"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Menatap tampilan dirinya di cermin kecil dari jauh, supaya pantulannya bisa memuat seenggaknya separuh tubuhnya, memang terlihat sederhana. Cuman kemeja biru muda panjang yang ujungnya dimasukan ke dalam skinny jeans hitam. Beomgyu telah siap.
Yah, mau gak mau dia harus siap sih.
"Lo bisa Choi Beomgyu, lo pasti bisa. Lo gak presentasi sendiri kayak sidang nanti." dia menyemangati dirinya sendiri sebelum menarik napas panjang sekali lagi dan melepaskannya pelan-pelan.
Lantas dia meraih tasnya meski isinya cuman angin, dompet dan ponsel karena materi presentasinya dipegang buat dibaca sambil jalan. Kemudian langsung keluar dan memastikan pintu kamarnya terkunci rapat.
"Met pagi,"
Wow, Beomgyu jadi penasaran kemarin dia sudah menabur kebaikan apa saja karena Soobin berdiri di depan kamarnya sendiri seolah menunggu Beomgyu keluar.
"Ngapain kak?"
"Nungguin elo."
Inner's Beomgyu:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Emang lo gak ada jadwal ujian kak?"
"Ada, nanti." Soobin nyengir. "Lo gak kidal kan?"
"Emang kenapa?"
Bukan menjawab, Soobin malah meraih tangan kiri Beomgyu dan memasangkan gelang dengan manik-manik warna hijau muda, putih, dan biru muda. Dan satu manik paling besar di antara yang lain berbentuk semanggi berdaun empat.
"For your lucky charm." tersenyum Soobin menatap Beomgyu.
Inner's Beomgyu:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
