Chapter 5 : "Abnormal Existence"

11 3 0
                                    


"Rei-kun diculik?" nenek sontak kaget akan hal itu.

"Iya ma, aku harus bergegas menuju ke tempat si penculik itu."

"Tapi itu berbahaya, Rin-chan!"

"Tidak apa-apa ma." Erina langsung mengenakan jaket dan sepatu, bersiap untuk keluar rumah.

"Rin-chan!"

"Iya ma?"

"Berjanjilah untuk tidak menjadi monster seperti dulu!"

Erina sekilas teringat masa lalunya, kalau ia pernah berubah menjadi seekor naga dan membuat seisi desa panik.

"Em, iya ma aku janji, lagi pula aku yakin sudah bisa mengendalikan emosiku." ucap Erina dan langsung saja pergi menaiki sepeda. "Aku pergi dulu ma!"

"Berhati-hatilah! ... anakku." nenek sepertinya tidak tenang melihat anaknya itu bertindak sendiri.

Di taman Orie, langit tiba tiba mendung dan sedikit bergemuruh.

"Hm, sepertinya mau turun hujan." ujar Izan.

"Tidak, ini adalah aura kecemasan dari seseorang. Pasti dia benar-benar kuat sampai bisa mengubah cuaca seperti ini," ujar Natsumi.

Sementara itu, Reiko tak sadarkan diri dan diikat oleh mereka dibawah lampu taman.

"Dia datang!" ujar Izan.

"Bersiaplah, siluman, musuh kita ini adalah naga," ujar Natsumi, sambil bersiap dengan pedang katana-nya.

Erina pun datang, dan meletakkan sepedanya begitu saja. "Siapa kalian! Apa yang kalian lakukan pada adikku!"

"Ternyata dia belum menyadari kami." benak Natsumi.

"Hm, tenang saja dia baik-baik saja, dia hanya berguna untuk memancingmu kemari." jelas Izan.

"Apa yang kalian inginkan dariku!" kesal Erina sambil mengepalkan tangannya.

Izan pun menganggkat kera baju Reiko, dan memukul perutnya dengan sangat kuat. Reiko yang tadinya tak sadarkan diri, langsung sadar tapi tersentak. Ia pun terpental, namun dengan cepat Erina menangkapnya.

"Reiko!"

"E ... Erina ...." Reiko sembari mengeluarkan tetesan darah dari mulutnya.

Erina bersedih sejenak akan kondisi Reiko tersebut. Tak lama, expresinya kemudian berubah menjadi marah. Ia pun menatap tajam ke arah Izan, dan lensa matanya juga berubah ungu menyala, seperti hewan buas yang sedang marah. Izan sedikit terkejut, dan mundur beberapa langkah. Tiba-tiba Erina mengarahkan pukulannya ke arah Izan, namun berhasil ditangkis Izan dengan mode Ancient Reptile-nya.

Izan pun tersenyum, sambil berkata, "Hm, jadi kau marah ya, ayo munculkan sosok aslimu, naga!"

Taring Erina pun keluar dan tangannya juga berubah seperti cakar elang berwarna hijau. Izan pun benar-benar tercengang. Yang tadinya tangan Erina memukul, malah menolak tangan Izan, sampai-sampai Izan terlempar jauh.

Bersamaan itu, belum sampai badan Izan tersungkur ke tanah, Erina sudah ada di depannya dan memberi pukulan telak di wajah Izan. Izan hanya bisa pasrah, dan membentur tanah dengan sangat keras. Pukulan Erina, bahkan membuat Izan tak sadarkan diri lagi. Darah Izan pun bercucuran di tangan Erina.

Tiba-tiba, Natsumi melompat dan hendak menebas dari belakang. "Jangan lupakan, kalau masih ada aku disini! 'Oversharp'!" Seketika Natsumi melapisi katanya dengan kekuatan sihir, yang membuatnya lima kali lebih tajam dari katana biasa.

Daily Life of Highschool Abnormal Existence : Dragon and AngelDonde viven las historias. Descúbrelo ahora