16 : pleasure

622 115 35
                                    

saoloh, lupa apdet anjir wkwkwk maapin

ini draft terakhir yg telah dibuat, untuk chap selanjutnya dinantikan (?) slow update, ehe :v




❒❒❒



Malam itu, Beomgyu membiarkan kepalanya berhadapan dengan ceruk leher Soobin membuatnya dengan jelas menghirup feromon dari deterjen, parfume, dan keringat yang melekat bersama aroma kehidupan luar ruangan di tubuh yang lebih tua.

Itu hampir membuat Beomgyu linglung dan secara acak tergerak buat mengendusnya lebih dalam lagi. Hampir, sebab kepalanya diusap dan tengkuknya sendiri seperti diketuk permukaan jemari kasar yang memberi efek sengatan.

"You've worked hard today. Sleep well, tonight."

Namun semua itu lenyap seiring matanya terbuka perlahan agak kesulitan oleh belek dan yang dijumpainya pertama kali adalah langit-langit kamar asramanya sewarna cat dinding krem. Juga selimut tebalnya yang terasa panas karena matahari sudah tinggi dan suhu akhir musim semi lebih dari hangat—itu panas malahan.

Atau mungkin karena kamar Beomgyu di lantai lima, jadi mereka lebih cepat terasa panas ketika mendekati musim panas juga sebaliknya ketika musim dingin menjelang.

Tapi mungkin juga efek panasnya sekarang karena pengaruh sisa alkohol di tubuh Beomgyu masih kerasa. Perutnya mual dan kepalanya pusing ketika dia coba duduk di tempat yang sama.

Sesaat Beomgyu terbengong di tempat.

"Pengen berendam..." gumamnya lantas membuka pintu lemari yang persis di sebelah kasurnya demi menghalau pantulan sinar matahari dari jendela, kemudian tertidur lagi memeluk gulingnya.

Mungkin Beomgyu sempat tertidur, tapi mungkin juga enggak, yang pasti dia terpaksa bangun sungguhan karena gedoran pintu kamarnya.

Beomgyu pikir si tamu ini bakal menyerah setelah enam ketukan diabaikan, tapi samar dia mendengar percakapan di luar yang gak akan dipedulikan kalau obrolan mereka gak menyebut namanya.

"Temennya Beomgyu ya?"

"Iya, orangnya ada gak ya?"

"Ya gak tahu lah, daritadi gue juga di kamar sendiri."

"Masih tidur kali."

"Tapi udah siang."

"Dia vampir kali."

"Ngaco aja lo... sorry ya, dia habis begadang semalam jadi saraf otaknya copot."

Ha si anjir, berisik banget dah, Beomgyu mengerang dalam hati, masih bersikukuh gak mau beranjak. Semoga si 'entah-siapa' mau menyerah juga.

DUG DUG DUG

"Beomgyu! Gue tahu lo di dalam! Jangan bol—"

Bruk! Cklek! Brak!

"APA SIH ORANG PAGI-PAGI GANGGU AJA! TAHU PRIVASI GAK???"

Lantas orang-orang yang bergunjing di depan pintu kamar Beomgyu terdiam. Kalau perlu diabsen orangnya ada Kim Junseo, Choi Jongho, dan Choi Soobin.

Dari ambang pintu tetangga, Soobin berdecak menggelengkan kepalanya. "Pagi bapak lu, sekarang udah jam 1 siang, dek."

Gantian Jongho yang menunjuk dengan dagunya dan berkata sebelum kembali ke kamarnya sambil membawa kresek isi makan siang. "Tuh, temennya udah bangun. Sama-sama."

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon