31 : meet up

Beginne am Anfang
                                    

Tapi Beomgyu masih kepo. Dahinya berkerut. Tapi Jiheon sudah balik belajar sedangkan Jeongin sendiri mengalihkan wajahnya tanda gak mau ditanya.

Apa siihhhh????


❏❏❏


Nggak ada kumpul kelompok online apalagi offline. Nggak ada tugas yang dikumpulkan dalam waktu dekat. Nggak ada tuntutan harus ke sana-ke mari atau ngerjain ini-itu. Semua kegiatan seolah sudah diraup habis dari pagi sampai sore menjelang malam tadi, dan Beomgyu gak punya kegiatan berarti begitu dia sampai kamar asramanya.

Biasanya kalau waktu senggang begini, Beomgyu habiskan dengan nge-game, nonton anime, atau... apa kek selain tidur, karena jam segini terlalu nanggung buat dirinya tidur kecuali kalau dia memang niat bangun tengah malam. Tapi buat apa? Besok hari Jumat kan masih ada kelas dan Beomgyu gak mau begadang kalau gak perlu. Nggak di saat seperti ini.

Akhirnya Beomgyu cuman bengong di kasurnya.

Bengong...

Bengong...

Sampai sebuah opini terlintas, "Kalau punya pacar mah bisa uwu-uwuan pas kayak gini tuh. Tapi, boro-boro pacar, gebetan aja nggak ada."

Monolognya itu disahut dirinya sendiri, tapi dalam hati. "Oh, kakak tetangga itu bukan gebetan?"

"Ck, dia mah terlalu bagus dijadiin gebetan, apalagi kalau jadi gebetan tak sampai kayak si Minkyu..." Beomgyu mendesah keras terus meluk gulingnya erat. "Gue bingung mau ngapain, kesorean juga kalau mau tidur..."

Maunya sih, Beomgyu ngerecokin Jaehyuk. Tapi anak kesenian itu lagi sibuk ngurusin pameran buat UAS-nya nanti, yang ada Beomgyu malah dicocol badannya terus nanti darahnya malah dibikin pengganti cat kan gak lucu anjay.

Nelepon Jeongin... gak bisa. Sahabatnya itu lagi masa-masa baper yang senggol bacok, kalau tahu Beomgyu gabut malah Jeongin menyerukan kata-kata mutiara. Jiheon juga gak mungkin, tu cewek pasti lagi belajar atau nonton drama dan tidak bisa diganggu gugat. Nelepon Ryujin bayangannya sudah malas banget karena beda jam di mari sama di sana. Daehwi juga gak mungkin karena ini jam kerjanya.

Menghubungi Minkyu jelas bukan alternatif karena cowok itu juga pasti sibuk belajar dan tugasnya. Lagian juga kan emang gak ada urusan. QAN SYUDA MUPON.

Hyunjin... ah... apalagi tu orang. Meski pun terlihat biasa saja, tapi Beomgyu gak sampai hati—atau mungkin belum—buat menghubungi duluan. Apalagi menjadikannya pilihan tersisa—well... pokoknya enggak.

Main ke kamar tetangganya...

"Argh, enggak-enggak... udah keseringan mampir ke tempat mereka. Aaaahhh, nggak bisa gue tuh entar terlalu bergantung ke kak Soobin—YAH, sama kak Jongho juga maksudnya, duh! Gue ngomong apaan sih?" Beomgyu berguling-guling di kasur sambil meluk gulingnya sampai kepalanya kejedot lemari—untuk kesekian kalinya.

"Anjing, sakit..."

Akhirnya Beomgyu beranjak dari kasur. Mau buat teh atau cokelat panas sambil nonton mungkin.

Mengecek kardus berisi persediaan makanannya, meski pun baru minggu kemarin pulang ke rumah, ternyata keperluan 'doping'-nya menipis. Beomgyu memutuskan bakal pergi belanja besok kalau gak ada kegiatan lain, sekalian ngademin kepala dan cuci mata.

"Cuci matanya belanja ke supermarket dah berasa emak-emak aja gue."

Di samping kardus makanan, Beomgyu menemukan toples plastik berisi kue kering yang tertutup rapat.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt