🦄~42~🦄

203 36 11
                                    

Assalamualaikum dan selamat siang untuk kalian pembaca setia
"Diary My Life"

Mohon maaf jika slow update:)

TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG:)❤️

Happy reading all:)❤️

***


Maya yang terbaring lemah diatas brankar rumah sakit, menatap kosong ke arah langit-langit kamar tempat ia dirawat. Pikirannya masih saja terbayang pada saat melihat Arga disenin pagi kemarin, ya Arga sedang berciuman dengan Anes tepat dihadapan Maya.

Flashbcak on

Pagi ini Maya berniat ingin memberi Arga sarapan, sebelum berangkat ke sekolah Maya masih sempat-sempatnya mampir ke rumah sang pacar. Saat hendak membuka pintu utama, pemandangan yang pertama kali Maya lihat adalah Arga yang sedang berpelukan sekaligus berciuman dengan Anes. Dengan cepat Maya menutup pintu rumah Arga dan pergi meninggalkan rumah Arga tanpa Arga tau.

"Sekarang lo percaya kan kalo gue suka sama lo, gue sayang sama lo itu lebih dari rasa sayang seorang sahabat," ucap Anes setelah selesai mencium bibir mungil Arga. Anes memang gila.

"Gue masih belum percaya kalo Maya selingkuh di belakang gue," kata Arga datar.

Anes pun mengeluarkan ponselnya kemudian memperlihatkan foto Maya sedang bergandengan tangan dengan cowok yang sama sekali Arga tidak kenali. Ada beberapa macam foto disana, ada yang saat cowok itu merangkul Maya dengan erat, ada saat cowok itu mengusap rambut Maya, ada yang saat cowok itu mencubit hidung Maya.

"Mungkin saja sepupunya," jawab Arga berusaha berfikir positif.

"Gak ada sepupuan yang mesra banget begitu, ayo lah Arga, gue sama lo itu udah bertahun-tahun, berbeda dengan Maya yang baru setahun."

"Gue kecewa sama Maya," ucap Arga dengan nada yang terdengar sakit.

"Tenang aja ada gue di sini, bareng lo, gue sayang lo Ar," balas Anes kemudian memeluk Arga yang di sambut pula oleh Arga.

2 hari setelah kejadian tentang anniversary, ?aya sengaja mendiamkan Arga, dengan niat agar Arga sadar jika dirinya sudah benar-benar keterlaluan tidak tau membagi waktu, tetapi yang Maya dapatkan bukan penyesalan dari Arga, melainkan penghianatan dari Arga.

Tangisan Maya semakin menjadi-jadi.

"Argaaaaaa, sakit yang seperti apa lagi yang kamu hadiahi untuk aku," ucap Maya berteriak di dalam mobil. Maya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

"Aku selalu sabar ngehadapin sikap kamu yang egois, tapi ini balasan kamu Ar? Kamu bermain gila di belakang ku."

"Arga, aku lebih hancur dibanding dengan Anes, Anes memang sudah tidak memiliki kedua orang tua, tetapi dia masih memiliki kamu yang selalu ada buat dia."

"Sedangkan aku? Aku sudah tidak memiliki ayah, bunda emang masih ada, tapi aku juga harus berbagi bunda dengan papa aku."

"Aku sendiri Ar, aku lelah aku ingin menyerah."

"Mengapa mencintai mu sesakit ini arga!"

Maya menangis sejadi-jadinya hingga sudah tidak memperhatikan jalan, sekarang ia hancur sehancur-hancurnya. Masalah di rumah belum selesai, sekarang masalah percintaannya pun mulai berantakan. Tanpa Maya sadari ada truk besar dari arah berlawanan yang nampaknya kehilangan kendali dalam mengemudi, Maya pun panik, tidak tau harus melakukan apa sebab truk tersebut semakin dekat, untuk menghindar pun sudah tidak ada gunanya. Maya hanya menutup matanya pasrah dengan nasib untuk kedepannya.

Diary My Life (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang