menjauhkan sedikit ponsel dari kupingku. Karena monica menjawab telponku sambil berteriak.

Ayu yang sedari tadi nyaman menyender di dadaku pun kaget, dan hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Bisa gak sih kamu tuh tiap di telpon gak langsung bentak-bentak?!"

"KAMU PIKIR SENDIRI WAJAR GAK AKU BEGINI!"

"Oke aku salah, pesawat delay berjam-jam sampe sini udah capek banget, jarak dari pusat kota ke mempawah juga jauh sori"

"GAK JELAS, GAK MIKIRIN ANAK!"

"Udahlah udah minta maaf juga!"

Telepon dimatikan.

Aku kembali berbaring di tempat tidur sambil memandang langit-langit hotel. Ayu meletakkan popmienya di meja. Kemudian duduk di samping kepalaku.

"Selalu begitu?" Tanya Ayu.

Aku bangkit dan meletakkan kepalaku ke pahanya. Kemudian Ayu membelai rambutku.

"Always"

"Kalo aku jadi Monica sama sih, marah juga, tapi kayaknya gak mau meledak-ledak di telepon juga."

Aku semakin membenamkan wajahku ke dalam pangkuannya.

"Kamu makan dulu yuk, aku buatin popmie ya, badan capek, pikiran capek, nanti malah sakit di kota orang. C'mon get up tiger" Ayu mencoba membangunkanku.

SI KEDUA [SELESAI]Where stories live. Discover now